Solidaritas 6.0 Melampaui Jebakan Pendapatan Menengah: Apakah Ukurannya hanya Pendapatan per Kapita?

https://doi.org/10.5614/MESIN.2018.27.2.3

Penulis

  • Djoko Suharto Kelompok Keahlian DOPPT, FTMD, Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Salah satu tolok ukur kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari pendapatan per kapita penduduknya. Mengacu pada proyeksi dari Bappenas dan batas pendapatan kelas menengah dari Bank Dunia (12.500 US Dollar) terlihat bahwa mayoritas penduduk Indonesia masih berada dalam kategori penduduk Kelas Menengah. Simulasi Bappenas memproyeksikan Indonesia bisa masuk Pendapatan Tinggi pada kurun waktu 2035 - 2040. Proyeksi ini hampir sama dengan perhitungan yang dilakukan oleh Suharto et al. (2016) menggunakan "perkiraan teknik (engineering judgment)". Sedangkan proyeksi PricewaterhouseCoppers (PwC) memperlihatkan saat ini posisi pendapatan per kapita Indonesia sudah mendekati Pendapatan Tinggi. Berbagai tantangan infrastuktur, energi, politik, dan pendidikan tentu saja berkontribusi pada pemerataan pendapatan per kapita dan proyeksi-proyeksi ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia ke depan untuk menghindari jebakan pendapatan Kelas Menengah (middle class trap).

Diterbitkan

2018-10-20

Cara Mengutip

Suharto, D. (2018). Solidaritas 6.0 Melampaui Jebakan Pendapatan Menengah: Apakah Ukurannya hanya Pendapatan per Kapita?. Mesin, 27(2), 33-39. https://doi.org/10.5614/MESIN.2018.27.2.3

Terbitan

Bagian

Articles