PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARIWISATA

https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2020.19.1.6

Authors

  • Agita Arrasy Asthu Ministry of Tourism and Creative Economy Republic of Indonesia

Keywords:

Pariwisata perbatasan, pembangunan, mobile positioning data, analytical hierarchy process

Abstract

Wilayah perbatasan sering terabaikan dan tidak menjadi fokus pembangunan, hal ini menyebabkan wilayah perbatasan semakin sulit untuk mengejar ketertinggalan. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierrarchy Process untuk memeringkatkan perbatasan mana saja yang menjadi prioritas pembangunan, kemudian disandingkan dengan pembangunan yang telah pemerintah lakukan. Variabel yang digunakan adalah data kunjungan wisman (mobile positioning data), populasi per kecamatan, pengeluaran per kapita, dan PDRB per kapita. Penelitian dilakukan di sejumlah 323 kecamatan yang tersebar di 29 kabupaten kota atau sembilan provinsi yang menjadi objek kajian. Dari data tersebut, penulis mengambil 10 skor AHP tertinggi yang terbagi menjadi dua kategori pembangunan, yaitu kategori (1) sudah tepat sasaran program pemerintah dan (2) daerah yang belum tepat sasaran program pemerintah. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pembangunan di perbatasan mengalami ketimpangan atau kurang tepat sasaran. Untuk mengikis ketimpangan yang terjadi, pendekatan pariwisata dapat menjadi salah satu alternatif. Pendekatan ini menggunakan konsep pembangunan destinasi pariwisata yang fokus pada pembangunan tiga pilar, yaitu atraksi (pasar dan ruang publik), aksesibilitas (jalan raya, gerbang pintu masuk, dan transportasi umum), serta amenitas (Homestay dan Hotel).

References

Ahas, R., Aasa, A., & Silm, S. (2007). Mobile Positioning Data in Tourism Studies and Monitoring"i: Case Study in Tartu, Estonia, 119-128. https://doi.org/10.1007/978-3-211-69566-1

Ahas, R., Silm, S., & Saluveer, E. (2010). Using Mobile Positioning Data to Model Locations Meaningful to Users of Mobile Phones. Journal of Urban Technology, 17, 3-27. https://doi.org/10.1080/10630731003597306

Ahlburg, D. (1998). Julian Simon and Population Growth Debate. Population and Development Review, 24(2), 317-327.

Anam, K., & Ismail, R. (2002). Cross-border tourism from brunei darussalam to eastern malaysia: an empirical analysis. The Singapore Economic Review, 47(1), 65-87. https://www.worldscientific.com/doi/abs/10.1142/S0217590802000419

Antonio, J., Orgaz, F., Moral, S., & Ca, P. (2017). Satisfaction in border tourism"i: An analysis with structural equations. European Research on Management and Business Economics, 23, 103-112. https://doi.org/10.1016/j.iedeen.2017.02.001

Badan Pusat Statistik. (2020). Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Desember 2019.

Badan Pusat Statistik. (2019). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi-Provinsi di Indonesia Menurut Pengeluaran.

Badan Pusat Statistik. (2018). Indonesia Dalam Angka. Jakarta.

Baicker, K. (2001). The Spillover Effects of State Spending. Hanover. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0047272704000118

Budianta, A. (2010). Pengembangan wilayah perbatasan sebagai upaya pemerataan pembangunan wilayah di indonesia. Jurnal SMARTek, 8, 72-82.

Kim, E. Y., & Sullivan, P. (2003). Cross-border tourism and shopping"i: Consumer segmentation. E-Review of Tourism Research, 1(1), 14-20. http://ertr.tamu.edu/files/2012/09/119_a-1-4.pdf

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta: Penerbit Erlangga.

NASA. (2017). Earth at Night. February 14, 2018, https://www.nasa.gov/topics/earth/earthday/gall_earth_night.html

Prokkola, E.-K. (2008). Resources and barriers in tourism development"i: cross-border cooperation , regionalization and destination building at the Finnish-Swedish border. Fennia, 186(1), 31-46. https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:944065/FULLTEXT01.pdf

Rufiadi, R. (2017). Tourism Statistics Based on Mobile Positioning Data (pp. 1-3). UNWTO.

Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal Services Sciences, 1(1), 83-98. http://www.rafikulislam.com/uploads/resourses/197245512559a37aadea6d.pdf

Studzieniecki, T., Palmowski, T., & Korneevets, V. (2016). The system of cross-border tourism in the Polish-Russian borderland. Procedia Economics and Finance, 39, 545-552. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)30298-2

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi. Yogyakarta: Gava Media.

Todaro, M., & Smith, S. (2012). No Title (11th ed.). Boston: Addison-Wesley Pearson.

UNWTO. (2008). Understanding Glossary.

UNWTO. (2020). All Countries: Inbound Tourism: Arrivals 1995 - 2019.

Published

2020-04-30

Issue

Section

Articles