KANDUNGAN MERKURI PADA URIN DAN RAMBUT SEBAGAI INDIKASI PAPARAN MERKURI TERHADAP PEKERJA TAMBANG EMAS TANPA IZIN (PETI) DI DESA PASAR TERUSAN KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI – JAMBI
Abstract
Abstrak: Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang terdapat di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian diketahui telah berlangsung sejak tahun 1980-an. Kegiatan penambangan berlangsung di DAS Batanghari hingga berpotensi menyebabkan penurunan kualitas lingkungan serta gangguan kesehatan terhadap penambang maupun masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pajanan merkuri pada penambang. Desain studi yang digunakan adalah Cross Sectional dengan pendekatan obesrvasional analitik dan kuantitatif yang kemudian dideskripsikan untuk menggambarkan hubungan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi kadar merkuri dalam urin dan rambut penambang. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karateristik responden. Pengambilan sampel urin dan rambut dilakukan terhadap penambang yang kontak secara langsung maupun yang tidak kontak secara langsung dengan merkuri. Sampel urin dan rambut diuji Total Merkuri (T-Hg) dengan menggunakan metode CV-AAS dan kreatinin urin (U-Kreatinin) diuji dengan metode Jaffe Reaction. Pekerja tambang yang kontak langsung dengan merkuri diketahui memiliki rata-rata kadar merkuri pada rambut sebesar 3,57±4,134 µg/g dan urin 24,08±46,322 µgHg/g-kreatinin. Sedangkan kadar rambut pada pekerja non-amalgamasi diketahui 6,37±11,951 µg/g dan urin 19,72±38,542 µgHg/g-kreatinin. Berdasarkan hasil uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat 1 faktor yang secara statistik memiliki hubungan signifikan dengan kadar merkuri pada rambut penambang yaitu jam kerja pekerja non-amalgamasi terhadap kadar merkuri rambut (p=0,0302) (OR=1,250). Sedangkan hasil uji Chi-Square terhadap faktor lainnya diketahui tidak ada yang menyatakan hubungan yang signifikan antar variabel uji dengan kadar merkuri pada urin dan rambut pekerja amalgamasi maupun pekerja non-amalgamasi.Kata kunci: DAS Batanghari; PETI; Paparan Merkuri; Urin; Rambut.
Abstract : Artisanal Small-Scale Gold Mining (ASGM) in Desa Pasar Terusan, Kecamatan Muara Bulian has been ongoing since the 1980’s. The mining activities that took place in DAS Batanghari lead to environmental degradation and health problems for the workers and people residing the mining areas. This research aims to find out the factors influencing the mercury exposure in gold miners. Methode we conducted a Cross-Sectional study, with a quantitative and observational analytical approaches that aiming to determine the relationship the factors that influencing mercury levels in urin and hair of the miners. Interviews were conducted to determine the characteristics of respondents. Urine and hair sampling is conducted on miners who are directly and indirectly exposed to mercury. Total Mercury in urine and hair (T-Hg) is examined using CV-AAS method and Creatinine Urine (U-Creatinine) is analysed using Jaffe Reaction method. Mine workers with direct contact to the mercury found having average mercury levels in the hair of 3.57± 4.134 µg/g and urine 24.08± 46.322 μgHg /g-creatinine. While urine level in non-amalgamation workers known to 19.72± 38.542 μgHg/ g creatinine and hair 6.37±11.951 µg /g. Based on Chi-Square test with a confidence level of 95%, statistikally there is only work hour variable has a significant relationship with the mercury levels in the hair of non-amalgamation worker against to hair mercury levels with (p=0.0302) (OR=1.250) On the other hand Chi-Square test statically showed there is no significant relationship between variables with mercury levels in urine and hair of amalgamation workers as well as non-amalgamation workers.
Key words: DAS Batanghari; PETI; Mercury Exposure; Urine-Mercury; Hair-Mercury.
References
Andri, DH. Anies. dan Suharyo H. 2011. Kadar Merkuri Pada Rambut Masyarakat di Sekiar Penambangan Emas Tanpa Izin. Media Medika Indonesia Volume 45, Nomor 3; 181 - 187.
Arifin, Yayu Indriati. Masayuki Sakakibara dan Koichiro Sera. 2015. Impact of Artisanal and Small-Scale Gold Mining (ASGM) on Environment and Human Health of Gorontalo Utara Regency, Gorontalo Province, Indonesia. Geoscience, 5, 160-176.
Baeum, Jenifer. Stephan Bose - O'Reilly. Raffaella Mateucci Gothe. Beate Lettmeir, Gabriele Roider, Gustav Drasch, and Uwe Siebert. 2011. Human Biomonitoring Data From Mercury Exposed Miners In Six Artisanal Small-Scale Gold Mining Areas In Asia and Africa. Journal Minerals 2011, 1, Hal 122 - 143.
Balifokus. 2013. Lokakarya Praktik Pertambangan Emas Skala Kecil Bebas Merkuri http://balifokus.asia/balifokus/wp-content/uploads/2012/04/Laporan_ASGM_and_Hg-Free_Workshop_Lombok_Feb_9-11_2011.pdf. Diakses Pada Desember 2014.
Dartey, E, K.Sarpong, G. Darko, and M. Acheampong-Marfo. 2013. Urinary Arsenic and Mercury Levels In Artisanal Miners In Some Communities In The Obuasi Municipality of Ghana. Journal of Environmental Chemistry and Ecotoxicology Vol 5 (5). 113- 118.
Lestaria, Triliyanti. 2010. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri Pada Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) di Kecamatan Kurun,Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Magister Kesehatan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Rianto, Sugeng. 2010. Analisis Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunana Merkuri Pada Penambangan Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Semarang : Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang. Universitas Diponegoro.
Ronaldy, Novrie. 2014. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kandungan Merkuri (Hg) Pada Penambang Emas Tradisional Di Nagari Gaanggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Skripsi Jurusan Teknik Lingkungan. Institut Teknologi Bandung.
Suprapto, Sabtanto Joko. 2015. Tinjauan Tentang Cebakan Emas Aluvial di Indonesia dan Potensi Pengembangan. Kelompok Program Penelitian Konservasi- Pusat Sumber Daya Geologi.
http://psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul%20Vol%202%20no.%202%20thn%202007/5.%20tinjauan%20tentang%20endapan%20emas%20aluvial.pdf. Diakses Pada Januari 2015.
Tambunan, Irma. 2014. Minum Air Merkuri di Batanghari. http://sains.kompas.com/read/2014/09/02/1524363/Minum.Air.Merkuri.di.Batanghari . Diakses pada Sepetember 2014.
Veiga, Marcello M. and Randy F, Baker. 2004. Protocol for Environmental and Health Asessment of Mercury Released by Artisanal and Small-Scale Gold Miners. Global Mercury Project. UNIDO. Vienna, Austria.
World Health Organization. 2008. Gudance For Indentifying Populations At Risk From Mercury Exposure. UNEP Chemicals and Department of Food Safety, Zoonoses and Foodborne Diseases. Geneva, Switzerland.
Yard, Ellen E. Jane Horton, Joshua G. Schier, Kathleen Caldwell, Carlos Sanchez, Laurren Lewis, and Carmen Gastanaga. 2012. Mercury Exposure Among Artisanal Gold Miners in Madre de Dios, Peru : A Cross-sectional Study. Journal Medical Toxicologi (2012) 8 : 441- 448.
Subanri. 2008. Kajian Beban Pencemaran Merkuri (Hg) Terhadap Air Sungai Manyuke Dan Gangguan Kesehatan Pada Penambang Sebagai Akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Di Kecamatan Manyuke Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Kesehatan Lingkungan. Universitas Diponegoro.