INKORPORASI KEARIFAN LOKAL DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA DI LINGKUNGAN PANTAI
Keywords:
Kearifan Lokal, PariwisataAbstract
Pengembangan pariwisata Indonesia didasarkan pada prinsip pariwisata berkelanjutan terutama untuk potensi terbesarnya pada pariwisata bahari dan budaya. Kearifan lokal merupakan jiwa dari identitas kebudayaan Indonesia yang beragam dan dapat dimanfaatkan sebagai inovasi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan yang digabungkan dengan potensi pariwisata bahari sehingga sekaligus mendukung program pemerintah untuk target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019, menekan dampak negatif akibat pariwisata, dan upaya alternatif mengakomodasi pengembangan daya tarik wisata yang menggabungkan kearifan lokal dan pariwisata bahari yang belum terdapat pada program pemerintah di setiap daerah. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana kearifan lokal dapat diinkorporasikan dalam pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan. Studi ini dilakukan di kawasan objek wisata Pantai Masceti, Kabupaten Gianyar. Metode yang digunakan untuk menginkorporasikan kearifan lokal ke dalam pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan dengan analisis deskriptif kualitatif dan sintesis. Dari identifikasi di lokasi studi, potensi kearifan lokal yang ada diantaranya Pura Masceti, Sistem Pengelolaan Kawasan, Subak, dan Rumah Angsa. Sedangkan potensi pariwisata bahari berkelanjutan terdiri atas potensi hubungan selaras dengan lingkungan, sosial budaya dan ekonomi yang dipengaruhi oleh sistem pengelolaan kawasan yang sedang diupayakan. Inkorporasi diwujudkan dengan penyusunan konsep pengembangan kawasan berlandaskan sistem nilai kearifan lokal, penjualan produk wisata, pengadaan jenis kegiatan bentang darat dan laut, serta pengadaan kerjasama dengan objek wisata lain melalui tema wisata tertentu dengan dukungan oleh stakeholders terkait sesuai peran dan kewenangan masing-masing.
Kata kunci : inkorporasi, kearifan lokal, pariwisata bahari berkelanjutan
References
Buku
Butler, R.W. 1980. The Concept of Tourism Area Cycle of Evolution : Implications for the Management of resources. Canadian Geographer. University of Western Ontario.
Walker, Lee-Anne and Diana Brooks. 1996. The Tourism Action Society in the Kootenays : Step by step Guide to Heritage Tourism Development in the Kootenay-Boundary. Kootenay.
Erickson, Valerie A. 2001. A Research Paper Submitted in Partial Fulfillment for the Masters of Science Degree With a Major in Hospitality and Tourism. The Graduate College University of Wisconsin-Stout. Heritage Tourism : A Case Study of The Laura Ingalls Wilder Heritage Tourism Site at Pepin, Wisconsin. University of Wisconsin.
World Tourism Organization. 2004. Guide Book Indicators of Sustainable Development for Tourism Destinations. Madrid.
Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata : sebuah pengantar perdana. Jakarta : Pradnya Paramita.
Sastrayuda, Gumelar. 2010. Hand out mata kuliah Concept Resort and Leisure, strategi pengembangan dan pengelolaan resort and leisure. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Djajadi, Iqbal. 2010. Kearifan Ilmiah & Kearifan Lokal: Pedoman Bagi Perumusan Kearifan Lokal Kalbar. Kongres Kebudayaan Kalimantan Barat II
Aulia, TOS dan Dharmawan, AH. 2010. Kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya air di Kampung Kuta. Jurnal Trans disiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia: Volume 4. Nomor 3 Tahun 2011.
Wardhono. 2004. Pengembangan Pariwisata Bahari. Jakarta.
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Sekretariat Negara : Jakarta.
Republik Indonesia. 2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2011 Tentang Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 - 2025 : Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Sekretariat Negara : Jakarta.