Pengorganisasian Komunitas dalam Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman

Authors

  • Nurulitha Andini Australia Indonesia Partnership for Decentralization

DOI:

https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.3.2

Abstract

Dalam perencanaan dan pengembangan agrowisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas, prinsip yang selalu dipengang adalah adanya peran serta masyarakat lokal. Desa Wisata Kembangarum merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman yang berhasil menerpkan pengembangan agrowisata yang berbasis komunitas, khususnya dalam hal pelibatan masyarakat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengorganisasian komunitas yang terjadi dalam pengembangan agrowisata di Desa Wisata Kembangarum. Sementara metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan single case study. Hasil analisis menemukan bahwa proses pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata ini merupakan suatu siklus yang terdiri dari beberapa tahap, yakni tahap integrasi, pemetaan isu, potensi, dan permasalahan, perancangan tindakan bersama, implementasi kegiatan, monitoring dan evaluasi, refleksi, dan adanya feedback untuk kembali melakukan pemetaan isu, potensi, dan permasalahan terkait Desa Wisata Kembangarum. Keberadaan Desa Wisata Kembangarum juga dianggap berhasil meningkatkan kapasitas pengorganisasian komunitas Desa Wisata Kembangarum dalam mengembangkan agrowisata, jika membandingkan antara periode sebelum dan setelah berdirinya Desa Wisata Kembangarum.

Kata Kunci: agrowisata, pengorganisasian komunitas, desa wisata, kapasitas komunitas

In planning and sustainable development of agro-tourism and community-based, which is always held the principle is the participation of local communities. Kembangarum Tourism Village is one of the tourist village in Sleman district that successfully implement communitybased ecotourism development, particularly in terms of community engagement. The purpose of this study was to describe community organizing that occurs in the development of agrotourism in Kembangarum Rural Tourism. While the methods used in this study is qualitative and quantitative methods with a single case study approach. The analysis finds that the process of organizing the community in the development of agro-tourism is a cycle that consists of several stages, namely the stage of integration, mapping issues, potential, and problems, the design of joint action, activity implementation, monitoring and evaluation, reflection, and the absence of feedback to re-mapping issues, potential, and problems related to Kembangarum Tourism Village. The existence of Village Tourism Kembangarum also considered successful in increasing the capacity of community organizing Kembangarum Tourism Village in developing agrotourism, when comparing the periods before and after the establishment of the Tourism Village Kembangarum.

Keywords: ecotourism, community organizing, tourism village, community capacity

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akpinar, Nevin, dkk. 2003. Rural Women and Agrotourism in the Context of Sustainable Rural Development: A Case Study From Turkey.

Chaskin, J. Robert. 2001. Building Community Capacity. New York: Walter De Gruyter, Inc.

Damanik, Janianton dan Helmut F. Weber. 206. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM.

Jolly, A. D., & Reynolds, A. K. 2005. Consumer Demand For Agricultural And On-Farm Nature Tourism. Uc Small Farm Center Research Brief. Retrieved from http://sfp.ucdavis.edu/files/143466.pdf

Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor: 204/KPTS/30HK/050/4/1989 dan Nomor

KM. 47/PW.DOW/MPPT/89 Tentang Koordinasi Pengembangan Wisata Agro

Lobo, R. E., Goldman, G. E., Jolly, D. A., Wallace, B. D., Schrader, W. L., & Parker, S. A. 1999. Agricultural tourism: agritourism benefits agriculture in San Diego County. Retrieved June 4, 2008, from the University of California-Davis Small Farm Center Web site: http://www.sfc.ucdavis.edu/agritourism/

agritourSD.html

Mukhotib, MD. 2012. Membangun Organisasi Rakyat.

Saridarmini, Ni Luh Ayu Rai. 2011. Dampak Agrowisata Berbasis Modal dan Agrowisata Berbasis Masyarakat. Denpasar: Tesis Universitas Udayana.

Sinclair, Zack dan Lisa Russ. 2006. Organization Development for Social Change: An Integrated Approach to Community Transformation. Zack Sinclair and Movement Strategy Center.

Stall, Susan, and Randy Stoecker. 1998. "Community organizing or organizing community? Gender and the crafts of empowerment," Gender and Society, 12 (Dec): 729-756.

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2011. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif.

Yoeti, Oka. A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Downloads

Published

2013-12-01

How to Cite

Andini, N. (2013). Pengorganisasian Komunitas dalam Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Studi Kasus: Desa Wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Journal of Regional and City Planning, 24(3), 173-188. https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.3.2

Issue

Section

Research Articles