Aerial Observation of Gunung Merapi Central Djava

Authors

  • H.D. Tjia Dept. of Geology, Institute of Technology Bandung

Abstract

Pengamatan udara pada bulan Nopember 1961 dari Gunung Merapi di Djawa Tengah memberi kesimpulan bahwa kedua "break in slope" (tekuk pada lereng) jang terdapat di sana djuga merupakan batas-batas penggunaan tanah tanah atau vegetasi jang djelas. Ketiga vegetasi itu ialah: Sawah di bawah garis tinggi rata-rata 400 meter, ladang antara 400 dan 1500 meter, dan tanah tandus di atas 1500 meter. Daerah jang paling bawah tergolong dataran aluvium; daerah ladang terdiri dari endapan-endapan lahar, sedangkan puncak terdiri dari pyrokklastika. Sungai-sungai besar mempunjai tebing tegak di djalur vegetasi jang kedua. Tebing-tebing tegak itu mungkin disebabkan oleh ketidakpadatan dari endapan-endapan lahar. Bentuk-bentuk sawah dapat dipakai untuk mendapatkan kesan mengenaibesar lereng, jaitu galangan-galangan sawah dengan djelas mengikuti garis tinggi. Depresi jang terdjadi di tempat lidah lava 1961 berbentuk segitiga dengan puntjak yang memuntjak ke hilir, berlainan dengan depresi-depresi berbentuk segitiga sebagai hasil tanah longsor jang menjempit ke arah puntjak.

Downloads

How to Cite

Tjia, H. (2019). Aerial Observation of Gunung Merapi Central Djava. Journal of Mathematical and Fundamental Sciences, 1(4), 2-7. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/jmfs/article/view/9812

Issue

Section

Articles