Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area) Kasus Pinggiran Kota Yogyakarta

Authors

  • Sri Rum Giyarsih

Abstract

The impact of urban development is the tendency of the shift of urban functions shift to urban fringe area that is called urban sprawl. The phenomenon of urban sprawl in urban fringe area has resulted in land conversion process from agriculture to non-agriculture. Furthermore, this conversion of agriculture land to non-agriculture land will result in settlement desification process in urban fringe area. This process that happens in urban fringe area is a respond to increasing demand of space in urban area. In turn, the spatial transformation will be followed by socio-economic, cultural, and physical environment transformation process.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bintarto. 1983. Interaksi Desa Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Colby. 1959. Centrifugal and Centripetal Forces in Urban Geography. In Reading in Geography. In Reading in Geography, eds. Mayer and Kohn. Chicago: University of Chicago Press.

Daldjoeni, N. 1987. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni

Darmapatni, I. dan Tommy Firman. 1992. Mega Urban Region in Indonesia: The Case of Jabotabek and Bandung Metropolitan. Paper dipresentasikan pada International Conference on managing the Mega Urban Region of ASEAN Countries, Bangkok.

Mantra, Ida Bagoes. 1996. Focus on Non Permanen Migration. In Rural Urban Integration in Java. Consequences for Regional Development and Employment. The Case of Five Hinterland Communities of Yogyakarta Special Region. Nagoya: United Nations Center for Regional Development.

McGee, T.G. 1990. The Future of the Asian City: the Emergence of Desakota Regions. Proceedings International Seminar and Workshop on the South East Asian City of the Future, January 21 - 25, Jakarta.

Sontosudarmo, Alip, dkk. 1987. Pengkajian Perundangan Perkotaan di Kotamadya Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

Subroto, Yoyok Wahyu, Bakti Setiawan, dan Setiadi. 1997. Proses Transformasi Spasial dan Sosio-Kultural Desa-desa di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe) di Indonesia (Studi Kasus Yogyakarta). Laporan Penelitian Pengkajian dan Penelitian Ilmu Pengetahuan Dasar Tahun Anggaran 1996/1997. Yogyakarta: PPLH UGM

Sukamdi, Edi Astuti, dan Eko Prakosa. 1992. Proyeksi Penduduk dan Kesempatan Kerja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: PPK UGM

Yunus, Hadi Sabari. 1987. Permasalahan Daerah Urban Fringe dan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM

----. 1989. Subject Matter dan Metode Penelitian Geografi Permukiman Kota. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.

-----. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wolpert, Julian. 1966. Migration as Adjustment to Environmental Stress. Journal of Social Issues: 92 - 102

Downloads

How to Cite

Giyarsih, S. R. (2017). Gejala Urban Sprawl Sebagai Pemicu Proses Densifikasi Permukiman di Daerah Pinggiran Kota (Urban Fringe Area) Kasus Pinggiran Kota Yogyakarta. Journal of Regional and City Planning, 12(1), 40-45. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/4312

Issue

Section

Research Articles