Analisis Perilaku Banjir Bandang Akibat Keruntuhan Bendungan Alam pada Daerah Aliran Sungai Krueng Teungku Provinsi Aceh

https://doi.org/10.5614/jts.2015.22.3.5

Authors

  • Azmeri Azmeri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111.
  • Alfiansyah Yulianur Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111.
  • Vina Listia Alumni Magister Teknik Sipil FT Universitas Syiah Kuala.

Keywords:

Banjir bandang, Bendungan alam, DAS krueng teungku, Overtopping, Piping.

Abstract

Abstrak. Selama lima belas tahun terakhir telah terjadi tiga kejadian bencana banjir bandang (Tahun 1987, 2000, dan 2013) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Teungku. Kejadian tanggal 2 Januari 2013 menimbulkan dampak besar pada Desa Beureuneut Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku banjir bandang akibat keruntuhan bendungan alam dengan melakukan simulasi permodelan keruntuhan bendungan. Metodologi penelitian meliputi analisis hidrologi berdasarkan hujan ekstrim pada tanggal kejadian sebesar 125 mm yang menghasilkan debit puncak banjir sebesar 334,83 m3/dt. Analisis hidraulika dilakukan terhadap geometrik sungai, bendungan alam dengan pendekatan topografi dan mengestimasi koefisien kekasaran manning. Simulasi pemodelan banjir bandang akibat keruntuhan bendungan alam ini menggunakan software HECRAS 4.1.0 yang diakibatkan oleh overtopping dan piping. Berdasarkan validasi elevasi banjir antara pemodelan
dan observasi di lapangan, keruntuhan bendungan alam di Sungai Krueng Teungku akibat overtopping. Dari hasil simulasi diperoleh waktu tiba banjir dari hulu ke hilir adalah sebesar 1,104 jam. Volume pembendungan alam sebesar 13.110,32 m3 yang menyebabkan ketinggian genangan banjir di hilir antara 1 sampai 2 meter. Kejadian ini menimbulkan kerugian di wilayah pemukiman, perkebunan masyarakat dan tambak. Dengan adanya informasi perilaku banjir bandang ini berguna untuk meningkatkan kapasitas untuk meminimalisir dampak bencana banjir bandang.

Abstract. In the period of the last fifteen years, there has occurred three times of the flood disasters (in the year of 1987, 2000, and 2013) at the watershed of Krueng Teungku. Incident on January 2nd, 2013 gave a big impact on Beureuneut village at Seulimeum sub-district of Aceh Besar regency. This study aims to analyze flash flood behavior due to the collapse of the natural dam by performing the dam-break simulation model. The research methodology includes analysis of hydrological based on extreme rainfall on the date of occurrence about 125 mm which produced discharge flood peak as high as 334.83 m3/sec. Hydraulics analysis conducted on the geometry of the river, natural dam with topographical and manning's roughness coefficient estimate approaches. The flash floods  modeling simulation as result of the natural dam break caused by overtopping and piping uses HEC-RAS 4.1.0 software. Based on the validation of the flood elevation between modeling and field observations, natural dam of Krueng Tengku was collapsed due to overtopping. The result of simulation obtains the arrival time of the flood from upstream to downstream about 1,104 hours. Volume damming about 13.110,32 m3 resulted in inundation height between 1 to 2 meters. These losses are in residential areas, plantations and farm communities. Flood behavior information is useful to enhance the capacity to minimize the impact of flash flood disasters.

References

Asdak, C., 2002, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,.

Bappeda Provinsi Aceh, 2014, Sistem Informasi dan Manajemen Bappeda, Banda Aceh.

Borga, M., Stoffel, M., Marchi, L., Marra, F., Jakob, M., 2014, Hydrogeomorphic Response to Extreme Rainfall in Headwater Systems: Flash Foods and Debris Fows, Journal of Hydrology 518, p.194-205.

Chen, S. C., Lin, T. W., Chen, C.Y., 2015, Modeling of Natural dam Failure Modes and Downstream Riverbed Morphological Changes with Different Dam Materials in a Fume Test, Engineering Geology 188, p.148-158.

Franz, J., Blair, John G., Gavin, Matt., McCormick, Bill., 2010. Guidelines for Dam Breach Analysis, State of Colorado: Office of The State Engineer Dam Safety Bransh.

Kurniawan, Y.T., 2012. Simulasi 1-D Banjir Akibat Keruntuhan Bendungan Alam (Studi Kasus Bencana Banjir Bandang Di Sungai Kaliputih Kabupaten Jember Tahun 2006), Yogyakarta: Tesis Magister

Pengelolaan Bencana Alam, Program Pascasarjana, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada.

Salukh, F.I., 2002, Analisis Penelusuran Banjir akibat Keruntuhan Bendungan (Studi Kasus pada Bendungan Tilong, di Kabupaten Kupang, Propinsi NTT), Yogyakarta: Tesis Magister Pengelolaan Bencana Alam, Program Pascasarjana, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Tao, J., and Barros, A.P., 2013, Prospects for Fash Food Forecasting in Mountainous Regions - An Investigation of Tropical Storm Fay in the Southern Appalachians, Journal of Hydrology 506, p. 69-89.

Wirustyastuko, D. dan Nugroho, J., 2013, Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi, Jurnal Teknik Sipil ITB, Bandung, Vol. 20 No. 2, halaman 129-140.

Published

2015-12-01

Issue

Section

Articles