TIMBULAN SAMPAH STYROFOAM DI KOTA BANDUNG

https://doi.org/10.5614/jtl.2011.17.2.9

Authors

  • Noor Laily Fitidarini Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Enri Damanhuri Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

Abstract

Abstrak: Styrofoam merupakan plastik nomor 6 dalam klasifikasi plastik, yaitu polystyren, sehingga styrofoam sama berbahayanya dengan plastik. Saat ini, styrofoam banyak digunakan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan seperti kemasan, bahan kerajinan, dekorasi, bahan bangunan, dan sebagainya. Jika konsumsi styrofoam tidak diimbangi dengan pengelolaan limbahnya yang baik, maka akan timbul pencemaran lingkungan. Penanganan limbah styrofoam yang sebatas pembuangan juga akan membebani alam dalam penguraiannya. Oleh karena itu diperlukan upaya daur ulang untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan dan volume timbulan sampah styrofoam di tempat pembuangan akhir. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui jumlah timbulan sampah styrofoam dan pelaku utama kegiatan pengelolaan sampah styrofoam di Kota Bandung. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam studi timbulan dan potensi daur ulang sampah kota adalah Materials Balance Analysis/ Materials Flow Method. Jumlah timbulan sampah styrofoam yang berasal dari sumber rumah tangga dan non-rumah tangga (rumah makan/catering, toko bunga, jasa dekorasi, supermarket) diperkirakan sebesar 21,769 ton/bulan. Perlakuan masyarakat Kota bandung terhadap sampah styrofoam adalah dengan membuangnya, menyimpan, menggunakan kembali, membakar, dan menjualnya. Pelaku daur ulang sampah styrofoam di Kota Bandung terdiri dari pemulung dan bandar. Diperkirakan, jumlah sampah styrofoam di pelaku daur ulang adalah 0,655 ton/bulan pada pemulung Kota Bandung dan 5,184 ton/bulan pada bandar Kota Bandung. Sampah styrofoam yang tertimbun di TPA Sarimukti diperkirakan sebesar 20,185  ton/bulan.

Kata kunci: Daur ulang, pelaku daur ulang, styrofoam, timbulan

 

Abstract : Styrofoam is plastic number 6 in plastics clasification so that it is as dangerous as the plastics. Currently, styrofoam is widely used by society for various purposes such as packaging, craft materials, decoration, building materials, and so forth. If its consumption doesn't counterbalanced with good management of styrofoam waste, it will give rise to environmental pollution. If styrofoam waste just dosposes for handling, it will burdens the nature to decomposes it. Therefore, it is recycle efford needed in order to environment pollution reduction and styrofoam waste volume reduction in the landfill. The objective of this research is to determine the amount of styrofoam waste generation and the performenrs of styrofoam waste management activities of in the city of Bandung.The method used for waste generation study and municipal-waste recycling potential is Materials Balance Analysis or Materials Flow Analysis. The total estimation of styrofoam waste generated by household and non-household sector (restaurants/catering, florists, decoration services, supermarkets) is 21.769 tons/month. The societies treat styrofoam waste by disposed, stored, reused, insenerated, and sold it. The stakeholder of styrofoam waste recycling in Bandung comes from informal sectors, they are "pemulung" and "bandar". It is estimated that the amount of waste styrofoam on the recycled performers are 0,655 tons/month at "pemulung" and 5,184 tons/month at the "bandar" of Bandung City. Styrofoam waste buried in Sarimukti landfill estimated at 11.151 tons/month.

Key words: Recycle, recycle performer, styrofoam, generation

 

References

Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2008. Diktat Kuliah Pengelolaan Sampah. Bandung: Teknik Lingkungan ITB

Damanhuri, E., Wahyu, R.Ramang, dan Tri Padmi. 2009. Evaluation od Municipal Solid Waste Flow in the Bandung Metropolitan Area, Indonesia. J Mater Cycle Waste Manag,II

Eriksson, M. Carlsson Reich, B. Frostell, A. Bjrklund, G. Assefa, J. -O. Sundqvist, J. Granath, A. Baky and L. Thyselius. 2005. Municipal Solid Waste Management from a Systems Perspective. Journal of Cleaner Production. Volume 13, Issue 3.Pages 241-252-O

Hapsari, Hermala Nindya. 2008. Laporan Tugas Akhir: Analisis Aliran Material Sampah Plastik Air Minum dalam Kemasan (AMDK) (Studi Kasus: Kota Bandung). Bandung: Program Studi Teknik Lingkungan ITB

Lavee, Doron. 2004. Is Municipal Solid Waste Recycling Economically Efficient?. Environmental Management. Volume 40, Number 6, 926-943

Lu, Wenjing and Hongtao Wang. 2007. Role of rural solid waste management in non-point source pollution control of Dianchi Lake catchments, China. Frontiers of Environmental Science & Engineering in China, Volume 2, Number 1, 15-23

Published

2011-10-02

How to Cite

Fitidarini, N. L., & Damanhuri, E. (2011). TIMBULAN SAMPAH STYROFOAM DI KOTA BANDUNG. Jurnal Teknik Lingkungan, 17(2), 87-97. https://doi.org/10.5614/jtl.2011.17.2.9

Issue

Section

Articles