MODERNISASI DAN KOMERSIALISASI UMA MASYARAKAT MENTAWAI

https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2016.15.02.2

Authors

  • krismanto kusbiantoro

Abstract

Hunian tradisional masyarakat Mentawai yang paling utama adalah uma. Bagi masyarakat Mentawai, uma bukan hanya sebuah rumah tempat tinggal biasa. Uma adalah sebuah pusat kehidupan sekaligus identitas, baik sosial maupun spiritual, dan jati diri masyarakat Mentawai. Uma merupakan bukti keterampilan masyarakat Mentawai dalam pekerjaan pertukangan. Uma dibangun tanpa paku dan hanya menggunakan sistem sambungan silang bertakik dan sistem pasak. Perkembangan jaman dan teknologi yang begitu pesat ternyata berdampak pada gubahan uma yang sedianya dibangun dengan kearifan tektonika arsitektur tradisional, sekarang menampilkan gubahan hibrid dengan tektonika modern dan bahkan bernilai komersial. Fenomena ini menarik untuk diteliti dan dipelajari guna kelestarian nilai kearifan lokal pada uma. Tulisan ini berusaha menjelaskan fenomena di atas melalui deskripsi terhadap 2 bangunan uma suatu suku di Mentawai yang satu diantaranya adalah eks-uma yang sudah ditinggalkan dan satu lagi adalah uma yang saat ini mereka gunakan namun menampilkan gubahan hibrid akibat modernisasi.   Deskipsi akan diungkapkan mencakup dimensi gubahan bentuk, sistem konstruksi, pemilihan material dan pemaknaannya. Pada akhirnya uma lebih dominan merupakan gagasan konseptual daripada entitas fisik. Fungsi dan aktivitas di uma jauh lebih penting daripada gubahan fisiknya. Oleh sebab itu modernisasi dan komersialisasi tidak terhindarkan dan justru menjadi pemberi warna baru dalam gubahan uma yang kontemporer.

Kata kunci: uma, Mentawai, modern, hibrid

References

Adimihardja, Kusnaka dan Purnama Salura (2004); Arsitektur dalam Bingkai Kebudayaan; Foris Publishing; Bandung

Mulhadi (2008); "Kepercayaan Tradisional "Arat Sabulungan" dan Penghapusannya di

Mentawai" dalam Jurnal EQUALITY Vol 13 no 1 Februari 2009

Nur, M (ed.) (2014); Warisan Budaya Tak Benda: Di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Enggano dan Kabupaten Ogan Komering Ilir; Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang; Padang

Pujiraharjo, Sidarta & Bambang Rudito, "Magi Sebagai Acuan Identitas Diri Orang Mentawai

Dalam Hubungan Antar Suku Bangsa" dalam Jurnal Antropologi Universitas Andalas Schefold, Reimar (1991); Mainan Bagi Roh: Kebudayaan Mentawai; Balai Pustaka; Jakarta Schefold, Reimar, Peter J.M Nas dan Gaudenz Domenig (ed.) (2004); Indonesian Houses Vol

: Tradition and Transformation in Vernacular Architecture; Singapore University

Press; Singapore

Tjahjono, Gunawan (ed.) (2009); Sejarah Kebudayaan Indonesia: Arsitektur; Rajawali Pers; Jakarta

Published

2016-08-30

Issue

Section

Articles