THE ‘THREE-MILLIMETERS’: A TECHNOCULTURAL REFLECTION ON BAMBOO WEAVING CRAFT DEVELOPMENT

https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.1.4

Authors

  • Ruly Darmawan Institut Teknologi Bandung
  • July Hidayat Interior Design Program, Faculty of Design and Planning, Pelita Harapan University

Keywords:

Kriya Anyaman Bambu, Subjektif, Objektif, Translasi Budaya, Teknokultur

Abstract

Makalah ini berfokus pada refleksi atas temuan penelitian tentang pengembangan kriya anyam bambu dari sudut pandang teknokultur. Pengembangan kriya ini merupakan pengembangan hibrid yang menggabungkan teknik anyaman dari Bantul, Yogyakarta dan Beppu, Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lokal untuk menghasilkan produk yang menampilkan karakter formal yang idiosinkretik. Selama berinteraksi dengan masyarakat lokal tersebut ditemukan persoalan menarik mengenai ukuran “tiga millimeter”. Secara teknokultural, ukuran ini memilliki kaitan dengan bentangan pikiran atas situasi dunia nyata. Refleksi diskursif ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Refleksi teknokultural ini mengeksplorasi eksistensi ukuran ini; bagaimana hal ini bisa menjadi signifikan dan memungkinkan pendefinisian kualitas produk. Eksplorasi ini bermuara kepada beberapa pemikiran tentang kualitas kriya yang “benar” itu seperti apa. Lebih jauh lagi, diskusi mengenai temuan ini akan dipersempit pada konteks mengembangkan kerajinan yang identik.

References

Darmawan R. (2011). Web 2.0 and Idiosyncrasy of Cultural Heritage: A Perspective from Indonesia. In: Styliaras G, Koukopoulos D, Lazarinis F, editors. Handbook of Research on Technologies and Cultural Heritage: Applications and Environments. Hersey: Information Science Reference.

International Trade Centre UNCTAD/WTO (ITC) and World Intellectual Property Organization (WIPO). Marketing Crafts and Visual Arts: The Role of Intellectual Property: A Practical Guide. Geneva: ITC/WIPO; 2003; p 13 [cited 2017 August 19]. Available from: http://www.wipo.int/edocs/pubdocs/en/intproperty/itc_p159/wipo_pub_itc_p159.pdf

Narjoko DA, Anas T, Aswicahyono H. (2015). Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025. Jakarta: PT Republik Solusi

Pfeiffer KL. (1986). The Black Hole of Culture: Japan, Radical Otherness, and the Disapearance of Difference. In: Budick S, Iser W, editors. The Translatability of Cultures: Figurations of the Space Between. Stanford, CA: Stanford University Press. p. 186-203

Research Center for Cultural Product and Environment (2016). Research Report 2011-2016. unpublished document, Board of Research and Community Services. Bandung Institute of Technology

Sterling B. (2005). Shaping Things. Massachusetts: MIT Press

Published

2018-04-29

Issue

Section

Articles