Penentuan Jalur Pipa Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik dengan Weighted Ranking Technique (WRT) di Kecamatan Bogor Tengah

https://doi.org/10.5614/j.tl.2017.23.2.10

Authors

  • Widhi Sally Sufinah Rosadi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Etih Hartati Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Nasional Bandung
  • Nico Halomoan Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Nasional Bandung

Abstract

Abstrak: Bogor Tengah merupakan pusat pelayanan Kota Bogor dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi di Kota Bogor, yaitu sebesar 128,8 jiwa/ha. Dalam upaya mengelola air limbah domestik, Pemerintah Kota Bogor melalui RTRW Kota Bogor tahun 2011-2031, merencanakan penyaluran air limbah domestik dengan sistem terpusat mengingat tidak memungkinkan setiap rumah memiliki sistem setempat. Pada perencanan ini, dibuat 2 buah alternatif jalur untuk selanjutnya dipilih jalur yang paling sesuai dengan kriteria teknis yang dipersyaratkan. Metode pendekatan yang digunakan adalah Weighted Ranking Technique (WRT). WRT merupakan metode pemilihan alternatif yang didasarkan pada pemberian bobot terhadap parameter. Berdasarkan hasil analisis, terpilih jalur alternatif 1 sebagai jalur pipa terbaik dengan nilai akhir 0,26. Alternatif 1 memiliki rata rata kecepatan minimum 1,69 m3/detik, waktu pengaliran 8,37 jam, biaya pembelian pipa sebesar Rp. 275.670.000,-, luas area terlayani 67,48 %, dan jumlah aksesoris yaitu 123 unit manhole dan 1 unit siphon

 

Kata kunci: : Pemilihan alternatif jalur pipa, sistem terpusat, Weighted Ranking Technique (WRT)

 

Abstract : Bogor Tengah sub-district is the service center of Bogor City with the highest population density in Bogor City, which is 128.8 people/ha. In an effort to manage domestic wastewater, Bogor City Government through RTRW Kota Bogor 2011-2031, has planned the distribution of domestic wastewater with offsite system since it does not allow every house to have an onsite system. In this plan, 2 pipeline alternatives were identified, to be later selected among those two. The approach method used is Weighted Ranking Technique (WRT). WRT is an alternative selection method based on weighting of parameters. Based on the analysis result, the alternative path 1 was chosen as the best pipeline with the final value of 0,26. Alternative 1 has a minimum flow rate is 1.69 m3 / sec, the flow time is 8.37 hours, the cost of purchasing a pipe of Rp. 275.670.000,-, the area served is 67.48%, and the number of accessories is 123 manhole units and 1 siphon uni

t

Key words: .. Alternative selection of pipeline, offsite system, Weighted Ranking Technique (WRT)

References

Babbitt, H. E. (1922). Sewerage and sewage treatment, John Wiley & Sons, Incorporate.

BAPPEDA, B. P. d. P. D. (2010). Master Plan Air Limbah Kota Bogor. Bogor.

BAPPEDA, B. P. d. P. D. (2011). Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor 2011-2031. Bogor.

BAPPEDA, B. P. d. P. D. (2016). Strategi Sanitasi Kota (SSK) Edisi Revisi Kota Bogor tahun 2014-2017. Bogor.

BAPPEDA, B. P. d. P. D. (2016). Pemutakhiran Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Bogor tahun 2015-2020. Bogor.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. (2016). Kecamatan Bogor Tengah dalam Angka. Bogor

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. (2016). Statistik Kota Bogor 2016. Bogor

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor. (2015). Statistik Kota Bogor 2015. Bogor

Dewi, Nura Adhitia. Perencanaan Sistem Penyaluran Air lImbah Domestik Kota Bogor Menggungakan Air Hujan untuk Debit Penggelontoran. (2014) IPB, Bogor.

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa barat dan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB . (2012). Buku II Metode verifikasi lapangan. ITB, Bandung

Dinkes, D. K. K. B. (2014). Laporan Environmental Health Risk Assesment (EHRA) Kota Bogor tahun 2014. Bogor.

Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor (2017). Harga Satuan Pekerjaan Tertinggi Upah dan Bahan Kota Bogor Tahun Anggaran 2017. Bogor

Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2011). Materi Bidang Air Limbah I. Jakarta.

Hardjosuprapto, M. (2000). "Penyaluran Air Buangan: Volume II." ITB, Bandung.

Herliana, E. (2007). Perencanaan Sistem Penyaluran dan Pengolahan Air Buangan Domestik Ujung Berung Regency Menggunakan Constructed Wetland. Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan ITB. Bandung, Bandung: Tugas Akhir TL-ITB.

KemenPU, M. P. d. P. W. (2001). Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman. Jakarta.

Kementerian Dalam Negeri. (2012). No.40/2012 tentang Pedoman Proyeksi Penduduk di Daerah. Jakarta.

KemenPU. (2007). No.18/2007 tentang Penyelenggaran Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Jakarta

Kementrian PU-PR. (2017). Spesifikasi Teknis Sistem Penyaluran Air Buangan. Jakarta

KemenPU, M. P. d. P. W. (2001). Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.534/KPTS/M/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman. Jakarta.

Rachim, Rady Setio. (2006). Perencanaaan Sistem Penyaluran Air Buangan di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan Itenas. Bandung, Bandung: Tugas Akhir TL-Itenas.

Taufik, H. N. (2015). Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Tugas Akhir Program Studi Teknik Lingkungan Itenas. Bandung, Bandung: Tugas Akhir TL-Itenas.

Published

2017-10-03

How to Cite

Rosadi, W. S. S., Hartati, E., & Halomoan, N. (2017). Penentuan Jalur Pipa Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik dengan Weighted Ranking Technique (WRT) di Kecamatan Bogor Tengah. Jurnal Teknik Lingkungan, 23(2), 94-105. https://doi.org/10.5614/j.tl.2017.23.2.10

Issue

Section

Articles