MELATIH KESABARAN PADA ANAK USIA 7 DAN 8 TAHUN DENGAN MERAJUT

https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2014.13.3.9

Authors

  • Dian Rinjani Magister Desain FSRD ITB
  • Dian Widiawati Magister Desain FSRD ITB
  • Lies N. Budarti Magister Desain FSRD ITB

Abstract

Melatih perkembangan anak dengan merajut bukan pekerjaan mudah. Diperlukan tutorial merajut yang tepat agar mudah dipelajari oleh anak. Tutorial rajut yang ada di dalam knitting art masih membuat anak kesulitan mengaplikasikan teknik merajut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kualitatif. Metode ini menggunakan dua tahap tes yaitu pre-test menggunakan tutorial rajut yang ada di dalam knitting art dan treatment menggunakan video tutorial yang dibuat menyesuaikan tutorial yang ada di Knitting Art. Parameter kesabaran menjadi instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dari tahap pre-test dan tahap treatment. Parameter kesabaran menggunakan skala diferensial untuk mengumpulkan data. Kedua tahap tes diujicobakan kepada lima orang siswa Sekolah Dasar Internasional Temasek Bandung. Hasil perbandingan dari kedua tahapan tes membuktikan beberapa peningkatan kesabaran pada 4 anak, sedangkan pada 1 anak tidak ada perubahan karena anak tersebut sudah memiliki skor maksimal. Peningkatan tersebut membuktikan merajut menggunakan tutorial yang tepat dapat meningkatkan kesabaran pada anak usia 7 dan 8 tahun. Kata kunci: knitting art, rajut, siswa, sabar Training children development through knitting is not an easy task.The right knitting tutorial for children is needed in order that children learn it easily. The knitting tutorial currently available in the Knitting Art still poses difficulties among children in term of the application of the knitting technique. The method used in this research is a qualitative experiment using two steps of test, i.e. pre-test step, which used the knitting tutorial available in the Knitting Art, and the second is treatment, which used a video tutorial made to suit the tutorial available in the Knitting Art. Patience parameter was used as a research instrument to collect the data from the pre-test and the treatment. The patience parameter used a differential scale for collecting the data. The two steps of test were performed on five elementary school students of Sekolah Dasar Internasional Temasek Bandung. The result of the comparison of both tests showed an increase of patience in 4 students, while no change was found in 1 student because the student had already had a maximum score. Such increases proved that knitting using the right tutorial could increase the patience of children aged 7 to 8. Keywords: knitting art, knitting, student, patience

References

Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. UUM Press :Malang.

Byron, Tanya. (2009). Ensiklopedia perkembangan anak. Erlangga: Indonesia

Collins & Brown. (2003). The ultimate sourcebook of knitting & crocheting stitches :over 900 great stitches detailed for needlecrafters of every level. Reader's Digest : New York.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus besar bahasa indonesia. Balai Pustaka.: Jakarta.

Emzir. (2008). Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif &kualitatif. Rajawali Pers : Jakarta.

Maran Ilustrated. (2004). Knitting & crocheting. Thomson Course Technology : U.S.

Nugraha, Adhi. (2012). Transforming tradition :amethod of maintaining tradition in a craft design context. Aalto University: Helsinki.

Siti Amanah, Esti. (2009). Pemanfaatan limbah benang untuk pengrajin produk rajut binong jati. Tesis: Program Magister, Institut Teknologi Bandung.

Tim Pustaka Familia.(2006). Menepis hambatan tumbuh kembang anak.Kanisius : Yogyakarta.

Trismara, Rin Nuraeni. (2004). Gaya new romantik dalam kebaya rajut" studi kasus kebaya sunda. Skripsi Program Sarjana:Institut Teknologi Bandung.

Published

2014-12-01

Issue

Section

Articles