KADAR ALUMINIUM (Al) DAN BESI (Fe) DALAM PROSES PEMBUATAN KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG LAHAN GAMBUT

https://doi.org/10.5614/jtl.2009.15.1.5

Authors

  • Widya Ramdhani Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10 Bandung 40132
  • Mahmud Mahmud Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10 Bandung 40132
  • Prayatni Soewondo Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jl Ganesha 10 Bandung 40132

Abstract

Abstrak: Penelitian tentang pemanfaatan lempung relatif intensif dilakukan. Selama ini penelitian tersebut lebih banyak digunakan sebagai absorben daripada sebagai koagulan. Padahal lempung memiliki kadar aluminium dan besi yang relatif tinggi sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan koagulan. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran kadar aluminium (Al) dan besi (Fe) dalam bentuk koagulan cair yang terbuat dari bahan baku lempung yang berasal dari lahan gambut. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium. Lempung gambut ini diperoleh dari daerah bergambut yang terletak di Kecamatan Gambut, Kalimantan Selatan yang memiliki kadar Al dan kadar Fe sebesar 8,46 %berat dan 2,59 %berat (Laboratorium Pusat Survei Geologi Bandung, 2008). Untuk memperoleh Al dan Fe dari lempung tersebut dalam bentuk koagulan cair dilakukan dengan cara ekstraksi pada lempung dengan menggunakan asam sulfat (H2SO4). Pengukuran kadar Al dalam koagulan cair tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Atomic Absorption Spectrometry (AAS) sedangkan Fe dengan menggunakan spektrofotometri. Variabel yang diamati dalam proses pembuatan koagulan ini, yaitu pengaruh ukuran mesh (ukuran butiran lempung), temperatur kalsinasi, dan konsentrasi asam sulfat yang digunakan. Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan AAS, kadar Al terbesar dalam proses pembuatan koagulan cair terdapat pada percobaan 2 yaitu dengan ukuran mesh 20 (diameter lempung 0,85 mm) dengan suhu kalsinasi 700ËšC dan konsentrasi asam sebesar 2N yaitu sebesar 7480,78 ppm. Kadar Fe terbesar pada percobaan 2 berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer terdapat pada ukuran mesh 20 (diameter lempung 0,85 mm) dengan suhu kalsinasi 700ËšC dan pada konsentrasi asam sulfat sebesar 2N yaitu sebesar 1475,51 ppm.

Kata kunci: Koagulan Cair, Kadar Aluminium (Al), Kadar Besi (Fe), Lempung Lahan Gambut

 

Abstract: Research about clay utilization relative intensive conducted. Currently research is referred more used as absorbent than as coagulant. Though clay haves level of aluminum and iron that relative high until to be used as coagulant material. At this research will be conducted measurement level of aluminum (Al) and iron (Fe) in the form of liquid coagulant that made of clay raw material that come from peat land. This Research is conducted at laboratory scale. This peat Clay is obtained from area that located in Gambut District, South Kalimantan that have level of Al and Fe as high as 8,46 %weight and 2,59 %weight (Laboratory Geology Survey Center Bandung, 2008). For getting the Al and Fe from clay referred in the form of liquid coagulant is conducted by extraction at clay by using sulfide acid (H2SO4). Measurement level of Al in liquid coagulant referred conducted by using method Atomic Absorption Spectrometry (AAS) whereas Fe by using spectrophotometer. Variable that perceived in course of making this coagulant which is size effect mesh (clay size of grain), temperature calcinations, and concentration of sulfide acid that used. Base measurement result by using AAS, level of biggest Al in course of making liquid coagulant exist on experiment 2 that is of the size mesh 20 (clay diameter 0,85 mms) with calcinations temperature 700°C and acid concentration as big as 2N that is as high as 7480,78 ppms. Level of biggest Fe at experiment 2 base measurement result by using spectrophotometer exist on size mesh 20 (clay diameter 0,85 mms) with calcinations temperature 700°C and at concentration of sulfide acid as big as 2N that is as high as 1475,51 ppms.

 

Key words: Liquid Coagulant, Level of Aluminum (Al), Level of Iron (Fe), Clay of Peat land.


References

Crittenden John, et al. 2005. Water Treatment Principles and Design 2nd edition. MWH; John Wiley&sons, Inc.

Goerses Ahmet, Mehmetyalin1 and Cetin Dogar. 2003. Removal of Remazol Red RB by Using Al (III) as Coagulant-Flocculant: Efect of Some Variables on Settling Velocity. Turkey.

Kuusik, R and L. Viisimaa. 1999. A New Dual Coagulant for Water Purification. Vol. 33, No.9, pp. 2075-2082. Elsevier Science Ltd. Britain.

Li Ling, et al. 2009. Production of a New Wastewater Treatment Coagulant from Fly Ash with Concominant Flue Gas Scrubbing. United State.

Poulin, Edith, Jean F. B, and Guy M. 2008. Transformation of Red Mud from Aluminium Industry into a Coagulant for Wastewater Treatment. Canada.

Zahrani, A.A and M.H Abdel M. 2004. Production of Liquid Alum Coagulant from Local Saudi Clays. Sci, vol.15 no.1, pp. 3-17 (1425 A.H/2004 A.D). JKAU: Eng.

Published

2009-04-01

How to Cite

Ramdhani, W., Mahmud, M., & Soewondo, P. (2009). KADAR ALUMINIUM (Al) DAN BESI (Fe) DALAM PROSES PEMBUATAN KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG LAHAN GAMBUT. Jurnal Teknik Lingkungan, 15(1), 37-45. https://doi.org/10.5614/jtl.2009.15.1.5

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>