STUDI AWAL PEMANFAATAN LIMBAH SANDBLASTING SEBAGAI KOAGULAN
Abstract
Abstrak: Limbah sandblasting merupakan sisa hasil kegiatan dari kegiatan sandblasting di industri. Berdasarkan lampiran 2 Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999, limbah sandblasting ditetapkan sebagai limbah B3 dari sumber spesifik dengan sumber pencemar berupa logam dan logam berat. Kandungan Al dan Fe yang tinggi pada limbah sandblasting berpotensi untuk di manfaatkan menjadi koagulan berbasis logam. Pemanfaatan limbah sandblasting menjadi koagulan merupakan upaya berarti dalam pencegahan pencemaran limbah B3 dan penghematan sumberdaya alam. Dalam penelitian ini, limbah sandblasting diolah secara kimia menggunakan asam klorida menjadi cairan dengan kandungan Al dan Fe yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air/ air limbah. Kondisi optimal pembentukan koagulan dicapai dengan penambahan 310.25 kg HCl/ ton limbah sandblasting pada 110°C dengan waktu pelindian selama 3 jam. Hasil analisis ekstrak cair limbah sandblasting pada kondisi optimal menunjukkan perolehan kembali logam Al sebesar 57.86 % dan Fe sebesar 97.28 %.
Abstract: Sandblasting waste is a by-product material from sandblasting activity in industry. Based on lampiran 2 Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999, sandblasting waste is regarded as hazardous wastes from specific source with heavy metals as main pollutant. Sandblasting waste contains high amount of Al and Fe, which are potential to be utilized as metals based coagulant. Utilization of sandblasting waste as coagulant is not only prevents hazardous waste pollution but also can save natural resources. In this study sandblasting waste is chemically treated using hydrochloric acid addition into liquid containing high amount of Al and Fe that can be used as coagulant for water/wastewater treatment plant. Optimal condition for the production of coagulant achieved by acid treatment using 310.25 kg HCl/ ton sandblasting waste at 110°C for 3 hour leaching period. Under these condition final extraction and recovery yields of 57.86%Al and 97.28% Fe.
Key words: Sandblasting waste, Coagulant, Aluminum, Iron
References
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD). 2007. Kegiatan Inventarisasi Limbah B3 di Jawa Barat. Bandung: BPLHD Jabar.
Corbitt. Robert A, 2004, Standard handbook of Environmental Engineering, The McGraw-Hill Companies.
Hasseine, A., Meniai, A. H., Korichi, M., 2009, Salting -out effect of single salts NaCl and KCL on the LLE of the system (water + toluene+acetone), (water+cyclohexane+2-propanol) and (water+xylene+methanol), Journal of Desalination vol. 242, pages 264-276; Elsevier.
Kompas. 2009. Timbulan Limbah B3 di Batam.(URL: http://www.kompas.com, 20 Juli 2009)
Ling Li., Fan, Maohong., Brown, Robert C., Koziel, Jacek A., Van Leeuwen, J (Hans)., 2009, Production of A New Wastewater Treatment Coagulant from Fly Ash with Concomitant Flue Gas Scrubbing, Journal of Hazardous Materials vol. 162, pages 1430-1437; Elsevier.
Manahan. Stanley E, 2000, Environmental Chemistry, Boca Raton: CRC Press LLC
Poulin, Edith., Blais, Jean Francois., Mercier, Guy., 2008, Transformation of Red Mud from Aluminum Industry into Coagulant for Wastewater Treatment, Journal of Hydrometallurgy vol. 92, pages 16-25; Elsevier.
Rosenqvist. Terkel., 2004, Principles of Extractive Metallurgy, Trondheim: Tapir Academic Press.





