PROBABILITAS TERPERANGKAPNYA SAMPAH NON-ORGANIK DI KAWASAN MANGROVE STUDI KASUS: PANTAI KARANGANTU, KOTA SERANG

https://doi.org/10.5614/j.tl.2016.22.1.2

Authors

  • Ance Tampuk Tampuk Marsondang Program Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Barti Setiani Muntalif Program Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Priana Sudjono Program Magister Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

Abstract

Abstrak: Aktivitas antropogenik memberikan dampak besar terhadap pencemaran di lingkungan perairan karena menghasilkan banyak sampah organik dan non-organik. Pada penelitian ini ditemukan banyak sampah non-organik di badan sungai dan di kawasan mangrove.  Akumulasi sampah non-organik tersebut menjadi suatu ancaman besar dalam kelangsungan hidup mangrove karena mengganggu proses regenerasi dari vegetasi mangrove. Lokasi penelitian terletak pada Pantai Karangantu, Banten. Pengumpulan data dilakukan selama 3 Bulan, dari Januari-Maret 2015. Metode pengumpulan data yaitu observasi langsung di lapangan. Data yang terkumpul sebanyak 32 data sampah dan 6 data kualitas air. Metode analisa yang digunakan untuk menghitung keterkaitan faktor lingkungan dengan jumlah sampah yang masuk ke kawasan mangrove menggunakan model statistik. Faktor lingkungan pasang surut memberikan pengaruh cukup kuat yaitu sebesar 66% pada bagian depan sebelah timur kawasan mangrove, jumlah kapal yang melintas juga memberikan pengaruh akan tetapi lemah yaitu sebesar 9,4% pada bagian depan sebelah timur kawasan mangrove dan kecepatan arus memberikan pengaruh akan tetapi lemah yaitu sebesar 3,2% pada bagian depan sebelah barat kawasan mangrove. Kondisi kualitas air Perairan Karangantu dinilai buruk, karena tingginya kekeruhan, kadar nitrat, ammonia dan fosfat. Aktivitas masyarakat yang menyebabkan penurunan kualitas air di Perairan Karangantu meliputi aktivitas pengisian bahan bakar dan penggantian oli mesin kapal, aktivitas pasar tradisional, adanya kegiatan pembuatan ikan asin dan aktivitas antropogenik lainnya.

 

Kata kunci: mangrove, sampah non-organik, pasang surut, jumlah kapal yang melintas, kecepatan arus

 

Abstract : Anthropogenic activities have a major impact on the pollution in aquatic environments because it produces a lot of organic and non-organic waste. This study found many non-organic waste in water bodies and in mangrove areas. Accumulated non-organic waste is becoming a major threat to the survival of mangroves for disturbing the regeneration of mangrove vegetation. Location of the study located in Karangantu Beach, Banten. Data collection is done for 3 months, from January to March 2015. Methodology of collection data is direct observation in the field. Data were collected as many as 32 data of waste and 6 data of water quality. Methodology of the analysis was used to calculate relevance of environmental factors with the number of waste that goes to the mangrove areas using statistical models. Environmental factors of tidal gives effect is strong enough that is equal to 66% at the front of the east area of mangrove, the number of ships that pass also gives effect but weak approximately 9,4% at the front of the east area of mangrove and current velocity gives impact but weak approximately 3,2% at the front of the west area of mangrove. Bodies of water quality conditions of Karangantu considered bad, because of the high turbidity, nitrate, ammonia and phosphate. Community activities that lead to degradation of water quality in Karangantu include activities refueling and engine oil replacement ship, the traditional market activity, the activity of making salted fish and another anthropogenic activities.

 

References

A, Nabi., P, Rao, B. 2012. Analysis of mangrove vegetation of Machilipatnam coastal region, Krishna district, Andhra pradesh. International Journal of Environmental Sciences (2012), Vol. 2, No. 3, ISSN: 0976-4402.

Bengen, DG. 2001. Ekosistem Pesisir dan Laut serta Pengelolaan secara Terpadu dan Berkelanjutan, (Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Bogor 29 Oktober - 3 November 2001.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bogor.

BPS Kota Serang. 2013. Kecamatan Kasemen Dalam Angka 2013.

Deshmukh, K, K. 2013. Impact of Human Activities on the Quality of Groundwater from Sangamner Area, Ahmednagar District, Maharashtra, India. International Research Journal of Environment Sciences (2013), Vol. 2, No. 8, PP. 66-74, ISSN: 2319-1414.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. 2011. Laporan Akhir Identifikasi Rehabilitasi Pesisir Utara Jawa Provinsi Banten.

Dinas Tata Kota Kota Serang Bidang Kebersihan. 2013. Rekapitulasi Penerimaan Sampah yang masuk ke TPAS Cilowong. Kota Serang. Banten.

Gholami, M, D., Feghhi, J., Danehkar, A., Yarali, N. 2015. Priorotizing Stresses and Disturbances Affecting Mangrove Forest using Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP), Case Study : Mangrove Forest of Hormozgan Province, Iran. Advances Environmental Sciences-Internasional Journal of Bioflux Society (2015), Vol. 7, Issue. 3

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air laut untuk Biota Laut.

Kustanti. A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove. IPB Press.Institut Pertanian Bogor.

Mcbean, Edward A., Rovers Frank A. 1998. Statistical Procedures for Analysis of Environmental Monitoring Data and Risk Assessment.Prentice Hall PTR. USA.

Nugroho, A. 2006. Bioindikator Kualitas Air. Universitas Trisakti. Jakarta

Owa, W, F. 2014. Water Pollution : Source, Effect, Control and Management. Departement of Integrated Science, Federal College of Education, Nigeria. Juornal Internasional Letters of Natural Science (2014), Vol. 8, Page 1-6.

Pawar, R, P. 2015. Monitoring of Pollution using Density, Biomass and Diversity Indices of Macrobenthos From Mangrove Ecosystem of Uran, Navi Mumbai, West Coast of India. International Journal of Animal Biology (2015), Vol. 1, No. 4, PP. 136-145.

Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa. 2012. Kerusakan pesisir. http://ppejawa.com/ekoregion/kerusakan [di unduh pada tanggal 11 Maret 2014, pukul 13.16].

Sutomo. 2013. Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Teluk Sekotong dan Teluk Kodek, Kabupaten Lombok. Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Juni (2013), Vol. 5, No. 1, Hal. 131-144, ISSN: 2085-6695.

Published

2016-04-01

How to Cite

Marsondang, A. T. T., Muntalif, B. S., & Sudjono, P. (2016). PROBABILITAS TERPERANGKAPNYA SAMPAH NON-ORGANIK DI KAWASAN MANGROVE STUDI KASUS: PANTAI KARANGANTU, KOTA SERANG. Jurnal Teknik Lingkungan, 22(1), 11-20. https://doi.org/10.5614/j.tl.2016.22.1.2

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>