Analisis Pola Pergerakan ke Universitas dengan Aplikasi GIS Studi Kasus: Institut Teknologi Bandung

Authors

  • Sony Sulaksono Wibowo Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Widyarini Weningtyas Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Fairuz Adibah ITB
  • Oktaviani Riandiatmi ITB

DOI:

https://doi.org/10.5614/jts.2023.30.3.11

Keywords:

Pola pergerakan, moda sharing, ArcGIS, matrik asal tujuan

Abstract

Abstrak

Mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum menyebabkan seringnya terjadi kemacetan pada ruas - ruas jalan menuju kampus, terutama pada jam perkuliahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pola pergerakan menuju Institut Teknologi Bandung dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi menuju kampus. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis matriks asal tujuan dan analisis trayek angkot dengan aplikasi ArcGIS dengan data berdasarkan hasil survey. Mayoritas mahasiswa ITB Ganesha menggunakan Motor, yaitu sebanyak 50,9% mahasiswa. Selain itu didapatkan 21,8% menggunakan ojek online, 10,4% menggunakan mobil, 7,6% mahasiswa menggunakan angkot, 8,9% mahasiswa yang berjalan kaki, dan 0,3% mahasiswa menggunakan sepeda. Untuk kelurahan yang terletak jauh dari ITB Ganesha, mahasiswa cenderung memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Sedangkan untuk yang berada di sekitar ITB sendiri memiliki pemilihan moda yang lebih bervariasi seperti dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda, angkot, maupun ojek online. Secara keseluruhan, kelurahan yang berada di sekitar ITB memerlukan hanya 1 kali angkot untuk mencapai ITB. Sedangkan kelurahan yang jauh dari ITB memerlukan 2 kali angkot untuk mencapai ITB. Jika mahasiswa memerlukan 2 kali angkot, maka biaya dan waktu tunggu juga akan semakin besar.

References

Balya, M., Katti, B., & Saw, K. (2016). Spatial transit accessibility modeling of Indian metropolitan city in GIS environment. International Journal for Traffic and Transport Engineering, 6(1), 51 - 62.

Ben-Akiva, M., & Lerman, S. (1979). Disaggregate Travel and Mobility Choice Models and Measures of Accessibility. Behavioural travel modelling, 654 - 679.

Bertolini, L., Le Clercq, F., & Kapoen, L. (2005). Sustainable Accessibility: A Conceptual Framework to Integrate Transport and Land Use Plan-Making. Two Test-Applications in the Netherlands and a Reflection on the Way Forward. Transport policy, 12(3), 207 - 220.

Corades, A. (2018). Analisis Aksesibilitas Angkutan Pribadi Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Riau. Riau: Universitas Islam Riau.

Dalvi, M., & Martin, K. (1976). The Measurement of Accessibility: Some Preliminary Results. Transportation, 5(1), 17 - 42.

Dirham, R., Jinca, M., & Hamzah, B. (2018). Aksesibilitas dan Mobilitas Jaringan Jalan Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah di Kabupaten Mimika. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Geurs, K., & Van Wee, B. (2004). Accessibility Evaluation of Land-Use and Transport Strategies: Review and Research Directions. Journal of Transport geography, 12(2), 127 - 140.

Ilham, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Moda Transportasi Umum. Jurnal Ilmiah.Vol 8, No.2.

Ingram, D. (1971). The Concept of Accessibility: A Search for An Operational Form. Regional studies, 5(2), 101 - 107.

Palindang, W., Rogi, O., & Rate, J. (2020). Analisis Kebijakan Transportasi Kota Tomohon Berdasarkan Pola. Sabua, 82-93.

Pandestria, C., Srimuda, T., & Kumoro, A. (2019). Konsep Tapak Pada Mixed Use Building dengan Pendekatan Superimpose di Kota Surakarta. Surakarta: Jurnal SenThong.

Putra, A. (2020). Angkutan Umum Bandung Dengan Sistem Informasi Geografis (GIS). Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Tamin, O. (2008). Perencanaan, Pemodelan & Rekayasa Transportasi : Teori, Contoh Soal, dan Aplikasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Tighe, D. (2000). Accessibility Planning. Canada.

Published

2023-12-21

How to Cite

Wibowo, S. S., Weningtyas, W. ., Adibah, F., & Riandiatmi, O. . (2023). Analisis Pola Pergerakan ke Universitas dengan Aplikasi GIS Studi Kasus: Institut Teknologi Bandung. Jurnal Teknik Sipil, 30(3), 429-436. https://doi.org/10.5614/jts.2023.30.3.11