Skip to main navigation menu Skip to main content Skip to site footer

Articles

Vol. 1 No. 2 (2020)

Pencarian Sensasi Pada Pengalaman Perempuan Pendaki Gunung (Studi Pada Pendaki Perempuan di Komunitas Wanita dan Gunung)

Submitted
August 6, 2020
Published
2021-01-25

Abstract

ABSTRAK

                Kegiatan mendaki gunung distereotipekan sebagai kegiatan laki-laki karena memiliki banyak risiko tinggi, bahaya dan rintangan dalam kegiatannya. Namun demikian, popularitas kegiatan mendaki gunung meningkat secara signifikan setiap tahunnya di Indonesia. Hal ini pun selaras dengan jumlah kecelakaan, bahkan kematian yang terjadi akibat pendakian. Kesediaan para pendaki gunung untuk menerima tantangan dengan menanggung segala risiko yang ditimbulkan disebut sebagai dorongan pencarian sensasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran sensasi pada pengalaman pendaki perempuan. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab pertanyaan penelitian. Teori yang digunakan adalah pencarian sensasi yang dikemukakan oleh Zuckerman (2007) dan pengambilan risiko (Langewisch & Frisch, 1998). Hasil dari penelitian ini adalah sensasi yang dialami oleh pendaki gunung perempuan dalam komunitas Wanita dan Gunung tergambar melalui dua aspek besar yaitu pencarian gairah dan petualangan dan pencarian pengalaman baru. Penggambaran tersebut merupakan bentuk upaya penegasan olahraga pendakian sebagai olahraga unisex.

Kata Kunci: Mendaki Gunung, Pencarian Sensasi, Perempuan, dan Olahraga Unisex.

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Anna, L. K. (2017). Melepas Stress dengan Mendaki Gunung Retrieved from https://bandung.kompas.com/read/2017/07/13/170000620/melepas-stres-dengan-mendaki-gunung- website:
  3. Baron, B. M., & Stogdill. (1990). Handbook of Leadership : Theory, Research & Management Application. New York: The Press.
  4. Harris, C. R., & Jenkinks, M. (2006). Gender Differences in Risk Assessment : Why do Women Take Fewer Risks than Men? (Judgement and Decision Making), 48 - 63.
  5. Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.
  6. Langewisch, M. W. J., & Frisch, G. R. (1998). Gambling Behavior and Pathology in Relation to Impulsivity Sensation Seeking and Risky Behavior in Male College Students. Journal of Gambling Studies, Vol. 14 No. 3, 245 - 262.
  7. Larasati, A. B. (1993). Re: Risk Taking Behavior.
  8. Levenson, M. R. (1990). Risk Taking and Personality Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 58 No. 6, 1073 - 1080.
  9. Moleong, L. J., & Surjaman, T. (2004). Metodologi penelitian kualitatif: Remadja Karya.
  10. Neuman, W. L. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches: Pearson Education.
  11. Pedersen, D. M. (1997). Perception of High Risk Sport, Perceptual and Motor Skills.
  12. Puspita, S. (2019). Kecelakaan Pendakian Gunung di Indonesia Meningkat 4 Tahun Terakhir. Retrieved from https://travel.kompas.com/read/2019/03/06/170000227/kecelakaan-pendakian-gunung-di-indonesia-meningkat-4-tahun-terakhir website:
  13. Rizkiyah, E., Susanto, N., & WP, S. N. (2016). Perbedaan Persepsi Risiko Ditinjau Dari Gender Pada Kegiatan Pendakian Gunung. Industrial Engineering Online Journal, Vol. 5 No. 4.
  14. Seno, A. (2004). Sejarah Pendakian Gunung dan Panjat Tebing. Retrieved from https://pendaki-indonesia.com/sejarah-pendakian/ website:
  15. Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan: (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D): Alfabeta.
  16. Wibowo, H. T. (2018). Dua Pendaki Wanita Indonesia Cetak Sejarah Baru Seven Summits Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180517144238-178-298965/dua-pendaki-wanita-indonesia-cetak-sejarah-baru-seven-summits website:
  17. Young, I. M. (2005). On Female Body Experience : "Throwing Like a Girl" and Other Essays. New York: Oxford University Press.
  18. Zuckerman, M. (2007). Sensation Seeking and Risky Behavior Washington: American Psychological Association