KONSTRUKSI REALITAS SIMBOLIK GENERASI MILENIAL MELALUI TEMA FANTASI SELEBGRAM DI MEDIA SOSIAL
Keywords:
generasi milenial, konvergensi simbolik, media sosial, selebgram, tema fantasiAbstract
Media sosial telah berhasil membangun realitasnya sendiri di dunia maya, berdampingan dengan dunia nyata sebagai akibat adanya komunikasi antara individu dalam memaknai realitas dunia nyata dan diunggah menjadi konten di media sosial. Unggahan selebgram merupakan relasi antara idola dan penggemar yang memperkuat terjadinya konvergensi simbolik dan kesadaran kelompok yang kohesi karena selebgram menjadi influencer bagi generasi milenial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi realitas simbolik dari selebgram sebagai influencer generasi milenial di media sosial melalui tema fantasi yang menimbulkan kesadaran bersama dan realitas simbolik bersama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma naratif dengan pengumpulan data interpretatif dan pendekatan analisis melalui Fantasy Theme Analysis (FTA). Objek penelitian ini adalah 3 selebgram yaitu Awkarin, Princess Syahrini, dan Raden Rauf dengan pertimbangan memiliki follower banyak, aktif bermedia sosial, dan fenomenal. Hasil penelitian ini menunjukkan para selebgram membangun interaksi dengan penggemarnya dengan memanfaatkan tema fantasi untuk menghasilkan kebersamaan, kedekatan, makna, motif, serta perasaan bersama hasil konstruksi realitas simbolik bersama.
Social media has succeeded in building its own reality in cyberspace. It is side by side with the real world as a result of communication between individuals in interpreting real-world reality which is uploaded into "content" on the social media. Some uploads from celebrities Instagram are a relationship between idols and their fans which strengthens the occurrence of symbolic convergence and cohesive group awareness, because all of celebrities Instagram become influencers for the millennial generation. The purpose of this study is to discover the construction of symbolic reality from various celebrities Instagram as the influencers of millennial generation on the social media through fantasy themes that raise the shared awareness and shared symbolic reality. The method used in this study was the narrative paradigm with interpretive data collection. It also employed analytical approaches through Fantasy Theme Analysis (FTA). The objects of this study were three celebrities: Awkarin, Princess Syahrini, and Raden Rauf with a consideration of having many followers, active social media, and being phenomenal. The results of this study indicate that celebrities build interaction with their fans by utilizing fantasy themes to produce togetherness, closeness, meaning, motives, and shared feelings as a result of the construction of shared symbolic reality.
References
Baran, S. J. and Davis, D. K. (2009). Mass communication theory:
Foundatioins, ferment, and future. Bonton: Wadsworth Cangange Learning.
Bell, D. (2001). An introduction to cybercultures. New York: Routledge
Boorman, E. (1986). Symbolic convergence theory and group decision making. dalam hirokawa and poole. communciation and group decision making. Newbury Park USA:Sage Publications.
Boorman, E. (1985). Symbolic convergence theory: A
communication formulation. Journal of Communication ed.35 hal 128-138.
Burton, G. (2008). Pengatar untuk memahami media dan budaya popular. Yogyakarta: Jalasutra.
Badan Pusat Statistik (2018). Profile generasi milenial indonesia. statistik gender tematik. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Badan Pusat Statistik.
Halim, S. (2013). Postkomodifikasi media: Analisis media televisi dengan teori kritis dan culture studies. Yogyakarta: Jalasutra.
Hirokawa, R.Y dan Poole, M.S. (1986). Communication and group
decision making. Newbury Park USA:Sage Publication.
Kidd, V. (2004). Fantasy theme analysis. Departement of communication studies California State University, Sacramento, USA.
Mosco, V. (2009). The political economy of communication. London: Sage Publication.
Suryadi, I. (2010). Teori konvergensi simbolik. Jurnal Academia Fisip Untad Vol.2 No.2 Oktober 2010.
Sutrisno, M. dan Putranto, H. (ed). (2005). Teori-teori kebudayaan. Jakarta: Penerbit Kanisius.
Redaksi. (2018). Riset ungkap pola pemakaian medsos orang
indonesia. Diambil dari https://tekno.kompas.com/read/2018/03/01/10340027/ Diakses 10/04/2019
Rogers, E.M. (1986). Communication technology : The new media in society. New York: The Three Press
Watson, J. and Anne H. (2000). Dictionary of media dan communication studies 5th ed. London: Arnold.