Provinsi Lampung memiliki kesadaran akan potensi alam dan budaya sebagai destinasi wisata. Oleh sebab itu, dikembangkanlah berbagai destinasi wisata baru di daerah berjuluk "Sai Bumi Ruwa Jurai" tersebut. Proses mengenalkan diri dan upaya untuk mendatangkan wisatawan dilakukan dengan melakukan promosi yang efektif. Identitas visual berupa logo diharapkan mampu menjadi representasi semangat budaya dan pariwisata di Lampung. Logo dianggap sebagai senjata promosi yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan mengenalkan identitas yang diwakilinya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna logo pariwisata Lampung dengan menggunakan teori ikonografi dan ikonologi, serta analisis menggunakan teori logo. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik purposive sampling sehingga data sesuai dengan kebutuhan penelitian. Hasil studi menunjukan bahwa logo pariwisata Lampung memiliki karakteristik dan unsur simbol budaya lokal yang kuat, melalui warna, siger, dan perpaduan komposisi bentuk. Logo ini relatif mampu memenuhi sembilan unsur logo yang baik. Logo pariwisata Lampung menggunakan simbol Siger jurai adat Saibatin yang memiliki ciri terdapat tujuh jeruji atau lekuk. Siger ini divisualisasikan dalam bentuk stilasi mahkota adat yang berbentuk lekukan pita dan dikombinasikan dengan warna yang identik dengan seluruh lambang daerah Lampung; yakni warna hijau, biru, putih, emas, dan merah. Warna-warna tersebut mewakili semangat budaya lokal dan juga merepresentasikan potensi alam, budaya, dan juga filosofi masyarakat yang dimiliki. Pemilihan simbol Siger jurai adat Saibatin sebagai aksen utama pada logo, mengandung makna bahwa destinasi pariwisata alam terbanyak di Lampung terdapat di daerah Lampung Barat dan Lampung Selatan yang juga menjadi bagian dari jurai adat Saibatin. Peran Siger jurai adat Saibatin pada logo tersebut mewakili semangat keadaerahan, rasa hormat yang mendalam dan juga pengakuan oleh masyarakat dan pemerintah terhadap simbol Siger sebagai bagian dari identitas masyarakat Lampung.
kata kunci: logo, Lampung, pariwisaya, budaya
References
Budiman, A. (2017). Studi Logo Event (Acara) di Daerah (Kajian Ikonografi: Studi Kasus Logo Karya Z. Hanafi di Sumatera Barat). Bahasa Rupa, 52.
Christina, L. (2011). Efek Warna dalam Dunia Desain dan Periklanan. Humanoria, 1085.
Ciciria, D. (2015). Siger Sebagai Wujud Seni Budaya Pada Masyarakat Multietnik di Provinsi Lampung. Panggung, 197.
Lampung, D. P. (2020, Maret 22). Explore Lampung The Treasure of Sumatra . Explore Lampung The Treasure of Sumatra , p. https://pariwisatalampung.com/.
Lampung, P. P. (2020, Maret 24). Moto Privinsi Lampung. Moto Privinsi Lampung, p. lampungprov.go.id.
Monica. (2011). Feng Shui dalam Mendesain Logo. Humanoria, 134.
Panofsky, E. (1955). Meaning in The Visual Arts. New York: Doubleday Anchor Books, Doubleday & Company, Inc. .
Perdana, D. (2007). Company Profile Radio Citra Suhada. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
RI, K. P. (2018). Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kementerian Pariwisata Tahun 2018. Jakarta: Kementrian Pariwisata RI.
Sanyoto, S. E. (2009). Nirmana Dasar-dasar Seni dan Desain. Yogyakarta: Jala Sutra.
Setiawan, W. (2018, Agustus 4). 1 Tempat Wisata di Lampung Utara yang Menarik Untuk Dikunjungi. 1 Tempat Wisata di Lampung Utara yang Menarik Untuk Dikunjungi, pp.