ANALISIS RISIKO POSTUR KERJA DI INDUSTRI KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING ANALYSIS SYSTEM DAN NORDIC BODY MAP PADA STASIUN PEMANENAN DAN PENYORTIRAN TBS
Abstract
Abstrak: Aktivitas pemanenan, pemuatan dan penyortiran kelapa sawit yang dilakukan secara manual beresiko untuk menyebabkan gangguan otot rangka atau muscoleskeletal disorders (MSDs). Hal ini disebabkan pekerjaan secara manual, posisi kerja berdiri dan membungkuk dilakukan secara berulang (repetitive) selama 10 jam selama 6 hari kerja sehingga tidak sesuai dengan antropometri tubuh pekerja. Analisis kuesioner Nordic Body MAP menunjukkan keluhan terbesar yang dirasakan pekerja panen pada bagian punggung (90%), pinggang (89,3%), betis kiri (90%) dan betis kanan (83,9%). Sedangkan pada pekerja pemuatan keluhan dirasakan pada bahu kiri (85%), paha kiri (82,5%) dan betis kiri (90%). Analisis postur kerja menggunakan metode OWAS juga mendukung hasil analisis kuesioner NBM dengan hasil analisa sikap bahu membungkuk dominan dilakukan sebesar 68% (kategori 2), sikap kedua lengan berada di atas bahu 53% (kategori 2) dan sikap kaki bertumpu pada kedua lutut yang ditekuk sebesar 47% (kategori 3) dengan kombinasi kode postur pemanenan 4-2-2-2 (kategori 3). Hasil analisis beban kerja pada divisi pemanenan diperoleh hasil %CVL 51% (7,25 Kkal/menit), pemuatan 55% (8,58 Kkal/menit) dan sortase 40% (6,6 Kkal/menit) dengan kategori sedang sehingga diperlukan perbaikan karena pekerja mengalami kelelahan. Analisis korelasi menggunakan metode spearman rank test menujukkan bahwa pengaruh beban kerja pada divisi panen dan sortasi mempunyai hubungan yang signifikan, dengan nilai p-value 0,00027 (OR 10 CI 95% 1,56-64,2) pada proses pemanenan dan 0,0008 (OR 11 CI 1,7-71,28) pada proses pemuatan sehingga terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara beban kerja dengan keluhan MSDs.
Kata kunci: beban kerja, kelapa sawit, muscoleskeletal disorders, Nordic Body MAP, OWAS
Abstract: Harvesting, loading and sorting activities in palm oil industry that conducted manually have some risks that can cause musculoskeletal disorders (MSDs). This is happened due to repetitive of manual working, standing and bending position for 10 hours and 6 working days, this activity does not match the anthropometry of worker body. Questionnaire analysis Nordic body MAP showed that the biggest complaints from harvesting workers are on their backs (90%), waist (89.3%), left calf (90%) and right calf (89.3%) and from loading workers are on rheis left shoulder (85%), left thigh (82.5%) and left calf (90%). Ergonomic risk analysis by OWAS Method also support the questioannaire analysis with result that the shoulders stooping attitude done by 68% workers (category 2), both arms above the shoulder attitude done by 53% (category 2), and leg rest to the two knee which is bent done 47% (category 3) with harvesting ergonomic combination 4-2-2-2 (category 3). Ergonomic analysis result in harvesting activity is CVL 51% (7.25 Kkal/minutes), Loading activity 55% (8.58 Kkal/minutes) and sorting activity 40% (6.6 Kkal/minutes) with medium category. Therefore, improvement is required because workers has fatigue. Correlation analysis using spearman rank test showed that the influence of ergonomics in harvesting and sorting division has a significant relation with value 0.00027 (OR 10 CI 95% 1.56-64.2) in harvesting and 0.0008 (OR 11 CI 1.7-71.28) in sorting. There was significant relation (p<0.05) between ergonomics and muscolekeletal disorders.
Keywords: ergonomic, palm oil, Muscoleskeletal disorders, nordic body maps, OWAS
References
Brandl, C. (2016): Effect of sampling interval on the reliability of ergonomic analysis using the Ovako working posture analysing system (OWAS). International Journal of Industrial Ergonomics, 57, 68-73.
Data Departemen Tenaga Kerja Amerika tahun 2017 merupakan data yang menjelaskan keluhan musculoskeletal pada pekerja, data diperoleh melalui situs internet:
https://www.osha.gov/dts/osta/otm/otm_vii/otm_vii_1.html#app_vii:1_5. Diunduh pada tanggal 20 Agustus 2017
Data Statistik Perkebunan Indonesia tahun 2014-2016 merupakan data statistik persebaran perkebunan kelapa sawit yang ada di Provinsi Riau, data diperoleh melalui situs internet: http://ditjenbun.pertanian.go.id/. Diunduh pada tanggal 25 Agustus 2017.
Grandjean, E. (1993): Fitting the task to the man. London: Taylor & Francis Inc.
Hendra, Dkk (2009): Risiko Ergonomi dan Keluhan Musculoskeletal Disordes (MSDs) pada Pekerja panen Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX (hal. 1-8). Semarang: ISBN : 978-979-704-802-0.
McCormick EJ, S. (1993): Human Factors in Engineering and Design. Singapore: McGraw-Hill Book Co.
Murrel. (1965): Ergonomics, Man Is His working Environment. London: Chapman & Hall.
NIOSH. (1997): A Critical Review of Epidemiologic Evedence for Work-Related Musculoskeletal Disorders of the Neck,. New York: U.S Departement of Health and Human Services.
Novaes, A. L. (2017): Ergonomics applied to aquaculture: A case study of postural risk analysis in the manual harvesting of cultivated mussels. Aquacultural Engineering, 77, 112-124.
Purwantini, N. D. (2014): Analisis Beban Kerja dan Optimasi Tata Laksana Kerja pada Aktivitas Pemanenan Kelapa Sawit di PT. Sari Lembah Subur, Riau. Bogor: Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB.
Setyanto, N. W. (2015): Ergonomics analysis in the scarfing process by OWAS, NIOSH and NOrdic Body MAP's Method at Slab Steel PLant's Division. Internatioanal Journal of Innovative Research in Science Engineering and Technology, 4, 3-11.
Soemirat, J. (2014): Toksikologi Lingkungan . Yogyakarta: Gajah Mada University Press .
Syuaib, M. F. (2015): Studi Gerak kerja Pemanenan Kelapa Sawit Secara Manual. Jurnal Keteknikan Pertanian, 49-56.
Tarwaka. (2015): Dasar-dasar pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja Edisi 2. Surakarta: Harapan Press.
Widhiarso, W. (2010): Berkenalan dengan Analisisi Mediasi: Regresi dengan Melibatkan Variabel Mediator (bagian pertama). Yogyakarta: Fakutas Psikologi Universitas Gajah Mada.