KAJIAN GAYA HIAS SINGABARONG DAN PAKSI NAGA LIMAN DALAM ESTETIKA HIBRIDITAS KERETA KESULTANAN CIREBON
Keywords:
gaya, ragam hias, singabarong, paksi naga liman, hibriditasAbstract
Kereta kencana singabarong dan paksi naga liman merupakan hasil dari produksi kebudayaan yang dibuat oleh individu/ sekelompok masyarakat sebagai refleksi dari adanya gagasan dan tindakan yang dihasilkan di tempat dan periode tertentu. Perupaannya dalam bentuk makhluk hybriditas ini merefleksikan lingkungan kosmos dan simbol akulturasi budaya yang menghiasi perkembangan kebudayaan dan seni hias di wilayah cirebon. Sebagai karya seni yang memiliki asal usul mirip termasuk dalam hal ini adanya kesinambungan tradisi seni hias yang serupa, namun nyatanya kedua kereta kencana ini justru menampilkan perbedaan dalam hal eskpresi gaya ragam hiasnya. Sehingga penelitian ini sendiri erat kaitannya dengan melihat gejala peristiwa, kondisi, maupun situasi dalam periodisasi ketika karya seni itu diproduksi. Tujuan dari penelitian ini tak lain untuk mengetahui elemen bentuk apa saja yang berubah dan yang menjadi kekhasan dalam menampilkan ekspresi gaya di antara kedua visualisasi kereta tersebut, serta mengetahui motivasi, spirit, dan tren yang melatarbelakanginya. Dengan memahami latar belakang masalah serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka peneliti menerapkan metode mixed methods sequential exploratory dengan pendekatan teori estetika morfologi dan kebudayaan sebagai pendukungnya yang berguna untuk memecahkan permasalahan tersebut dan menghasilkan data yang lebih akurat. Hasilnya diperoleh temuan berupa, karya seninya bersifat feodal, kedua kereta kencana paksi naga liman cenderung memiliki pengaruh gaya Hindu sedangkan singabarong didominasi oleh pengaruh China, ketiga spirit, jaman, dan trend dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi serta pengaruh gaya kepemimpinan sultan dalam konsep Tri-Tangtu dan keempat perupaannya banyak dipengaruhi unsur dan atribut-atribut wayang.