PENINGKATAN VO2MAX DAN ANALISIS KORELASI VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA

Authors

  • Didi Sunadi Kelompok Keilmuan Olahraga
  • Andreanus A Soemarji Sekolah Farmasi ITB
  • Tommy Apriantono Kelompok Keilmuan Olahraga
  • Komar Ruslan Wirasoetisna Sekolah Farmasi ITB

DOI:

https://doi.org/10.5614/jskk.2016.1.1.6

Keywords:

Pendidikan Olahraga

Abstract

Pendahuluan: Salah satu tolok ukur kesehatan adalah tingkat kebugaran. Secara teori, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebugaran seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT), kekuatan tungkai, dan VO2Max mahasiswa yang menekuni olahraga permainan pada Tahap Persiapan Bersama (TPB) Institut Teknologi Bandung (ITB). Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Nilai kebugaran diukur dengan 2,4 km run-test, nilai IMT diperoleh dari pengukuran tinggi badan dan berat badan, kekuatan tungkai diukur dengan leg dynamometer, dan untuk mengetahui jenis olahraga yang ditekuni menggunakan angket. Sebanyak 156 laki-laki dan 17 perempuan dengan rata-rata usia 18 tahun yang memenuhi kriteria inklusi mengikuti kuliah olahraga selama satu semester. Pada awal dan akhir semester dilakukan pengukuran kebugaran. Pengukuran kekuatan tungkai dan IMT dilakukan pada akhir semester. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kelompok Keahlian Ilmu keolahragaan Sekolah Farmasi ITB. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan, VO2Max rata-rata 40,61 4,73 ml/kg/menit. Terdapat 8 orang (4,62%) yang memiliki kategori kebugaran "sangat kurang", 23 orang (13,29%) kebugarannya "kurang", 89 orang (51,45%) kebugarannya "sedang", 40 orang (23,12%) kebugarannya "baik", 8 orang (4,62%) kebugarannya "sangat baik", dan 5 orang (2,89%) kebugarannya "istimewa". Rerata usia 18 tahun, rerata tinggi badan 168,52 Cm, rerata berat badan 62,22 Kg, rerata IMT 21,84, rerata kekuatan tungkai 116,86 Kg, dan rerata intensitas olahraga tiga jam per minggu. IMT memiliki korelasi yang signifikan dengan VO2Max, kekuatan tungkai memiliki korelasi dengan kebugaran (p=0,057). Derajat kekuatan hubungan IMT dan kekuatan tungkai terhadap VO2Max adalah lemah (r=0,103). Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa program olahraga secara terstruktur selama dua jam per minggu dapat meningkatkan VO2Max secara bermakna. IMT dan kekuatan tungkai memberikan pengaruh terhadap kebugaran para mahasiswa yang menekuni olahraga pemainan.

References

Alfarisi Ringgo , Wahyu Karhiwikarta, Dessy Hermawan. 2013: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati . Jurnal Dunia Kesmas

Burger, S.C., Bertram, S.R., Stewart, R.I.1990: Assessment of the 2.4 km run as a predictor of aerobic capacity. S Afr Med J. 15 (78), p. 327-329.

Catterjee P, Banerjee A K, Das P, Debnanth and Chatterjee. 2008: Regression Equations to Predict VO2Max in Untrained Boys and Junior Sprinters of Kolkota. Journal of Exercise Science and Physiotherapy, Vol 4, No. 2:104-108.

Lee I-Min, Eric J Shiroma, Felipe Lobelo, Pekka Puska, Steven N Blair, Peter T Katzmarzyk. 2012 : Effect of physical inactivity on major non-communicable diseases worldwide: an analysis of burden of disease and life expectancy. The Lancet. Volume 380, Issue 9838, 21-27 July 2012, Pages 219-229.

Joshi Praphul, Holly Howat, Charity Bryan, Steven Dick. 2011: Relationship Between Fitness Levels and Academic Performance. Journal of Physical Education and Sport(JPES), 11(4), Art 58, pp.376 - 382, 2011.

Kusuma Dede, 2006: Olahraga Untuk Orang Sehat Dan Penderita Penyakit. Jantung.

http://www.about.com / Jakarta. FKUI Edisi ke -2

Published

2016-06-02

How to Cite

Sunadi, D., Soemarji, A. A., Apriantono, T., & Wirasoetisna, K. R. (2016). PENINGKATAN VO2MAX DAN ANALISIS KORELASI VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA. Jurnal Sains Keolahragaan Dan Kesehatan, 1(1), 17-22. https://doi.org/10.5614/jskk.2016.1.1.6

Issue

Section

Articles