Perangkat Fotokeratoskopi dengan Analisa Citra Digital untuk Deteksi Awal Astigmatisme
DOI:
https://doi.org/10.5614/joki.2020.12.2.2Kata Kunci:
placido, pengukuran kornea, astigmatisme, pengolahan citra digitalAbstrak
Astigmatisme adalah kelainan refraksi mata yang disebabkan oleh perubahan kelengkungan kornea. Untuk mendeteksi astigmatisme, dilakukan pemetaan terhadap informasi kelengkungan kornea salah satunya dengan metode fotokeratoskopi. Fotokeratoskopi merupakan metode yang menggunakan pola cincin konsentris yang disebut pola Placido. Pada kornea sehat, pola Placido menghasilkan refleksi yang simetris dengan jarak antarcincin yang konsisten. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan purwarupa fotokeratoskop dan penelitian terhadap standar refleksi pola Placido pada kornea sehat. Algoritma pemrosesan citra meneliti dua property topografi kornea, yaitu (1) koefisien korelasi K yang menggambarkan simetrisitas refleksi, dan (2) jarak antarcincin yang menggambarkan konsistensi topografi. Dari ragam pola Placido yang diuji, didapat pola terbaik dengan K > 0,5 untuk kornea sehat dan K < 0,5 untuk kornea astigmatik. Selain itu dari pola tersebut juga didapat daya optis rata-rata kornea sehat +46 ± 0,999 D sesuai dengan standar daya optis kornea sehat yaitu +46D. Melalui uji algoritma simetrisitas serta hasil perhitungan daya optis yang presisi, disimpulkan bahwa purwarupa fotokeratoskop ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan untuk deteksi awal astigmatisme.
Referensi
S. A. Read, M. J. Collins, and L. G. Carney, “A review of astigmatism and its possible genesis: Invited review,†Clinical and Experimental Optometry, vol. 90, no. 1. John Wiley & Sons, Ltd, pp. 5–19, 01-Jan-2007, doi: 10.1111/j.1444-0938.2007.00112.x.
M. Corbett et al., “Assessment of Corneal Shape,†in Corneal Topography, Springer International Publishing, 2019, pp. 3–15.
P. R. Keller and P. P. van Saarloos, “Perspectives on corneal topography: A review of videokeratoscopy,†Clinical and Experimental Optometry, vol. 80, no. 1, pp. 18–30, Jan. 1997, doi: 10.1111/j.1444-0938.1997.tb04843.x.
J. D. Micali, J. E. Greivenkamp, and B. C. Primeau, “Dynamic measurement of the corneal tear film with a Twyman-Green interferometer,†in Interferometry XVII: Advanced Applications, 2014, vol. 9204, p. 920406, doi: 10.1117/12.2064431.
T. Kohnen, “Astigmatism measurements for cataract and refractive surgery,†Journal of Cataract & Refractive Surgery, vol. 38, no. 12, p. 2065, Dec. 2012, doi: 10.1016/j.jcrs.2012.10.036.
J. Huang et al., “Comparison of Anterior Segment Measurements with Scheimpflug/Placido Photography-Based Topography System and IOLMaster Partial Coherence Interferometry in Patients with Cataracts.,†Journal of ophthalmology, vol. 2014, p. 540760, 2014, doi: 10.1155/2014/540760.
M. Delrivo et al., “Agreement between placido topography and scheimpflug tomography for corneal astigmatism assessment,†Journal of Refractive Surgery, vol. 30, no. 1, pp. 49–53, Jan. 2014, doi: 10.3928/1081597X-20131217-06.
R. Martin, “Cornea and anterior eye assessment with placido-disc keratoscopy, slit scanning evaluation topography and scheimpflug imaging tomography,†Indian Journal of Ophthalmology, vol. 66, no. 3. Medknow Publications, pp. 360–366, Maret 2018, doi: 10.4103/ijo.IJO_850_17.
M. Delrivo et al., “Agreement between placido topography and scheimpflug tomography for corneal astigmatism assessment,†Journal of Refractive Surgery, vol. 30, no. 1, pp. 49–53, Jan. 2014, doi: 10.3928/1081597X-20131217-06.
Ajay Kumar Bhootra, Clinical Refraction Guide, Kolkata: Jaypee Brothers Medical Publishers, 2014.
National Eye Institute, The National Institute of Health, USA Department of Health and Human Services, “Facts about the cornea and corneal diseaseâ€, Mei 2016, https://nei.nih.gov/health/cornealdisease.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).
Kebijakan yang diajukan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka yang tertunda
Penulis yang menerbitkan dengan jurnal ini setuju pada persyaratan berikut ini:- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama, selama satu tahun setelah penerbitan secara simultan dengan lisensi di bawah: Creative Commons Attribution License yang memudahkan yang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan penerbitan awal dan kepenulisan karya di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontrak tambahan terpisah untuk distribusi non-ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).