Analisis Konsumsi Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Tahap Konstruksi Studi Kasus : Konstruksi Jalan Cisumdawu

Authors

  • Agung Mulyana Institut Teknologi Bandung
  • Reini D. Wirahadikusumah Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132

DOI:

https://doi.org/10.5614/jts.2017.24.3.10

Keywords:

Energi, emisi, gas rumah kaca, konstruksi, jalan, life cycle assessment.

Abstract

Abstrak

Pertumbuhan sektor konstruksi akan mampu menarik pertumbuhan sektor pendukung serta mendorongpertumbuhan sektor pembangunan yang lain, namun sektor konstruksi turut berkontribusi dalam konsumsi energiserta menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK), salah satu kegiatan konstruksi yang diperkirakan mengkonsumsienergi dan menghasilkan emisi gas rumah kaca cukup besar adalah konstruksi jalan, dalam hal ini dilaksanakansuatu analisis konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca pada pekerjaan konstruksi jalan Cisumdawu denganperkerasan kaku pada STA 10+700 hingga STA 11+500 meliputi pekerjaan subgrade (galian dan timbunan),pekerjaan lapisan subbase, serta pekerjaan perkerasan kaku dengan menggunakan pendekatan life cycleassessment. Dari hasil analisis diperoleh pekerjaan perkerasan kaku berkontribusi 78.78%, sedangkan pekerjaansubbase berkontribusi 17.04% dan pekerjaan subgrade berkontribusi 4.18%. Sementara itu secara keseluruhanmaterial berkontribusi sebesar 92.80%, kegiatan transportasi berkontribusi 1.97% dan kegiatan Konstruksiberkontribusi 5.23% dari total besaran dampak lingkungan yang dihasilkan dari konstruksi jalan tersebut.

Abstract

The growth of the construction sector will be able to attract growth in the supporting sectors and encourage thegrowth of other development sectors, but the construction sector also contributes to energy consumption andproduces greenhouse gas (GHG) emissions, one of the construction activities that are estimated to consume energyand produce greenhouse gas emissions is a road construction, in which case an analysis of energy consumption andgreenhouse gas emissions at Cisumdawu road construction with rigid pavements at STA 10 + 700 to STA 11 + 500includes subgrade (excavation and piling) using life cycle assessment approach. From the analysis results obtainedrigid pavement contributed 78.78%, while subbase work contributed 17.04% and subgrade contributed 4.18%.Meanwhile, overall materials contributed 92.80%, while transportation activities contributed 1.97% andConstruction activities contributed 5.23% of the total environmental impacts resulting from the road construction.

References

Aly, M.A., 2004, Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Yayasan Pengembangan Teknologi dan Manajemen, Jakarta.

Baird, dkk., 1997, The energy embodied in building materials-updated New Zealand coefficients and their significance, IPENZ Conference.

Badan Pusat Statistik, 2015, Panjang Jalan Menurut Tingkat Kewenangan, 1987-2015 (Km), https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/808. Di akses 22 Januari 2015.

Birgisdottir, H., 2005, Life cycle assessment model for road construction and use of residues from waste incineration, Technical University of Denmark.

Damayanti, Seny., 2013, Inventarisasi Emisi Co2 Dari Proses Kalsinasi Pada Industri Semen Di Indonesia Berdasarkan Ipcc Guidelines 2006, Program Studi Teknik Lingkungan, ITB.

Hendriks, C.A., Worrell, E., de Jager, D., Blok, K., & Riemer, P., 2003, Emission Reduction of Greenhouse Gases from the Cement Industry. Greenhouse gas control technologies conference paper - cement, Ecofys Energy and Environment, Utrecht, the Netherlands, and Berkeley National Laboratory, Berkeley,California.

Hermawan, 2013, Peran life cycle analysis (LCA) pada material konstruksi dalam upaya menurunkan dampak emisi karbon dioksida pada efek gas rumah kaca, Manajemen Rekayasa Konstruksi, ITB.

Intergovermental Panel on Climate Change [IPCC], 2006, Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Volume 2: Energy. IPCC.

ISO 14040: 2006, Environmental management, Life cycle management, Principles and framework.

ISO 14042:2000, Environmental management, Life cycle assessment, Life cycle impact assessment.

Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010, Indonesia Energy Outlook 2010, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, 2010, Indonesia Second National Communication Under The United Nations Framework Convention on Climate Change (ISNC UNFCCC), Jakarta.

Kementrian Lingkungan Hidup, 2012, Pedoman penyelenggaraan inventarisasi GRK nasional Buku II-volume I, Kementrian Lingkungan Hidup, Jakarta.

Komatsu, 2009, Specifications & Application Handbook Edition 30, Komatsu, Japan.

Ministry of Environment Republic of Indonesia, 2010, Indonesia Second National Communication Under The United Nations Framework, Ministry of Environment Republic of Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, Tentang Pengelolan Lingkungan Hidup, Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2004, Tentang Pengesahan Kyoto Protocol to the United Nations Framework Convention on Climate Change, Jakarta.

US Environmental Protection Agency [US-EPA], 2009, Potential For Reducing Green House Gas Emmisions in the construction sector, Washington,DC

Downloads

Published

2017-12-06

How to Cite

Mulyana, A., & Wirahadikusumah, R. D. (2017). Analisis Konsumsi Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Tahap Konstruksi Studi Kasus : Konstruksi Jalan Cisumdawu. Jurnal Teknik Sipil, 24(3), 269-280. https://doi.org/10.5614/jts.2017.24.3.10

Issue

Section

Articles