STUDI PERBANDINGAN KITOSAN CANGKANG KERANG HIJAU DAN CANGKANG KEPITING DENGAN PEMBUATAN SECARA KIMIAWI SEBAGAI KOAGULAN ALAM

https://doi.org/10.5614/jtl.2013.19.1.7

Authors

  • Maulana Nur Arif
  • Sinardi Sinardi
  • Prayatni Soewondo Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung 40132

Abstract

Abstrak: Koagulasi merupakan proses pengolahan air untuk menghilangkan materi tersuspensi dan koloid. Tawas adalah bahan kimia yang sering dipakai sebagai koagulan. Penggunaan tawas menimbulkan masalah karena residu anorganik yang dihasilkan bersifat karsinogenik dan dapat mengganggu lingkungan dan kesehatan serta tidak mudah dibiodegradasi. Ini mendorong pemanfaatan koagulan dari bahan alami seperti kitosan. Kitosan dapat dihasilkan dari cangkang kerang hijau dan cangkang kepiting yang keberadaannya melimpah di Indonesia. Produksi cangkang kerang hijau dan cangkang kepiting berpotensi menjadi limbah karena belum dirmanfaatkan dengan baik. Salah satu pemanfaatan cangkang kerang hijau dan cangkang kepiting adalah dengan membuat kitosan sebagai koagulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efisiensi penggunaan kitosan cangkang kerang hijau dan cangkang kepiting sebagai koagulan. Tahapan penelitian meliputi karakterisasi  kitosan,  preparasi  air  sintetis  sebagai  sampel,  uji  jartest,  dan  uji  parameter  yang  meliputi kekeruhan,  zat  organik,  dan  besi.  Pada  penelitian ini  didapat  bahwa  kitosan  cangkang  kerang hijau  dan cangkang kepiting memiliki kadar air rendah, 1,02% dan 2,21%. Hasil pengukuran FTIR juga menunjukan bahwa kitosan cangkang kerang hijau dan cangkang kepiting memiliki derajat deasetilasi besar, 77,80% dan 87,64%. Ini menyebabkan koagulasi menjadi lebih efektif. Dari jartest, didapatkan bahwa pH optimum kitosan cangkang kerang hijau adalah pH 7-9 dan untuk kitosan cangkang kepiting adalah pH 5. Pada penelitian didapatkan dosis optimum kitosan cangkang kerang hijau pada pH 5, 7, dan 9 adalah 200, 350, dan 250 mg/l serta kitosan cangkang kepiting pada pH 5, 7, dan 9 yaitu 6, 10, dan 14 mg/l.

References

AWWA (1992). Operational Control of Coagulation and Filtration Processes. American Water Work Association. Denver. Colorado.

Borovickova, B. (2006). Chitosan - A New Type of Polymer Coagulant. Institute of Chemistry and Tecnology of Environmental Protection, Brno University. Czech Republic.

Danwanichakul, P., Werathirachot, R., Kongkaew, C., dan Loykulnat, S. (2011). Coagulation of Skim Natural Rubber Latex Using Chitosan or Polyacrylamide as an Alternative to Sulfuric Acid. European Journal of Scientific Research Vol. 62 No. 4 : 537-547.

KKP (Kementerian Kelautan Dan Perikanan) (2011). Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2010. 11, 59-70.

Kurita, K. (2001). Controlled Functionalization of the Polysaccharide Chitin, Progress in Polymer Science, 26, 1921-1971.

Mu'minah (2008). Aplikasi Kitosan sebagai Koagulan untuk Penjernihan Air Keruh. Tesis Prograam Studi Kimia ITB. Bandung.

No, H. K., dan Meyer, S. P. (1989).

Crawfish Chitosan as A Coagulant in Recovery of Organic Compounds from Sefood Processing Streams. J. Agric. Food Chem. Vol. 37 No. 3 : 580-583.

Rizzo, L., Gennaro, A. D., Gallo, M., dan Bergiorno, V. (2008). Coagulation/Chlorination of Surface Water : A Comparison between Chitosan and Metal Salts, Separation and Purification. Technology Journal, 62, 79-85.

Sinardi dan Soewondo, P. (2013). Deasetilasi Kitin dari Cangkang Kerang Hijau (Mytilus virdis linneaus) secara Kimiawi, Enzimatik dan Penambahan Ca Bentonit untuk Aplikasi sebagai Koagulan Pengolahan Air Minum. Laporan Kemajuan 1. Disertasi Prodi Teknik Lingkungan. ITB. Bandung.

Tokura, S. and Nishi, N. (1995). Specification and Characterization of Chitin and Chitosan Collection of Working Papers. 28. Univesiti Kebangsaan Malaysia, 8, 67-78.

Zakiyya, N. M. (2012). Studi Potensi Penggunaan Biopolimer Kitosan Kerang Hijau sebagaiAlternatif Koagulan. Tugas Akhir Teknik Lingkungan. ITB. Bandung.

Published

2013-04-01

How to Cite

Arif, M. N., Sinardi, S., & Soewondo, P. (2013). STUDI PERBANDINGAN KITOSAN CANGKANG KERANG HIJAU DAN CANGKANG KEPITING DENGAN PEMBUATAN SECARA KIMIAWI SEBAGAI KOAGULAN ALAM. Jurnal Teknik Lingkungan, 19(1), 64-74. https://doi.org/10.5614/jtl.2013.19.1.7

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>