KAJIAN LONG STORAGE AMBAWANG SEBAGAI SUMBER AIR BAKU PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL PONTIANAK KAWASAN PESISIR KAPUAS

https://doi.org/10.5614/jtl.2012.8.2.5

Authors

  • Ratih Sarwendah K.D
  • Arwin Sabar Program Pascasarjana Teknik Lingkungan, ITB, Jalan Ganesa 10 Bandung 40132

Abstract

Abstrak: Kota Pontianak memiliki tipe hujan equatorial dan berada pada zona pasang surut harian tunggal, dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan kawasan pesisir berkontur landai, jenis tanah berupa gambut, dan air yang berwarna kecokelatan, serta terjadi intrusi air laut terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Pontianak membuat kebijakan strategis dengan pendekatan short-term dan long-term (jangka menengah dan jangka panjang) dalam rangka memenuhi kebutuhan air Regional Pontianak. Kebutuhan air bersih Regional Pontianak sampai dengan tahun 2020 sebesar 5,21 m3/det sedangkan sampai dengan tahun 2030 sebesar 8,48 m3/det. Sungai Ambawang terpilih untuk dijadikan sumber air baku yang baru. Alokasi untuk air minum menggunakan debit 10 tahun kering, R10 kering pada Sungai Ambawang sebesar 8,51 m3/det. Kebijakan strategis jangka menengah dengan memanfaatkan potensi sumber air sungai Ambawang dengan pengembangan infrastuktur sumber daya air yaitu perencanaan long storage Ambawang dan supplesi freshwater dari sungai Landak. Pra desain saluran supplesi (dari Sungai Landak ke Sungai Ambawang) berpenampang trapesium dengan dimensi b=5m h=3m Q5=24,8 m3/det dan saluran ini berfungsi untuk pembilasan, dimensi mercu bendung pada Sungai Ambawang h=4m b=180m Q5=47,32 m3/det, untuk intake digunakan dimensi h=3,5m b=3m Q=8,48 m3/det. Kebijakan strategis jangka panjang, pengelolaan deterministik dan pengelolaan optimal long storage Ambawang dengan ketidakpastian debit masa depan. Pengelolaan deterministik menggunakan lintasan debit rencana 10 tahun (kering, normal, basah) namun kurang efisien karena banyak limpasan, sedangkan pengelolaan storage secara optimal dengan model kontinu dapat meminimalkan limpasan. Dengan demikian, Sungai Ambawang sebagai sumber air baku dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara kualitas dan kuantitas untuk Regional Pontianak sampai tahun 2030 (jangka panjang).

References

Abd-Elhamid, H. F., and Javadi, A. A. 2011. Impact of Sea Level Rise and Over-Pumping on Seawater Intrusion in Coastal Aquifers.

Journal of Water and Climate Change, Vol. 2 No. 1, pp. 19-28.

Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Perencanaan Teknis. 1986. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama Kp-02. C.V. Galang Persada: Bandung.

Deynoot, F. G. 2010. Salt intrusion in the Kapuas Estuary: additional thesis on performed measurements in West Kalimantan. Thesis unpublished. TU Delft. Delft.

Irkham,A. M. 2009. Teknik Mengutip Tulisan. http://kubukubuku.blogspot.com/2009/07/teknik-mengutip-tulisan.html. 17 Juli 2009, diakses 18 Februari 2012.

Kim, T., Heo, J., Bae, D., and Kim, J. 2008. Single-reservoir operating rules for a year using multiobjective genetic algorithm. Journal of Hydroinformatics, Vol. 10 No. 2, pp. 163-179.

Linsley Jr., R. K., Kohler, M. A., and Paulhus, J. L. H. 1986. Hidrologi Untuk Insinyur. Edisi ketiga. Terjemahan oleh Yandi Hermawan. 1996. Erlangga: Jakarta.

Liu, S.Q. 2007. Urban Water Supply Management in Shanghai. Journal of Water Science & Technology: Water Supply, Vol. 7 No. 2, pp. 41-47.

PDAM. 2011. Master Plan Air Minum Regional Greater Pontianak. Laporan Akhir. Proyek Air Minum. PT Indah Kusuma Jaya. Pontianak.

Priyambodo, dan Herawati, H. 2006. Langkah PDAM dan Masyarakat Kota Pontianak Dalam Menghadapi Krisis Air Baku Kota Pontianak. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI XXIII. Manado. 10-12 Nopember 2006. hlm. 21-25.

Ramaker, T. A. B., Meuleman, A. F. M., Bernhardi, L., and Cirkel, G. 2005. Climate Change and Drinking Water Production in The Netherlands: a Flexible Approach. Journal of Water Science & Technology, Vol. 51 No. 5, pp. 37-44.

Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Lembaran Negara RI Tahun 2001. Sekretariat Negara. Jakarta.

Sabar, A., dan Ridwan, L.M. 2009. Sumber air baku & peningkatan pelayanan Air Minum Perkotaan Kawasan Pesisir Pantai: Kasus PAM Kota Pontianak. Semiloka Nasional Peningkatan Pelayanan Air Minum Menuju MDGs 2015. Pontianak. 21 Oktober 2009.

Soeryamassoeka, S. B. 2001. Tinjauan pH dan Salinitas Sungai Ambawang Untuk Lokasi Intake Pengambilan Air Bersih Optimum Kota Pontianak. Tesis tidak diterbitkan. Program Studi Pascasarjana Teknik Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Sukadi. 1998. Langkah-Langkah Perencanaan dan Perancangan Bendungan/Waduk. Makalah tidak diterbitkan. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Bandung.

Published

2018-07-23

How to Cite

K.D, R. S., & Sabar, A. (2018). KAJIAN LONG STORAGE AMBAWANG SEBAGAI SUMBER AIR BAKU PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL PONTIANAK KAWASAN PESISIR KAPUAS. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(2), 144-154. https://doi.org/10.5614/jtl.2012.8.2.5

Issue

Section

Articles