STUDI PEMANFAATAN PRODUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CERAMIC BALL, MOLESIEVE, SAND BLAST & SPENT CLAY SEBAGAI PAVING BLOCK

https://doi.org/10.5614/j.tl.2012.18.1.1

Authors

  • Adhitya Wicaksono
  • Sukandar Sukandar Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung 40132

Abstract

Abstrak: Proses solidifikasi adalah metode pengolahan limbah B3 yang bertujuan untuk mengurangi kadar toksisitas suatu limbah dengan memperkecil permeabilitas dan  meningkatkan  kekuatan  fisik  limbah  tersebut.  Teknik solidifikasi yang umumnya dilakukan adalah kapsulasi, yaitu teknik penyelimutan limbah dengan bahan pengikat seperti semen untuk mengeraskan limbah secara fisik. Dengan teknik kapsulasi, hasil solidifikasi limbah B3 akan menyerupai beton pada umumnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi pemanfaatan hasil solidifikasi limbah B3 sebagai paving block. Limbah B3 akan dijadikan pengganti agregat halus dan kasar seperti layaknya sebuah  campuran  beton.  Sebagai pengganti  agregat  halus,  limbah  molesieve,  sand  blast  dan  clay  mempunyai karakteristik seperti pasir. Ceramic ball akan menjadi pengganti agregat kasar atau kerikil. Agregat mengisi 40%-70% volume dan memberikan karakteristik serta kekuatan pada beton. Variasi akan dilakukan pada kadar limbah dan semen untuk setiap campuran. Produk solidifikasi dibuat dengan perbandingan antara semen : agregat sebesar 1:3, 1:4 dan 1:5. Campuran beton dicetak dalam cetakan balok berukuran 8x8x6 cm. Benda uji diamati selama 1 bulan dengan objek pengamatan adalah kuat tekan, kadar toksisitas lindi dan durabilitas benda uji. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kekuatan benda uji akan meningkat seiring meningkatnya kadar semen dan menurun seiring meningkatnya kadar beberapa jenis limbah. Benda uji dengan versi 13V5 mempunyai kuat tekan mencapai 117,2 kg/cm2. Benda uji dengan versi 14V6 mempunyai kuat tekan mencapai 129,7 kg/cm2. Kedua versi tersebut menjadi campuran terpilih pemanfaatan hasil solidifikasi limbah B3 sebagai paving block dengan mutu D dan C.

Kata kunci: agregat, kapsulasi, paving block, pemanfaatan, solidifikasi

 

Abstract: Solidification is a method of hazardous waste treatment in decreasing the toxicity by reducing the waste's permeability and strengthens its physical properties. The common solidification technique is encapsulation, which the waste will be covered by somekind of binder material, such as cement. This experiment is used to observe the potential state of reusing solidification product as paving block. The wastes is used to replace fine and coarse aggregates as in a concrete mixture. As the substitute of fine aggregates; molesieve, sand blast and clay have similar physical characteristics as sand. The waste of ceramic ball will be used as the substitute for coarse aggregates. Both aggregates fill 40% - 70% of concrete's volume and take an essential rule for its characteristic and strength. The combination and amount of wastes and cement in every concrete are taken as the experiment variations. The proportions of waste and cement are 1:3, 1:4 and 1:5. The solidification product is block-shaped concrete sized 8 x 8x 6 cm. Every solidification product was  observed for a month and the subjects for observation are compressive strength, leachate toxicity and durability. The experiment result showed that product's compressive strength increased by the increase of cement and lowered by the increase of specific kind of waste. The product version of 13V5 has the compressive strength of 117.2 kg/cm2.. The product version of 14V6 has the compressive strength of 129.7 kg/ cm2. Both versions have become the chosen proportion for hazardous waste solidification reuse as grade D and C paving block.

Keywords: aggregates, encapsulation, paving block, reuse, solidification

 


References

Annual Book of ASTM Standard volume 04.02. Concrete and Aggregates.1997

Damanhuri, Enri. 2004. Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun. Diktat Kuliah Jurusan Teknik Lingkungan, ITB. Bandung.

Keputusan Kepala BAPEDAL No. : KEP-03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun.

Keputusan Kepala BAPEDAL No. : KEP-04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Bekas Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

Marzuki, Putri Farida. Potensi Semen Alternatif Dengan Bahan Dasar Kapur Padalarang dan Fly Ash Suralaya Untuk Kontruksi Rumah Sederhana. Seminar Nasional "Sustainability dalam Bidang Material, Rekayasa dan Konstruksi Beton" , ITB. Bandung.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.02 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 juncto Peraturan Pemerintah No.85 Tahun 1999 tentang Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun

Primanda, Adisti. 2008. Kajian Solidifikasi/Stabilisasi Limbah Pabrik Bearing. Laporan Tugas Akhir, ITB. Bandung.

Published

2012-04-02

How to Cite

Wicaksono, A., & Sukandar, S. (2012). STUDI PEMANFAATAN PRODUK SOLIDIFIKASI LIMBAH CERAMIC BALL, MOLESIEVE, SAND BLAST & SPENT CLAY SEBAGAI PAVING BLOCK. Jurnal Teknik Lingkungan, 18(1), 1-11. https://doi.org/10.5614/j.tl.2012.18.1.1

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)