An Analysis of the Level of Development in Malang Regency Based on a Typology of Development Regions

Authors

  • Zulfikar Mohamad Yamin Latuconsina Study Program of Regional Planning, Faculty of Agriculture, Graduate School Bogor Agricultural University. Jl. Raya Darmaga, Gd. Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Tel: (0251) 628448
  • Ernan Rustiadi Study Program of Regional Planning, Faculty of Agriculture, Graduate School Bogor Agricultural University.
  • Sahara Sahara Study Program of Economic Science, Faculty of Economics and Management, Graduate School Bogor Agricultural University.

DOI:

https://doi.org/10.5614/jrcp.2018.29.1.1

Keywords:

Regional development, regionalization approach, regional typology, development region

Abstract

Abstract. A regionalization approach seeks to manage and to achieve development goals in line with regional characteristics. The development system of Malang Regency is conducted through regionalization approach that divided the area into six development regions (DR). Considering that each region has diverse characteristics/typology, describing this typology is the key to map the conditions and problems and to formulate alternative solutions. Thus, the main objective of the research is to analyze the development level of Malang Regency based on a typology of development regions. The specific objectives are as follows: (1) Analyzing the economic diversification in the development regions; (2) Analyzing the hierarchy of development regions; and (3) Analyzing the level of accessibility of the development regions. The research methods include entropy diversity index, scalogram, the level of accessibility (road density index and connectivity index) and cluster analyses. The results show that cluster analysis with proportional and comprehensive variables is able to describe the typology of development regions of Malang Regency, which are divided into three clusters, i.e.: (1) DR I Malang City Ring as the only cluster with a has high development level, (2) DR II Kepanjen, DR IV Tumpang, WP V Turen and Dampit have a medium development level (3) DR III Ngantang and DR VI Sumbermanjing Wetan have a low development level.

Keywords. Regional development, regionalization approach, regional typology, development region.

Abstrak. Pendekatan perwilayahan merupakan salah satu pendekatan untuk mengelola dan mencapai tujuan pembangunan sesuai dengan karakteristik wilayah. Sistem pembangunan Kabupaten Malang dilakukan melalui pendekatan perwilayahan yakni dengan membagi Kabupaten Malang menjadi 6 wilayah pengembangan. Mengingat setiap wilayah pengembangan mempunyai karakteristik/tipologi yang cenderung berbeda-beda maka upaya penggambaran tipologi ini menjadi kunci untuk memetakan kondisi dan permasalahan sekaligus merumuskan alternatif solusi. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis tingkat pembangunan Kabupaten Malang berbasis tipologi wilayah pengembangan. Adapun yang menjadi tujuan antara adalah: (1) Menganalisis keragaman sektor perekonomian wilayah pengembangan, (2) Menganalisis hierarki wilayah pengembangan, dan (3) Menganalisis tingkat aksesibilitas wilayah pengembangan. Beberapa teknik analisis digunakan yaitu indeks diversitas entropi, skalogram, tingkat aksesibilitas wilayah (indeks kerapatan jalan dan indeks konektivitas) dan analisis gerombol/klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: analisis gerombol/klaster menggunakan variabel yang lebih komprehensif dan proporsional mampu menggambarkan tipologi wilayah pengembangan Kabupaten Malang secara lebih baik, yang terbagi kedalam 3 klaster, yaitu: (1) WP I Lingkar Kota Malang sebagai klaster tersendiri dengan tingkat perkembangan maju, (2) WP II Kepanjen, WP IV Tumpang serta WP V Turen dan Dampit dengan tingkat perkembangan sedang dan (3) WP III Ngantang dan WP VI Sumbermanjing Wetan dengan kondisi tingkat perkembangan rendah.

Kata kunci. Pengembangan wilayah, pendekatan perwilayahan, tipologi wilayah, wilayah pengembangan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Zulfikar Mohamad Yamin Latuconsina, Study Program of Regional Planning, Faculty of Agriculture, Graduate School Bogor Agricultural University. Jl. Raya Darmaga, Gd. Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680, Tel: (0251) 628448

Ilmu Perencanaan Wilayah

References

Baransano, M.A., E.I.K. Putri, N.A. Achzani, and L. Kolopaking (2016). Peranan Sektor Unggulan sebagai Salah Satu Faktor dalam Mengurangi Ketimpangan Pembangunan Wilayah di Provinsi Papua Barat. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 27(2), 119-136.

Blair, J.P. (1991). Urban and Regional Economics. Irwin Inc. 585 pp.

Budiyantini, Y., and V. Pratiwi (2016) Peri-urban typology of Bandung Metropolitan Area. Procedia-Social and Behavioral Sciences 227(2016), 833-837.

Chen, S., C. Claramunt, and C. Ray (2014). A Spatio-Temporal Modelling Approach for the Study of the Connectivity and Accessibility of the Guangzhou Metropolitan Network. Journal of Transport Geography 36(2014), 12-23.

Christaller, W. (1933) Central Places in Southern Germany. Jena: Fisher.

Djakapermana, R.D. (2009) Pengembangan Wilayah melalui Pendekatan Kesisteman. Bogor: IPB Press.

Guo, D. (2008) Regionalization with Dynamically Constrained Agglomerative Clustering and Partitioning (REDCAP). International Journal of Geographical Information Science 22(7), 801-823.

Hagget, P., A.D. Cliff, and A. Frey (1977) Locational Analysis in Human Geography. John Willey and Sons. 605 pp.

Hariyanto, A. (2006) Percepatan Pengembangan Wilayah melalui Strategi Implementasi Wilayah Pengembangan (WP) dan Hirarki Kota-Kota (studi kasus: Kabupaten Subang). Jurnal PWK Unisba, 21-51.

Hariyanto, and Tukidi (2007) Konsep Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang Indonesia di Era Otonomi Daerah. Jurnal Geografi 4(1), 1-10.

Isard, W. (1975) Introduction to Regional Science. Englewood Cliffs, N.J: Prentice-Hall.

Johnston, R.J. (1976) Classification in Geography. CATMOG 6, Geobooks, Norwich.

Lathifaturrahmah (2010) Perbandingan Hasil Penggerombolan Metode K-means, Fuzzy K-Means, dan Two Step Cluster. Tesis, Departemen Matematika, Institut Pertanian Bogor.

Martono, D.N. (2008) Kajian Tingkat Aksesibilitas Kawasan Perumahan Terencana dan Swadaya Berbasis Analisis Spasial Kuantitatif. Seminar Nasional Eco Urban Design Potensi dan Tantangan Perencanaan Kota-kota Indonesia di Masa Mendatang. 2008 Oktober 23; Semarang, Indonesia, pp. I35-I42. Semarang: Biro Penerbit Planologi UNDIP Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Mulyanto, H.R. (2008) Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Myrdal, G. (1957) Economic Theory and Under-developed Regions. Duckworth, London.

Nurhadi (2012) Konsep Perwilayahan dan Teori Pembangunan dalam Geografi. Geomedia 10(1), 49-66.

Oluwole, O.A, and N.G. Daful (2014) Characterization of Jos City Road Network, Nigeria. IJG. 46(2), 177-186.

Panuju, D.R., dan E. Rustiadi (2013) Teknik Analisis Perencanaan Pengembangan Wilayah. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB. Bogor: DITSL, Fakultas Pertanian-IPB.

Perroux, F. (1955). Note sur la notion de Pole de Croissancie. Econ. Appl. 8, 1-2.

Rahayu, E., dan E.B. Santoso (2014) Penentuan Pusat-Pusat Pertumbuhan dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Teknik Pomits 3(2), C290-C295.

Ratnasari, L. (2011). Pemetaan Industri Percetakan dengan Menggunakan Analisis Klaster untuk Pengembangan Strategi Industri. Tesis, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Richardson, H.W. (1969). Regional Economic. Location Theory, Urban Structure, and Regional Change. World University Weidenfeld and Nicholson. 5 Winsley Street London W1.

Rustiadi, E., S. Saefulhakim, and D.R. Panuju (2011) Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Edisi Kedua. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sudarya, D., S.R.P. Sitorus, and M. Firdaus (2013) Analisis Perkembangan Ekonomi Wilayah untuk Arahan Pembangunan Kecamatan di Wilayah Pesisir Kabupaten Garut. Jurnal Ilmiah Geomatika 19(2), 134-140.

Sukma, A.F. (2015) Efek Pengganda Infrastruktur Pekerjaan Umum dalam Perekonomian Provinsi Bali. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 26(2), 100-110.

Syafi'i, R.A., and E.B. Santoso (2015) Identifikasi Kemampuan Pelayanan Ekonomi dan Aksesibilitas Pusat Kegiatan Lokal Ngasem di Kabupaten Kediri. Jurnal Teknik ITS 4(1), C17-C21.

Tarigan, R. (2005) Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.

Utoyo, B. (2009) Geografi 3 Membuka Cakrawala Dunia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

VukoviA, D., and L. Wei (2010) Regional Competitiveness: the Case of Western China. Journal of the Geographical Institute, Serbian Academy of Sciences and Arts. 60(1), 107-124.

Yulianto, S., and K.H. Hidayatullah (2014) Analisis Klaster untuk Pengelompokan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jurnal Statistika 2(1), 56-63.

Downloads

Published

2018-04-02

How to Cite

Latuconsina, Z. M. Y., Rustiadi, E., & Sahara, S. (2018). An Analysis of the Level of Development in Malang Regency Based on a Typology of Development Regions. Journal of Regional and City Planning, 29(1), 1-17. https://doi.org/10.5614/jrcp.2018.29.1.1

Issue

Section

Research Articles