Alternatif Pengembangan Ekonomi Lokal di Kota Pontianak Studi Kasus Pertanian Lidah Buaya
Abstract
Kecamatan Pontianak Utara (Kota Pontianak) memiliki sentra budidaya lidah buaya (Aloe vera sp) yang menjadi icon pertanian di kota tersebut. Pertanian lidah buaya akan menciptakan multiplier ke hilir dan ke hulu yang berpotensi mengembangkan ekonomi lokal Kecamatan Pontianak Utara. Tujuan artikel ini adalah mengkaji peran pertanian lidah buaya bagi pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Pontianak Utara, yang ditelusuri melalui kajian: peran makro (peran pertanian terhadap pendapatan dan tenaga kerja wilayah) dan peran mikro (kesejahteraan dan pola belanja petani). Metode analisis yang digunakan meliputi: LQ, shift-share, pengganda (pendapatan dan tenaga kerja), dan analisis deskriptif. Hasil studi menunjukkan bahwa secara makro (wilayah) peran pertanian lidah buaya masih terbilang kecil, dan secara mikro (rumah tangga) telah berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan multiplier meskipun dalam jumlah yang belum begitu besar. Studi ini memberikan rekomendasi untuk meningkatkan peran pertanian lidah buaya bagi ekonomi Kecamatan Pontianak Utara (Kota Pontianak), mengingat keunggulan dari pertanian lidah buaya dan kondisi wilayah yang menunjang.
Kata kunci: lidah buaya, pertanian, pengembangan ekonomi lokal, Kota Pontianak
District of North Pontianak (Pontianak City) is the centers of aloe vera cultivation (Aloe vera sp) that became city's icons of agriculture. Aloe vera farming will create a multiplier to the downstream and upstream of local economy and has the potential to develop Northern District of Pontianak. The purpose of this article was to analyze the role of aloe vera farming for local economic development in the District of North Pontianak, the role of the macro (the role of agriculture for income and employment areas) and the role of micro (farmers' welfare and spending patterns). Analytical methods used include: LQ, shift-share, multiplier (income and labor), and descriptive analysis. The article shows that at the macro level (region) the agricultural role of aloe vera are relatively small and the micro (household) have contributed in improving the welfare of farmers and create a multiplier even though the amount has not been so great. This article provides recommendations for improving the agricultural role of aloe vera to the economy of North District Pontianak (Pontianak), considering the benefits of aloe vera farming and the conditions that support the region.
Keywords: aloe vera, agriculture, local economic development, Pontianak City
References
Argo, Teti, 2005. Menguak Keberpihakan pada Perdesaan di Indonesia. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan. ITB
Blakeley, E.J., 1989. Planning Local Economic Development: Theory and Practice. New York : Sage Publication.
Coffey H. and M. Polece., 1985. Local Development: Conceptual Bases and Policy Implication. Regional Studies Volume 19.
Helmsing, A. H. J., 2001. Local Economic Development. Draft Papers for The Cape Town Symposium. Institute of Social Studies,
Hague.
Hendayana, Rahmat, 2003. Aplikasi Metode Location Quotient dalam Penentuan Komoditas Unggulan. Bogor : Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi. Informatika Artikel Volume 12.
Laporan Akhir Penyusunan Rolling Plan Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kawasan Sentra Agribisnis Kota Pontianak Tahun 2008 - Tahun 2013. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Pontianak.
Monografi Kecamatan Pontianak Utara Tahun 2007. Pemerintah Kota Pontianak Kecamatan Pontianak Utara.
Nuhung, Iskandar. 2003. Membangun Pertanian Masa Depan. Demak : CV. Aneka Ilmu
Nurzaman, Siti Sutriah, 2002. Perencanaan Wilayah di Indonesia Pada Masa Kritis. Bandung: Penerbit ITB.
PDRB Kota Pontianak Menurut Kecamatan. BAPPEDA Kota Pontianak dan BPS Kota Pontianak.
Pontianak Post, 2007.
Profil Agribisnis Aloe vera Kota Pontianak Tahun 2004. Dinas Urusan Pangan Kota Pontianak.
Profil dan Deskripsi Investasi Kota Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak.
Sugito, Ira Choeriah, 2006. Prospek Pengembangan Komoditas Pertanian Unggulan di Bandung Barat : Kajian dari Perspektif Pengembangan Wilayah. Tesis, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITB, Bandung.
Sugiyanto, Catur, 2003. Strategi Penyusunan Komoditas Unggulan Daerah. PSE-KP Universitas Gadjah Mada.
Sumodiningrat, Gunawan, 1999. Butir-Butir Pemikiran Strategi Menghapus Kemiskinan Dalam Pembangunan Perdesaan. Jakarta:
PT. Bina Rena Pariwara.
Todaro, M., 1998. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
World Bank, 2003, Local Economic Development (LED) Quick Reference. Washington D.C. : World Bank
Downloads
Published
Issue
Section
License
Manuscript submitted to JRCP has to be an original work of the author(s), contains no element of plagiarism, and has never been published or is not being considered for publication in other journals. The author(s) retain the copyright of the content published in JRCP. There is no need for request or consultation for future re-use and re-publication of the content as long as the author and the source are cited properly.