ANALISIS RISIKO PENCEMARAN MERKURI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA YANG MENGONSUMSI BERAS DI SEKITAR KEGIATAN TAMBANG EMAS TRADISIONAL (STUDI KASUS: DESA LEBAKSITU, KECAMATAN LEBAKGEDONG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN)

https://doi.org/10.5614/jtl.2012.18.2.1

Authors

  • Caecilia Ardianovita Pratiwi
  • Herto Dwi Ariesyady Program Studi Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132

Abstract

Abstrak: Kegiatan tambang emas tradisional berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan akibat penggunaan merkuri, seperti yang dilakukan di Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten. Merkuri digunakan sebagai pengikat unsur emas dalam proses amalgamasi. Pencemar merkuri yang masuk ke lingkungan dapat menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, penyerapan oleh tumbuhan dan bioakumulasi pada rantai makanan. Dari hasil analisis Hg di dalam tanah diperoleh kisaran nilai 15.200 "“ 226.894 ppb untuk daerah Lebaksampai, 4.275 - 93.925 ppb untuk daerah Lebaktenjo, dan 15.881 "“ 102.888 ppb untuk daerah Lebakpari. Tanaman padi yang tumbuh pun memiliki kandungan Hg yang tinggi. Sebagian besar sampel beras yang diperiksa mengandung lebih dari 0,05 ppm merkuri sehingga berisiko terhadap kesehatan penduduk. Penyebaran kuesioner terhadap 30 rumah dengan 126 orang responden didapat data jumlah konsumsi, frekuensi paparan, dan berat badan untuk perhitungan ADD dan HI. Nilai ADD yang didapat berkisar antara 0,825 "“ 2,177 ppb/hari untuk anak perempuan berusia dibawah 13 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki berkisar antara 0,840 "“ 2,177 ppb/hari. Untuk orang dewasa, nilai ADD wanita berkisar antara 0,356 "“ 0,800 ppb/hari dan nilai ADD pria berkisar antara 0,327 "“ 0,816 ppb/hari. Sedangkan untuk manula di atas 60 tahun, nilai ADD wanita sebesar 0,712 dan pria sebesar 0,506 "“ 0,632.  Dengan menggunakan nilai reference dose 0,3 ppb/hari, didapat nilai HI. Nilai HI yang didapat untuk seluruh responden lebih dari 1 atau konsumsi tersebut dapat berpotensi menimbulkan efek non-karsinogenik.

 

References

Basuni, Abas dan Jus'at, Idrus. (2004). Prosiding Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. LIPI.

Chen, L., Xu, Z., Ding, X., Zhang, W., Huang, Y., Fan, R., Sun, J., Liu, M.,Qian, D., dan Feng, Y. (2012). Spatial Trend and Polution Assessment of Total Mercury and Methylmercury Pollution in the Pearl River Delta Soil, South China. Chemosphere:1-8.

Cheng, J., Yuan, T., Wang, W., Jia, J., Lin, X., Qu, L., dan Ding, Z. (2006). Mercury Pollution in Two Typical Areas in Guizhou Province, China and Its Neurotoxic Effects in the Brains of Rats Fed with Local Polluted Rice. Environmental Geochemistry and Health 28:499-507. DOI 10.1007/s10653-005-7570-y.

Deng, Chaobing, Zhang, C., Li, L., Li, Z., dan Li, N. (2011). Mercury Contamination and Its Potential Health Effects in a Lead-Zinc Mining Area in the Karst Region of Guangxi, China. Applied Geochemistry 26: 154-159.

Gunradi, Rudy. (2011). Penelitian Geologi Medika di Daerah Cisoka, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Prosiding Pemaparan Hasil-Hasil Kegiatan Lapangan dan Non Lapangan, Pusat Sumber Daya Geologi.

Hang, X., Wang, H., Zhou, J., Ma, C., Du, C., dan Chen, X. (2009). Risk Assesment of Potentially Toxic Element Pollution Soils and Rice (Oryza Sativa) in a Typical Area of the Yangtze River Delta. Environmental Pollution 157: 2542-2549.

Herman, Danny Z. (2009). Kandungan Unsur-Unsur Polutan Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) pada Sedimen dan Air Sungai Ciberang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sebagai Dampak Kegiatan Penambangan Emas. Buletin Geologi Tata Lingkungan (Bulletin of Environmental Geology) Vol 19 No. 1: 21-29.

Horvat, M., Nolde, N., Fajon, V., Jereb, V., Logar M., Lojen, S., Jacimovic, R., Falnoga, I., Liya, Q., Faganeli, J., dan Drobne, D. (2003). Total Mercury, Methylmercury and Selenium in Mercury Polluted Areas in the Province Guizhou, China. The Science of the Total Environment 304: 231-256.

Juhaeti, T., Hidayati, N., Syarif, F., dan Hidayat, S. (2009). Uji Potensi Tumbuhan Akumulator Merkuri untuk Fitoremediasi Lingkungan Tercemar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kampung Leuwi Bolang, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Bogor. J. Biol. Indon. Vol 6, No. 1: 1-11.

Kurnia, U., Suganda, H., Saraswati,R., dan Nurjaya. (2004). Teknologi Pengendalian Pencemaran Lahan Sawah: 249-281.

Li, Lu, Wang, F., Meng, B, Lemes, M., Feng, X., dan Jiang, G.

(2010). Speciation of Methylmercury in Rice Grown from a Mercury Mining Area. Environmental Pollution 158: 3103e3107.

Liu, W. X., Shen, L. F., Liu, J. W., Wang, Y. W., dan Li, S. R. (2007). Uptake of Toxic Heavy Metals by Rice (Oryza sativa L.) Cultivated in the Agricultural Soil near Zhengzhou City, People's Republic of China. Bull Environ Contam Toxicol 79 : 2009-213. DOI 10.1007/s00128-007-9164-0.

Shao, D.D., Wu, S.C., Liang, P., Kang, Y., Fu, W. J., Zhao, K. L., Cao, Z. H., dan Wong, M.H. (2012). A Human Health Risk Assessment of Mercury Species in Soil and Food Around Compact Fluorescent Lamp Factories in Zhiejiang Province, China. Journal of Hazardous Materials PII: S0304-3894(12)00355-X. DOI: doi:10.1016/j.jhazmat.2012.03.061.

Office of Air Quality Planning and Standards and Office of Research and Development, United States Environmental Protection Agency. (1997). Mercury Studi Report to Congress Volume V: Health Effects of Mercury and Mercury Compounds. EPA-452/R-97-007.

Videa, J. R. P., Lopez, Martha L., dan Narayan, M. (2007). The Biochemistry of Environmental Heavy Metal by Plants: Implications for the Food Chain. The International Journal of Biochemistry & Cell Biologi 41:1665-1677.

Published

2012-10-02

How to Cite

Pratiwi, C. A., & Ariesyady, H. D. (2012). ANALISIS RISIKO PENCEMARAN MERKURI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA YANG MENGONSUMSI BERAS DI SEKITAR KEGIATAN TAMBANG EMAS TRADISIONAL (STUDI KASUS: DESA LEBAKSITU, KECAMATAN LEBAKGEDONG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN). Jurnal Teknik Lingkungan, 18(2), 108-114. https://doi.org/10.5614/jtl.2012.18.2.1

Issue

Section

Articles