Pola Sebaran Minimarket dengan Kinerja Usaha Toko Pengecer Tradisional di Kota Kecil (Studi Kasus: Kota Soreang, Tanjungsari, dan Lembang)

Authors

  • Faris Effandi

Abstract

Soreang, Tanjungsari, dan Lembang adalah kota kecil yang terletak di pinggiran kota Bandung, yang perkembangannya secara langsung dipengaruhi oleh kota Bandung. Kota-kota memiliki fungsi yang unik, Soreang sebagai kota pemerintahan, Tanjungsari sebagai kota pendidikan, dan Lembang sebagai kota pariwisata. Tidak adanya ketentuan rinci yang mengatur lokasi dan jarak antara toko ritel minimarket dan tradisional, menyebabkan pembangunan minimarket cenderung sangat dekat dengan pasar, toko, dan kios-kios pengecer tradisional. Oleh karena itu, dibutuhkan studi untuk mengidentifikasi pengaruh pola distribusi minimarket dalam kinerja bisnis ritel tradisional. Hasil studi menunjukkan bahwa pola distribusi minimarket di Soreang, Tanjungsari, dan Lembang cenderung terletak di pusat kota, terutama di sepanjang jalan provinsi atau nasional. Pola ritel tradisional di Soreang, Tangjungsari, dan Lembang cenderung menyebar dan mendekati desa dengan populasi yang tinggi, terutama di daerah pemukiman. Toko ritel tradisional cenderung terletak dekat dengan konsumen untuk meminimalkan biaya transportasi konsumen.

Kata Kunci: Kota-kota kecil, Pengecer, Minimarket, pasar ritel tradisional, Kinerja.

Soreang, Tanjungsari, and Lembang are small town located on the outskirts of Bandung, whose development directly influenced by the city of Bandung. These towns have unique functions, Soreang as government city, Tanjungsari as an education city, and Lembang as tourism city. The absence of detailed regulation on location and distance between minimarket and traditional retail stores, causes minimarket development tend to be so close to markets, shops, and stalls of traditional retailers. Therefore, study of identifying the influence of minimarket's distribution patterns in traditional retail's business performance is needed. The study shows that minimarket's distribution pattern in Soreang, Tanjungsari, and Lembang are tend to be located in city centers, especially along the provincial or national road. Traditional retail's pattern in Soreang, Tangjungsari, and Lembang tend to spread out and approached the villages with high population, especially in residential areas. Traditional retail stores tend to be located close to consumers in order to minimize transportation costs consumers.

Keywords: Small towns, Retailers, Minimarket, Traditional retail market, Performance.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. 2006. Pertumbuhan Ritel Modern dan Dampaknya Bagi Ritel Tradisional.

Baker, Judy L. 2000. Evaluating The Impact of Development Projects on Poverty. Washington, D.C : World Bank.

Bruegmann, Robert. 2005. Sprawl: A Compact History. Chicago: The University of Chicago Press.

Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Engel,J.R et. Al. 1992. Consumer Behavior. Chicago. The Dryden Press.

Jones, Ken and Jim Simmons. 1990. Location Location Location: Analyzing the Retail Environment, Ontario: Nelson Canada.

Skogster, Patrick. 2006. Location Planning Theories in Valuation of Retail Premises. Munich, Germany, October 8-13, 2006.

Tambunan, Tulus. 2002. Perekonomian Indonesia Beberapa Permasalahan Penting. Jakarta : Ghalia.

A.C. Nielsen. 2005. Asia Pacific and Shopper Trends 2005.

Salusu, J. 1998. Pengambilan Keputusan Statejik. Jakarta : Grasindo.

Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Downloads

Published

2010-12-01

How to Cite

Effandi, F. (2010). Pola Sebaran Minimarket dengan Kinerja Usaha Toko Pengecer Tradisional di Kota Kecil (Studi Kasus: Kota Soreang, Tanjungsari, dan Lembang). Journal of Regional and City Planning, 21(3), 183-196. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4160

Issue

Section

Research Articles