Pemodelan Dampak Pembangunan Jembatan Batam-Bintan Terhadap Dinamika Kependudukan, Ekonomi, Dan Guna Lahan Batam dan Bintan
DOI:
https://doi.org/10.5614/jpwk.2012.23.3.5Abstract
Kota Batam dan Kabupaten Bintan merupakan wilayah perdagangan dan kepelabuhanan bebas yang dipersiapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi utama Kepulauan Riau. Kota Batam terus berkembang dengan pesat namun keterbatasan lahan dan kurangnya akses ke wilayah hinterland menjadi masalah dalam perkembangannya. Oleh karena itu untuk menjawab masalah tersebut, direncanakan pembangunan jembatan Batam-Bintan dengan tujuan pemerataan pembangunan antara wilayah Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Ada dua skenario untuk melihat dampak jembatan Batam-Bintan. Pada skenario pertama, Kota Batam berkembang dengan pesat namun pada akhir simulasi pertumbuhannya melambat dikarenakan keterbatasan lahan menyebabkan daya dukung lahan Kota Batam menurun. Sementara Kabupaten Bintan berkembang dengan pelan hingga 25 tahun kemudian pertumbuhannya belum mampu setara dengan Kota Batam saat ini. Pada skenario kedua, perilaku model dinamis Batam dan Bintan dengan pembangunan jembatan Batam-Bintan memperlihatkan dampak jembatan Batam-Bintan, ada tiga efek yaitu multiplier effect, spin-off effect dan spill-over effect. Masing-masing efek memberikan dampak positif pada Kota Batam dan Kabupaten Bintan. Pada skenario ini Kota Batam masih dapat berkembang dan laju pertumbuhan Kabupaten Bintan meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan tanpa pembangunan jembatan Batam-Bintan.
Kata kunci: kependudukan, ekonomi, guna lahan
Batam city and Bintan regency is a free trade area and port prepared to become a major economic growth center of Riau Islands. Batam city continues to grow rapidly, but limited space and lack of access to the hinterland became development problem. Therefore, to address the issue Batam-Bintan bridges development planned with the goal of equitable development between Batam city and Bintan regency. There are two scenarios to see the impact of Batam-Bintan bridges. First scenario, Batam city is growing rapidly but growth slowed at the end of the simulation due to limited land causing Batam city carrying capacity decreases. While Bintan regency develops slowly up to 25 years then its growth has not been able to equal the current Batam. Second scenario, the behavior of dynamic models of Batam and Bintan with the development of Batam-Bintan bridges showing the impact of Batam-Bintan bridges, there are three effects, multiplier effect, spin-off effect and spill-over effect. Each of these effects has a positive impact on the city of Batam and Bintan regency. In this scenario, the City of Batam can still developing and Bintan regency growth rate increased 2-3 times compared without development of Batam-Bintan bridges.
Keywords: population, economy, land use
Downloads
References
Bintarto, 1977. Pola Kota dan Permasalahannya. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Bintarto. 1986. Urbanisasi Dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Bintarto, R.. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
BPS Kota Batam. 2007. Kota Batam Dalam Angka 2010.
BPS Kota Batam. 2010. Kota Batam Dalam Angka
Budi S, Sugiharto. 1999. Klasifikasi Penutup Lahan/Penggunaan Lahan untuk Indonesia. Surakarta: Universitas Mahammadiyah Surakarta.
FAO. 1993. Guidelines for Land Use Planning. FAO Development Series 1. Rome.
He Chunhyang, Shi Peijun. 2004. Developing Landuse Scenario Dynamic Model by The Integration of System Dynamics Model and Cellular Autamata Model.Science in China Press - Beijing Normal University; Beijing-China.
Kivell, Philip. 1993. Land and the City: Patterns and Process Urban Change. London: Routledge.
Model Dinamika Perkotaan. 2004. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah - Kementrian Pekerjaan Umum.
Undang-undang No.46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Kepelabuhanan Batam
Undang-undang No.47 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Kepelabuhanan Bintan
Undang-undang No.28 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional (RTRWN)
Wang, Q., System Dynamics (in Chinese), Beijing: Tsinghua University Press, 1993.
Yunus, Hadi Sabari. 2001. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusran, Aulia. 2006. Kajian Perubahan Tata Guna Lahan pada Pusat Kota Cilegon. Tesis: Magister Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Manuscript submitted to JRCP has to be an original work of the author(s), contains no element of plagiarism, and has never been published or is not being considered for publication in other journals. The author(s) retain the copyright of the content published in JRCP. There is no need for request or consultation for future re-use and re-publication of the content as long as the author and the source are cited properly.