Desain Layout dan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran dan Kolam Putar Terminal Kalibaru
Abstract
Abstrak
Terminal Kalibaru merupakan salah satu terminal di Pelabuhan Tanjung Priok yang melayani aktivitas dan perdagangan Indonesia, terutama untuk jenis petikemas. Terminal Kalibaru diharapkan dapat memfasilitasi masuknya kapal peti kemas generasi terbaru. Agar dapat memenuhi harapan tersebut, dibutuhkan fasilitas pelabuhan seperti alur pelayaran dan kolam putar yang memadai. Alur pelayaran merupakan bagian dari pelabuhan yang berfungsi sebagai jalur masuk dan keluar kapal. Kolam putar merupakan bagian dari pelabuhan yang berfungsi untuk maneuver kapal sebelum dan sesudah kapal melakukan kegiatan bersandar di dermaga. Konfigurasi yang perlu diperhatikan dalam mendesain alur pelayaran adalah kedalaman, lebar, belokan, dan kemiringan samping alur. Sedangkan konfigurasi yang perlu diperhatikan dalam mendesain kolam putar adalah kedalaman dan diameter. Berdasarkan kapal rencana di Terminal Kalibaru, alur pelayaran dan kolam putar didesain dengan kedalaman -16,5 meter LWS. Untuk mencapai kedalaman tersebut, diperlukan pekerjaan pengerukan. Makalah ini meliputi penentuan layout alur pelayaran dan kolam putar, perhitungan volume pengerukan, jenis dan jumlah kapal keruk yang digunakan, estimasi penjadwalan pekerjaan, dan estimasi biaya pekerjaan pengerukan. Volume pekerjaan pengerukan untuk alur pelayaran dan kolam putar di Terminal Kalibaru sebesar 9.131.414 m3 dan akan dikeruk menggunakan 2 TSHD Aru II dan 1 CSD Tona 2. Estimasi biaya yang dibutuhkan adalah Rp147.945 per meter kubik.
Kata-kata Kunci: Alur pelayaran, kolam putar, pengerukan.
Abstract
Kalibaru Terminal is one of the terminal at the Tanjung Priok Port that serves Indonesian activities and trade, especially for container types. The Kalibaru Terminal is expected to facilitate the entry of the latest generation of container ships. In order to meet these expectations, adequate port facilities such as approach channel and turning basin are needed. The approach channel is part of the port that functions as a ship's entry and exit route. Turning basin is part of the port that serves to maneuver the ship before and after the ship anchored at the dock. Configurations that need to be considered in designing approach channel are depth, width, turns, and side slope of the channel. While the configuration that needs to be considered in designing turning basin is the depth and diameter. Based on the planned ship at Kalibaru Terminal, the approach channel and turning basin are designed with a depth of -16,5 meter LWS. To reach this depth, dredging work is required. This paper includes determining the layout of approach channel and turning basin, calculating the volume of dredging, the type and number of dredgers used, estimating work scheduling, and estimating the cost of dredging work. The volume of dredging work for approach channel and turning basin at the Kalibaru Terminal is 9.131.414 m3 and will be dredged using 2 TSHD Aru II and 1 CSD Tona 2. The estimated cost required is Rp147.945 per cubic meter.
Keywords: Approach channel, dredging, turning basin.