The Development of Dam Infrastructure Condition and Safety Assessment
Keywords:
infrastructure, assessment, condition, safety, dam, condition index, ICOLD Modified, AHPAbstract
Abstract
The management and regulation of large inventories of embankment dams requires the use of tools and analytical techniques that can provide a uniform basis for comparison. Index Condition and Risk Assessment were two of those tools. Those two assessment can be combined to make an comprehensive assessment because it's main data are visual condition of dam. With those similarity, how to develop dam assessment based on dam's condition and safety are the main goals of this research. On these research, Condition Index with index from 1 to 5 are used for the condition assessment. Meanwhile, ICOLD Modified Method are used as safety evaluation aspect. Those two assessment system were combined using Analytic Hierarchy Process (AHP) to find it's weight for the assessment model. AHP were used to analyze AHP's linear scale questionnaire as primary data. These research obtain that the developed model had some limitations, so the assessment aren't comprehensive enough.
Abstrak
Manajemen dan regulasi dari inventaris bendungan besar membutuhkan alat dan teknik analisis yang dapat memberikan dasar yang seragam untuk perbandingan. Penilaian Kondisi berbasis Indeks Kondisi dan Kajian Keamanan berbasis Indeks Risiko merupakan beberapa contoh dari alat tersebut. Kedua penilaian ini sebenarnya bisa digabungkan untuk mendapatkan penilaian yang komprehensif karena menggunakan kondisi visual sebagai salah satu data utama. Dengan adanya kesamaan tersebut, bagaimana cara mengembangkan penilaian kondisi dan keamanan bendungan merupakan tujuan utama dari penelitian ini. Dalam penelitian ini, Indeks Kondisi dengan indeks nilai 1 sampai 5 digunakan sebagai penilaian dalam aspek penilaian kondisi. Sedangkan dalam aspek kajian keamanan, digunakan Metode ICOLD Modifikasi. Dalam menggabungkan kedua sistem penilaian tersebut, Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mendapatkan bobot penilaian bendungan. Berdasarkan hasil analisis, model yang dikembangkan memiliki beberapa limitasi sehingga penilaian belum cukup komprehensif.
References
Amekudzi, A. A., Shelton, R., dan Bricker, T. R. (2013). "Infrastructure Rating Tool: Using Decision Support Tools to Enhance ASCE Infrastructure Report Card Process" , ASCE Journal of Leadership Management Engineering, 13 (2), 76-82.
Andersen, G. R., Chouinard, L. E., Bouvier, C., dan Back, W. E. (1999). "Ranking Procedure on Maintenance Tasks for Monitoring of Embankment Dams" , ASCE Journal of Geotechnical and Geoenvironmental, 125 (4), 247-259.
Andersen, G. R., Chouinard, L. E., Hover, W. H., dan Cox, C. W. (2001). "Risk Indexing Tool to Assist in Prioritizing Improvements to Embankment Dam Inventories" , ASCE Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering, 127 (4), 325-334.
Andersen, G. R., dan Torrey, V. H. (1995). "Function-based Condition Indexing for Embankments Dams" , ASCE Journal of Geotechnical Engineering, 121 (4), 579-588.
ASCE. (2013). 2013 Report Card for Washington's Infrastructure, Seattle: ASCE.
Cabala, P. (2010): Using the Analytic Hierarchy Process in Evaluating Decision Alternatives, Operations Research and Decisions, 20, 5-23.
Direktorat Bina Teknik. (2004). Manual Inspeksi Visual Bendungan Urugan, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Hurley, W. J. (2001). "The analytic hierarchy process: a note on an approach to sensitivity which preserves rank order" , Computers & Operations Research, 28, 185-188.
ICOLD. (1989): Selecting seismic parameters for large dams: guidelines. bulletin No. 72, ICOLD, Paris.
Indrawan, D., Tanjung, M. I., dan Sadikin, N. (2013). "Penilaian Indeks Risiko Metode Modifikasi Andersen dan Modifikasi ICOLD untuk 12 bendungan di Pulau Jawa" , Jurnal Sumber Daya Air, 9 (2), 93-104.
Ishbaev, A., Pandjaitan, N. H., dan Erizal. (2014). "Evaluasi Keamanan Dam Jatiluhur Berbasis Indeks Risiko" , Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 4 No. 2, 4 (2), 111-118.
Jansen, R. B. (1988): Advanced Dam Engineering for Design, Construction, and Rehabilitation, Van Nostrand Reinhold, New York.
Jayadi, M. S. P., Wirahadikusumah, R. D., dan Harlan, D. (2017): Pengembangan Penilaian Kondisi dan Keamanan Infrastruktur Bendungan: Sebuah Kebutuhan. Konferensi Nasional Perguuan Tinggi Teknik Sipil 2017, Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 3 Oktober 2017, III-31.
Komisi Keamanan Bendungan. (2003). Pedoman Inspeksi dan Evaluasi Keamanan Bendungan, Departemen Permukiman dan Prasaranan Wilayah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Komisi Keamanan Bendungan. (2003). Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Jakarta.
Mersianty. (2015). "Penilaian Kondisi Bendungan Studi Kasus Bendungan Manggar" , Jurnal Teknologi Terpadu No. 1 VOL. 3, 3 (1).
PT. Indra Karya. (2011): Laporan Hasil Inspeksi Jasa Konsultansi untuk Sertifikasi Bendungan PLTA Saguling. Surabaya.
PT. Indra Karya. (2015): Laporan Akhir Inspeksi Besar 5 Tahunan Bendungan/Underwater Inspection & Sertifikasi Kelayakan Operasi Bendungan Cirata. Surabaya.
PT. Kwarsa Hexagon j.o. Newjec Inc. (2006): Laporan Akhir Inspeksi Besar Pekerjaan: Inspeksi Besar Bendungan Cirata, PT. Kwarsa Hexagon, Bandung.
Purnomo, A. B. (2013). Kajian Metode Penilaian Risiko Bendungan untuk Penyusunan Prioritas Kegiatan Pemeliharaan Bendungan di Indonesia, Tesis Program Magister, Indonesia: Institut Teknologi Bandung.
Puslitbang Sumber Daya Air. (2006). Tingkat Keamanan Bendungan di Jawa Volume III: Jawa Barat, PuslitbangSDA, Jakarta.
Saaty, T. L., dan Vargas, L. G. (2012): Models, Methods, Concepts & Applications of the Analytic Hierarchy Process 2nd edition, Springer, New York.
Soedibyo. (1993). Teknik Bendungan, Pradnya Paramita, Jakarta.
Sosrodarsono, S., dan Takeda, K. (1989): Bendungan Type Urugan, Pradnya Paramita, Jakarta.