Estimasi Konsumsi Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Pekerjaan Pengaspalan Jalan

Authors

  • Reini D. Wirahadikusumah Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132.
  • Hengki Putra Sahana Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesa No. 10 Bandung 40132.

DOI:

https://doi.org/10.5614/jts.2012.19.1.3

Keywords:

Konsumsi, Energi, Emisi, Gas rumah kaca, Konstruksi, Jalan, Aspal panas, Lingkungan.

Abstract

Abstrak. Sektor konstruksi adalah salah satu kontributor utama pembangunan ekonomi nasional. Namun di lain pihak, proses konstruksi serta penggunaan fasilitas infrastruktur dan bangunan adalah juga penyumbang emisi gas CO2 dan mengkonsumsi energi yang cukup besar. Inventarisasi dampak lingkungan akibat berbagai aktivitas konstruksi diperlukan agar upaya-upaya perbaikan dapat dilakukan lebih efektif. Salah satu aktivitas konstruksi yang diduga mengkonsumsi energi cukup besar adalah pekerjaan pengasplan jalan, khususnya yang menggunakan campuran aspal panas. Dengan mengumpulkan data mengenai konsumsi bahan bakar yang digunakan pada berbagai tahap pekerjaan pengasplanjalan pada dua studi kasus, dilakukan perhitungan estimasi konsumsi energi dan emisi GRK, yang mengacu pada prosedur IPCC. Kajian dibatasi pada aktivitas yang terkait langsung pada sektor jasa konstruksi, yaitu i). Tahap produksi campuran aspal panas, ii). Tahap transportasi material dan iii). Tahap pelaksanaan pekerjaan pengaspalan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa proses pengeringan agregat adalah proses yang paling dominan yaitu mengkonsumsi energi sekitar 68%, dan emisinya sekitar 70-75% dari keseluruhan tahapan. Estimasi ini lebih lanjut dapat dilakukan untuk berbagai skenario metoda pekerjaan pengaspalan jalan, sehingga dapat diketahui metoda yang melibatkan proses-proses
yang paling optimal dalam meminimalkan dampak lingkungan. Lebih jauh, perhitungan estimasi yang disajikan dapat memberikan gambaran umum mengenai kebutuhan energi dan emisi gas rumah kaca terkait pekerjaan pengaspalan jalan secara nasional.

Abstract. While construction sector contributes to the national economic development, the construction process and building use consume significant energy and create substantial CO2 emissions. The first effort in this context is to understand to quantitative impacts of construction activities to the environment. This study attempts to provide some estimates on this issue, focusing on the road construction projects particularly using hot mix asphalt. The estimates of energy consumptions and CO2 emissions from two case studies were calculated based on IPCC guidelines. These estimates were limited to three phases of HMA road projects, i.e., the process of mixing at the AMP, the transportation to the sites, and the HMA application at project sites.The findings indicate that aggregate drying process at the AMP is the most contributor to the energy consumptions (68%) and emissions (70-75%) of the overall three phases observed. The presented methodology can be used to calculate the environmental impacts of different scenarios in road construction projects and recommending the optimal application technique (selection of main construction machines and equipment's). Furthermore, with larger data sets and complete variations of cases, similar estimates can be used and compiled to provide national projections of energy consumptions and emissions contributed by HMA road construction projects.

References

Alamsyah, A., 2006, Rekayasa Jalan Raya, UMM Press Malang.

Asosiasi Aspal Beton Indonesia, 2011, Upaya Menjamin Kualitas Aspal, Buletin AABI Edisi 21. http://www.aabi.or.id. diakses 21 Juni.

Asphalt Institute USA, 1983, Principles of Construction of Hot-Mix Asphalt Pavement, Manual Series No. 22, Badan Pusat Statistik RI (2009), Statistik Konstruksi 2009, Penerbit Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik RI, 2010, Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan tahun 1987-2008, http://www.bps.go.id, diakses 27 September.

Conseil International du Batiment (CIB), 1999, Agenda 21 on Sustainable Construction, CIB Report Publication 237.

Direktorat Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, 1999, Pedoman Perencanaan Campuran Beraspal Dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak, Jakarta: PT.Medisa.

Intergovernmental Panel on Climate Change, 2006, General Guidance and Reporting, Journal of IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories, Bab 1, hal 15.

Kompas, 2009, Pertamina Hentikan Produksi Aspal Agustus, Koran Kompas edisi Jumat, 20 Februari.

Miller, T.D. & Bahia, H.U.2009, Sustainable Asphalt Pavements: Technologies, Knowledge Gaps and Opportunities. Modified Asphalt Research Center (MARC), University of Wisconsin-Madison.

Pakrasi, A. & Davis, W.T. (Air and Waste Management Association), 2000, Air Pollution Engineering Manual. Chapter 7: Combustion Sources. John Willey & Sons.

Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementrian Pekerjaan Umum RI, 1991, Cara Uji Titik Lembek Aspal dengan Alat Cincin dan Bola (Ring and Ball),SNI 06-2434-1991, Penerbit PU.

Rajagopalan, N., 2007, Environmental Life Cycle Assesment of Highway Construction Project, Thesis, Master of Science in Civil Engineering, Texas A&M University.

Oka,T., Suzuki, M. & Konnya, T., 1993, The Estimation of Energy Consumption and Amount of Pollutants Due to The Construction of Buildings. Energy and Buildings, Vol. 19, hal 303-311.

Tulus, T., 2006, Kondisi Infrastrukstur Indonesia, Buletin KADIN Indonesia, www.kadinindonesia. or.id., diakses 15 November 2010.

US-EPA, 2009, Inventory of U.S. Greenhouse Gas Emissions and Sinks: 1990-2007, http://www.epa.gov, diakses 21 November 2010.

Downloads

Published

2012-04-01

How to Cite

Wirahadikusumah, R. D., & Sahana, H. P. (2012). Estimasi Konsumsi Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Pekerjaan Pengaspalan Jalan. Jurnal Teknik Sipil, 19(1), 25-36. https://doi.org/10.5614/jts.2012.19.1.3

Issue

Section

Articles