Pengaruh Rencana Konstruksi Pelabuhan Jetty Terhadap Perairan di Kawasan Pelabuhan Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil.

Authors

  • Teuku Mudi Hafli Teknik Siil, Universitas Malikussaleh
  • Said Jalalul Akbar Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh
  • Musa Al'ala Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Jl. Prof. Ibrahim Hasan, Gampong Pie, Banda Aceh (Indonesia)

DOI:

https://doi.org/10.5614/jts.2022.29.1.7

Keywords:

Pelindung Pantai, Delft3D, Pelabuhan

Abstract

Abstrak

Kawasan pesisir selalu memiliki tantangan dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang dimilikinya. Erosi dan sedimentasi yang disertai gelombang besar merupakan dua masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat pesisir yang mengurangi efektifitas dari pemanfaatan Pelabuhan sebagai satu-satunya jalur transportasi. Pulau Banyak sebagai salah satu kawasan kepulauan juga menghadapi masalah yang sama, tercatat masalah erosi dan sedimentasi pesisir masih menjadi tantangan. Para penduduk sangat bergantung pada kawasan Pelabuhan sebagai jalur keluar masuk barang kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memproyeksikan dampak alternatif desain yang direncanakan agar dapat mereduksi permasalahan erosi. Proyeksi ini disimulasikan menggunakan model transportasi hidrodinamik dan sedimen yang termasuk dalam Delft3D Flow and Wave. Skenario alternatif desain dilihat pengaruhnya dalam kurun waktu 3 tahun. Dampaknya dianalisis secara spasial dan hasilnya menunjukkan, sedimentasi terus terjadi pada area pangkal dari ketiga bangunan (groin dan causeway). Pola arus yang cukup besar juga terjadi pada area sekitar ujung Pelabuhan causeway. Oleh sebab itu alternatif penambahan dermaga trestle pada ujung jetty causeway merupakan alternatif yang tepat. Hal ini dibuktikan dengan hasil simulasi yang menunjukkan tidak ada aktifitas arus maupun sedimentasi yang mengganggu pada area dermaga trestle.

Kata-kata Kunci: Pelindung pantai, Delft3D, pelabuhan.

Abstract

Coastal areas always have challenges in trying to optimize the utilization of their potential. Erosion and sedimentation accompanied by large waves are two of the main problems faced by coastal communities that reduce the effectiveness of the use of ports as the only transportation route. Pulau Banyak as one of the archipelagos also faces the same problem, noted the problem of erosion and coastal sedimentation is still a challenge. The residents rely heavily on the Port area as a way in and out of goods needed. This research aims to project the impact of planned design alternatives to reduce the problem of erosion. These projections are simulated using hydrodynamic and sediment transport models included in Delft3D Flow and Wave. Alternative design scenarios are seen as influential within 3 years. The impact was analyzed spatially, and the results showed that sedimentation continued to occur in the base area of all three buildings (groin and causeway). A large current pattern also occurs in the area around the end of the Port causeway. Therefore, the alternative of adding trestle docks at the end of the jetty causeway is the right alternative. This is evidenced by the results of simulations that show no current activity or sedimentation that interferes with the trestle pier area.

Keywords: Coastal defence, Delft3D, port.

Author Biographies

Teuku Mudi Hafli, Teknik Siil, Universitas Malikussaleh

T. Mudi Hafli., ST., MT, seorang staff pengajar di teknik sipil Universitas Malikussaleh. sebelum bergabung di unimal pada tahun 2018, menyelesaikan studi sarjana dan master dibidang hidroteknik pada 2014 dan 2018. fokus mengajar dan meneliti dibidang teknik pantai.

Said Jalalul Akbar, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh

Said Jalalul Akbar., ST., MT, dosen teknik sipil di Universitas Malikussaleh. saat ini berfokus mengajar dan meneliti pada bidang transportasi.

Musa Al'ala, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Jl. Prof. Ibrahim Hasan, Gampong Pie, Banda Aceh (Indonesia)

Musa Al'ala, ST., MT, menyelesaikan studi sarjana dan master pada tahun 2014 dan 2018 di universitas syiah kuala dengan fokus konsentrasi pada bidang hidroteknik. saat ini berfokus  meneliti pada bidang teknik pantai khususnya tsunami.

References

Li, L., Qiu, Q., and Huang, Z., 2012. Numerical modeling of the morphological change in Lhok Nga, west Banda Aceh, during the 2004 Indian Ocean tsunami: understanding tsunami deposits using a forward modeling methodNat Hazards 64, 1549-1574.

L. Giles, J. V. Kester and D. Roelvink, "On-line Sediment Transport within Delft3D-Flow," (WL, Delft Hydraulics, 2000)

Al'ala M, Syamsidik, Rasyif T M and Fahmi M, 2015 "Numerical Simulation of Ujong Seudeun Land Separation Caused by 2004 Indian Ocean Tsunami, Aceh-Indonesia" J. of Tsunami Society 34 No.3 159-172

Fachrurrazi dan Syamsidik, 2015, "Aplikasi Simulasi Numerik untuk Estimasi Perubahan Morfologi akibat Tata Letak Pemecah Gelombang" , Seminar Nasional SPI ke-2,

Syahputra, I., dan Yuliana H., 2019, "Pemodelan Kecepatan Arus dan Tinggi Gelombang Pada Rencana Breakwater Kolam Pelabuhan Meulaboh Dengan Menggunakan Program Delft3D" Jurnal Teknik Sipil Unaya

Muhajjir, 2016. "Study on Sediment Transport around Lampulo Fishing Port on Banda Aceh Coast" [Thesis]. Department of Civil Engineering. Osaka Univeristy. Osaka.

Nengsih, S. H., Fachrurrazi, Syamsidik, dan Kato, Shigeru., 2017, "Numerical Simulation for Estimating of Sediment Transport Due Layouts of Port" , Proceedings of IGNITE-AICCE,

McMichael, A. J. 2014. Earth as humans' habitat: global climate change and the health of populations, International journal of health policy and management, 2(1): 9. doi:10.15171/ijhpm.2014.03.

Levy, B. S., and J. A. Patz. 2015. Climate change, human rights, and social justice. Annals of global health, 81 (3):310-322. doi:10.1016/j.aogh.2015.08.008.

Downloads

Published

2022-05-17

How to Cite

Hafli, T. M., Akbar, S. J., & Al’ala, M. (2022). Pengaruh Rencana Konstruksi Pelabuhan Jetty Terhadap Perairan di Kawasan Pelabuhan Pulau Balai, Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal Teknik Sipil, 29(1), 69-78. https://doi.org/10.5614/jts.2022.29.1.7