KORELASI KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KAPASITAS AEROBIK MAKSIMAL ATLET SEPAKBOLA ADOLESEN
Keywords:
hemoglobin, kapasitas aerobik maksimal, atlet sepakbolaAbstract
Kadar hemoglobin sebagai determinasi pada kapasitas aerobik maksimal atlet sepak bola sangat dibutuhkan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kadar hemoglobin dibutuhkan pula untuk memastikan terjadinya proses oksidasi terkait olahraga ini. Aerobik pada atlet sepak bola membutuhkan energi sekitar 90 menit. Tujuan utama eksperimen ini adalah untuk melihat adanya hubungan kadar hemoglobin dengan kapasitas aerobik maksimal pada atlet sepak bola. Eksperimen dilakukan di aula lapangan sepak bola Cemara untuk mengukur kadar hemoglobin dengan menggunakan Nesco Multi Check dan di sekolah Islamic Centre untuk mengukur kapasitas aerobik maksimal dengan menggunakan metode Bleep-test. Objek eksperimen adalah 23 dari 35 atlet Muhardi Football Academy (MFA) yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan metode survei melalui teknik korelasional. Terdapat hubungan yang berarti antara kadar hemoglobin dengan kapasitas aerobik maksimal dengan koefisien korelasi sebesar 0.469 karena thitung = 2.433 > ttabel = 2.08. Koefisien determinasi menunjukkan sebesar 22% kapasitas aerobik maksimal ditentukan oleh kadar hemoglobin sehingga eksperimen ini memberikan informasi bahwa terdapat korelasi antara kadar hemoglobin dengan kapasitas aerobik maksimal pada atlet sepak bola. Berdasarkan penelitian ini bahwa 78% kapasitas aerobik maksimal ditentukan oleh komponen lainnya, seperti kapasitas vital paru-paru, stroke volume, dan cardiac output sehingga perlu adanya penelitian lanjutan.References
Anwar, S., Rahayu, S., & Sugiarto, S. (2013). Korelasi Kadar Hemoglobin dan Konsumsi Oksigen Maksimal (VO2Max) Siswa SMAN 1 Pamotan Kabupaten Rembang Bergolongan Darah A, B, AB, O Tahun 2012. Journal of Sport Sciences and Fitness, 2(1).
Bompa, T. O., & Haff, G. G. (2009). Periodization: Theory and Methodology of Training (Vol. V). Champaign: Human Kinetics.
Dinata, M. (2005). Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia "Untuk Semua Cabang Olahraga" . Jakarta: Cerdas Jaya.
Eastwood, A., Bourdon, P. C., Withers, R. T., & Gore, C. J. (2009). Longitudinal Changes in Haemoglobin Mass and VO2Max in Adolescents. European Journal of Applied Physiology, 105(5), 715-722.
Jansen, P. G. (1993). Latihan Laktat Denyut Nadi. (M. A. Pringgoatmodjo, Penerj.) Jakarta: Balai Pustaka.
Kenney, W. L., Wilmore, J. H., & Costill, D. L. (2012). Physiology of Sport and Exercise (5th ed.). Champaign: Human Kinetics.
Kuntaraf, J., & Kuntaraf, K. L. (1992). Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Advent Indonesia.
Nugroho, S. (2009). Pengaruh Latihan Sirkuit (Circuit Training) Terhadap Daya Tahan Aerobik (VO2 Max) Mahasiswa PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Jorpres, 34-56.
Russel, P. R. (1993). Dasar-Dasar Ilmu Kepelatihan. (K. Dwijowinoto, Penerj.) Semarang: IKIP Semarang.
Sadikin, M. (2001). Biokimia Darah. Jakarta: Widya Medika.
Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
Saunders, P. U., Garvican-Lewis, L. A., Schmidt, W. F., & Gore, C. J. (2013). Relationship between Changes in Haemoglobin Mass and Maximal Oxygen Uptake after Hypoxic Exposure. British Journal of Sports Medicine, 57-63.
Scheunemann, T. (2005). Dasar Sepakbola Modern. Malang: DIOMA.
Soedjono, B. (1988). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta: Depdikbud.
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukadiyanto. (2011). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: Lubuk Agung.
Syaifuddin. (2003). Anantomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC.
William, G. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (22nd ed.). (A. Novrianti, & e. al., Penerj.) Jakarta: EGC.