Telaah Fitokimia Daun Jarak Tintir (Jathropa multifida Linn) dan Uji Hayatinya dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Authors

  • Soraya Riyanti Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Jalan Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Clara Sunardi Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Jalan Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
  • Yoshua Honasan Fakultas Farmasi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Jalan Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.5614/api.v38i3.5221

Abstract

Obat tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang telah menjadi bagian dari aspek pengobatan di Indonesia. Salah satu tanaman di Indonesia yang digunakan masyarakat sebagai tanaman obat adalah tanaman jarak tintir (Jatropha multifida Linn). Getah tanaman jarak tintir telah digunakan oleh masyarakat untuk mengobati luka baru dengan cara dioleskan pada daerah luka. Uji hayati daun jarak tintir menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) menggunakan larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Daun jarak tintir diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak difraksinasi dengan ekstraksi cair-cair berturut-turut menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Efek toksik dari masing-masing ekstrak dan fraksi dihitung persentase kematian larva udang menggunakan analisis Probit (LC50). Fraksi yang aktif kemudian diuji kandungan fitokimianya dan diidentifikasi senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan beberapa tekhnik kromatografi dan spektroskopi. Penelitian menunjukkan harga LC50 untuk ekstrak metanol daun jarak tintir, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air berturut-turut adalah 2,8057 g/mL; 0,9128 g/mL; 17,0918 g/mL dan 1801,94 g/mL.

Kata kunci: Jarak Tintir, Jatropha multifida Linn., brine shrimp lethality test, Artemia salina Leach., LC50

Abstract

Indonesian traditional medicine is a cultural heritage that has become part of the aspects of treatment in Indonesia. One plant in Indonesia which used as a medicinal plant is a jarak tintir (Jatropha multifida Linn). The latex of this plant has been used by people to treat fresh wounds topically to the wound area. Method of bioassay of jarak tintir leaf using BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) using larval shrimp Artemia salina Leach was 48 hours. Jarak tintir leaves extracted by maceration using methanol. Extracts was fractionated by liquid-liquid extraction using n-hexane, ethyl acetate and water. Toxic effects of each of the extracts and fractions calculated using Probit analysis. Active fractions was tested and identified of bioactive compounds contained in active fraction by using some of the techniques of chromatography and spectroscopy. The results showed LC50 for methanol extract of the jarak tintir leaves, the fraction of n-hexane, ethyl acetate fraction and water fraction respectively were 2.8057 g/mL; 0.9128 g/mL; 17.0918 g/mL and 1801.94 g/mL.

Keywords: Jarak Tintir, Jatropha multifida Linn, brine shrimp lethality test, Artemia salina Leach., LC50

Published

2013-09-30

How to Cite

Riyanti, S., Sunardi, C., & Honasan, Y. (2013). Telaah Fitokimia Daun Jarak Tintir (Jathropa multifida Linn) dan Uji Hayatinya dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Acta Pharmaceutica Indonesia, 38(3), 97-99. https://doi.org/10.5614/api.v38i3.5221

Issue

Section

Research Articles