IDENTIFIKASI DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN SUNGAI CITARUM HILIR DI KARAWANG DENGAN WASP
Abstract
Abstrak: Sungai Citarum merupakan sungai terbesar di wilayah Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas DAS 6.614 km2 dengan panjang 300 km. Bagian hulu Sungai Citarum berada di Kabupaten Cianjur dan bagian hilirnya di Kabupaten Karawang. Sungai Citarum hilir memiliki peranan penting bagi Kabupaten Karawang untuk aktivitas domestik, pertanian dan industri. Saat ini Sungai Citarum telah menjadi isu nasional sebagai sungai yang mengalami pencemaran berat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pencemaran dan kondisi eksisting sungai Citarum hilir berdasarkan parameter kimia secara umum. Mengidentifikasi beban pencemaran organik berupa BOD dari Non Point Source dan Point Source di sungai Citarum hilir sepanjang 17,7 km. Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) sungai dihitung dengan bantuan WASP (Water Analisys Simulation Program). Indeks pencemaran menunjukkan sungai Citarum hilir (Bendungan Walahar - Jl. Rumah Sakit) sudah tercemar dengan status cemar ringan sampai berat. Hasil kalibrasi BOD memperlihatkan hasil RSME adalah 1,47 mg/L dan RE 21,8%. Hasil modeling WASP pada variasi debit andalan (Q70%) menunjukkan bahwa peningkatan debit di sungai sangat berpengaruh terhadap nilai BOD, penurunan nilai BOD pada musim hujan (maksimum) mencapai 91,8 % dari musim kemarau (minimum). Pada kondisi debit andalan minimum (1,6 m3/s) sungai Citarum Hilir tidak dapat memenuhi kualitas sungai I, II, III dan IV di sepanjang 17,7 km. Pada debit maksimum (42,5 m3/detik) lokasi sungai Citarum hilir yang memenuhi sungai kelas III meningkat 32,39 % dengan DTBP sebesar 2.816,06 Kg/hari dan 2799,90 kg/hari sepanjang 5,734 km.
Kata kunci: Sungai Citarum, pencemaran, DO, BOD, WASP, DTBP
Abstract: The Citarum River is the largest river in the region of West Java province which has an area of 6,614 km2 watershed with a length of 300 Km. The upstream Citarum located in Cianjur and the downstream in Karawang. The downstream of Citarum river has an important role for the Karawang regency for domestic activities, agriculture and industry. Currently, the Citarum River into a national issue as the river is heavily polluted. This study aims to determine the level of pollution and the existing condition of Citarum river downstream based chemical parameters. Identified organic pollution load of BOD from Non Point Source (NPS) and Point Source (PS) in the Citarum river downstream Along the 17.7 km. Total Maximum Daily Load of BOD is determined by WASP (Water Analisys Simulation Program). Pollution Index shows the downsteream of Citarum river (Walahar Dam "“Jl. Rumah Sakit) polluted, from slightly to heavily polluted. BOD calibration results show the results RSME is 1.47 mg /L and RE 21.8%. WASP modeling results in the variation of dependable flow (Q70%) indicate that the increase in river discharge influence on the value of BOD, impairment of BOD in the rainy season (maximum) reaches 91.8% of the dry season (minimum). The downstream Citarum river at minimum flow (1,6 m3/s) can not meet 1th, 2th, 3th and 4th of quality standards along 17,7 Km. At the maximum flow (42,5m3/s) location of Citarum river meet 4th of class of quality standard increased 32.39% with TDML 2816,06 kg/ day and 2799,90 kg /day along 5,734 km.
Keywords: Citarum River, polluted, DO, BOD, WASP, TDML
References
Chapra, S. C. (1997): Surface Water-Quality Modelling. McGraw-Hill International Edition, Singapore.
Chuersuwan, N., Nimrat, S., & Chuersuwan, S. (2013): Empowering Water Quality Management in Lamktakhong River Basin, Thailand Using WASP Model. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology 6 (23): 4485-4491.
Chen, C., Lung, W., Li, S., & Lin, C. (2012): Technical Challenges with BOD/DO Modelling of Rivers in Taiwan, Journal of Hydro-environment Research, Vol 6 (2012), 3-8.
Effendi, H. (2003): Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima, Yogyakarta, Kanisius.
Hasibuan, H., N. (2013): Kajian Kualitas Air dan Simulasi Transpor Kromium (Cr) di Perairan Terbuka (Studi Kasus Air Sungai Deli Serdang, Medan). Tesis, Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung.
Hindriani, H. (2013): Kajian Peningkatan Kualitas Air Sungai Citarum Berdasarkan Parameter Senyawa Aox (Adsorbable Organic Halides) Dengan Model WASP (Water Quality Analysis Simulation Program) Dan Model Dinamis, Disertasi, Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.
Hindriani, H., Sapei, A., Suprihatin, & Machfud. (2013): Identifikasi Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Citarum dengan Model WASP dan Strategi Pengendaliannya. Jurnal Bumi Lestari, Vol 13 (2), 275-287.
Mahyudin, dkk (2015). Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Metro di Kota Kepanjen Kabupaten Malang. J PAL, Vol. 6, No.2, ISSN: 2087-3522
Wiwoho (2005): Model Identifikasi Daya Tampung Beban Cemaran Sungai Dengan Qual2e (Study Kasus Sungai Babon). Universitas Diponegoro. Semarang.
Republik Indonesia. (2001): Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Seketariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. (2003): Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Seketariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. (2003): Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air. Seketariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. (2010): Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air Menteri Negara Lingkungan Hidup. Seketariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. (2014): Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Seketariat Negara. Jakarta.
Salmin. (2005): Oksigen Terlarut (DO) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana. Vol 30 ( 3), 21 - 26p