Pemilikan Mobil: Tolak Ukur Perekonomian?

Authors

  • Willy Tumewu Institut Teknologi Bandung

Abstract

Peningkatan taralperekonomian di indonesia ternyata membawa dampak berupa kemacetan lalu lintas, khususnya di kota-kota besar. Dalam kasus ini. mobil priba di dianggap sebagai penyebabnya. Angka-angaka statistik untuk daerah perkotaan memang menunjukkan. bahwa pertumbuhan jumlah mobil jauh lebih besar dibanding pertumbuhan luas jalan raya.

Fenomena tersebut menimbulkan persepsi, bahwa jumlah mobil pribadi sudah terlalu banyak. Pertumbuhan jumlah mobil pribadi dianggap perlu dikurangi. Jika hal itu tak dapatdiiakukan, maka timbul anggapan bahwa penambahan luas jalan tidak ada manfaatnya, karena hanya akan merangsang peningkatan pemilikan mobil.

Sejauh mana kebenaran anggapan-anggapan itu, berikut dipaparkan suatu perbandingan pemilikan mobil di berbagai negara sebagai bahan evaluasi masalah pemilikan mobil di indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Willy Tumewu, Institut Teknologi Bandung

Staf Pengajar Pada Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITB

References

GAIKINDO, Kemacetan Lalu lintas dan Pemecahannya, makalah Ir. Herman Z. Latif, Ketua Umum Gaikindo, pada Seminar Nasional Peran Serta Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam Pemecahan Masalah Kemacetan Lalu lintas, ITB, November, 1991.

Peters, Hans J. (The World Bank), Transportation and Society, in: Transportation and Traffic Engineering Handbook, Institute of Transportation Engineers, Prentise Hall, pp 1-15, 1982.

World Motor Census, Automobile international, Vol. 65 no. 1 1112, 1988.

Downloads

How to Cite

Tumewu, W. (2017). Pemilikan Mobil: Tolak Ukur Perekonomian?. Journal of Regional and City Planning, 3(4), 18-21. Retrieved from https://journals.itb.ac.id/index.php/jpwk/article/view/5796

Issue

Section

Research Articles