KAJIAN EVALUASI DAN ARAHAN ZONASI TPA BATU LAYANG KOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Abstract
Abstrak: : Pengelolaan TPA Batu Layang merupakan suatu permasalahan yang terjadi di Kota Pontianak. Seiring dengan perkembangan Kota Pontianak dengan tingkat pertambahan penduduk diperkirakan sebesar 1,123 % per tahun jumlah penduduk pada tahun 2016 sebesar 653.030 jiwa maka timbunan sampah yang diterima berdasarkan kapasitas pengangkutan sampah yang masuk di TPA sebesar 302 ton/hari dari jumlah produksi sampah 431 ton/hari. Berdasarkan hasil survey lapangan ,persentase cakupan layanan dari TPA Batu Layang yaitu 77 % pelayanan dari jumlah penduduk Kota Pontianak. Pengolahan disposal sampah yang belum maksimal menimbulkan berbagai dampak negatif pada lingkungan sekitar seperti pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan berkembangnya vektor penyakit. Hasil pengujian laboratorium terkait kualitas BOD lindi TPA Batu Layang yaitu 818,30 mg/l dan kualitas COD lindi mencapai 1.259 mg/l, kedua indikator tersebut sudah melewati ambang batas maksimal. Untuk membatasi pemanfaatan ruang sekitar kawasan TPA, maka diperlukan penataan kawasan sekitar sekitar TPA dengan tujuan untuk menetapkan kegiatan dan penggunaan lahan sekitar kawasan TPA. Oleh Karena itu perlu dilakukan penelitian agar TPA Batu Layang dapat beroperasi sesuai dengan peraturan dalam pengelolaan TPA dan kesesuaian dalam penataan ruang disekitar kawasan TPA serta menjadikan TPA Batu Layang menjadi TPA yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Tahap pertama dalam penelitian ini melakukan evaluasi TPA untuk melihat resiko yang ditimbulkan dari adanya aktivitas TPA tersebut. Analisis TPA menggunakan metode penilaian 27 atribut dalam Asian Regional Research Program On Enviromental Technology (ARRPET), evaluasi tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi eksisting TPA, hasil dari evaluasi berupa akumulasi mendapat nilai 566,75. Hasil dari evaluasi menyatakan bahwa TPA Batu Layang memiliki potensi bahaya sedang serta direkomendasikan untuk rehabilitasi segera dan menjadikan TPA yang berkelanjutan. Berdasarkan analisa kesesuaian pola ruang pada RTRW dengan PERMEN PU Nomor 19 Tahun terdapat tidak kesesuaian oleh karena itu berdasarkan aturan tersebut, daerah sekitar TPA dengan radius 500 meter semestinya digunakan antara lain industri daur ulang, ruang terbuka hijau dan hutan rakyat.
Kata kunci: ARRPET, evaluasi TPA, kawasan sekitar TPA, zonasi
Abstract : The management of Batu Layang landfill is a problem that occurred in Pontianak City. Along with the development of the city of Pontianak with an estimated population increase of 1.123% per year the population in 2016 amounted to 653,030 people then the garbage pile received based on garbage transport capacity in the landfill of 302 tons / day from the amount of waste production 431 tons / day. Based on the result of field survey, the percentage of service coverage from TPA Batu Layang is 77% service from population of Pontianak City. The processing of waste disposal that has not been maximally causes various negative impacts on the environment such as water pollution, soil contamination, air pollution and the development of disease vectors. The results of laboratory tests related to the BOD leachate quality of the Layang Landfill is 818,30 mg / l and the quality of COD leachate reaches 1,259 mg / l, both indicators have passed the maximum threshold. To limit the utilization of space around the landfill area, it is necessary to arrange the area around the landfill in order to establish activities and land use around the landfill area. Therefore, research needs to be done so that TPA Batu Layang can operate in accordance with regulations in landfill management and suitability in spatial arrangement around TPA area and make TPA Batu Layang become landfill with environment and sustainable view. The first stage in this study conducted a landfill evaluation to see the risks posed by the landfill activity. TPA analysis used the method of appraisal of 27 attributes in Asian Regional Research Program On Environmental Technology (ARRPET), the evaluation was conducted to determine the condition of existing landfill, the result of evaluation in the form of accumulation got the value 566,75. The results of the evaluation indicate that the Batu Layang landfill has potential for moderate hazards and is recommended for immediate rehabilitation and sustainable landfill. Based on the analysis of spatial pattern suitability in RTRW with Public Work Regulation Number 19 there is no compliance therefore based on the regulation, the area around landfill with 500 meter radius should be used such as recycling industry, green open space and community forest.
Keyword: ARRPET, landfill evaluation, landfill space arrangement, zonation
References
Apaydin, O. dan Gonullu, M. T. (2007): Route Optimization For Solid Waste
Collection: Trabzon (Turkey) Case Study, Gllobal NEST journal, 9, 6-11.
Bhalla, B, Saini M.S, dan Jha, M.K (2014): Assestement oF Municipal Solid Waste Landfill Leachate Pollution Index.
Badan Pusat Statistik (2016): Kota Pontianak dalam Angka 2015
Buku Putih Sanitasi Kota Pontianak Tahun 2013.
Chaerul, M., Dirgantara, G. G., dan Rangga, A. (2015): Prediction of Green
House Gasses Emission from Municipal Solid Waste Sector in Kendari
Chandra, B. (2006): Pengantar Kesehatan Lingkungan, EGC, Jakarta.
David, F. R. (2009), Manajemen Strategis, Konsep, Salemba Empat, Jakarta
Direktorat Jenderal Cipta Karya, (2015): Rencana Strategis Tahun 2015-2019,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Damanhuri, E., Handoko, W., dan Tri Padmi (2010(a)): Municipal Solid Waste
Management in Indonesia, Editor Agamuthu P dan Masaru Tanaka dari
Municipal Solid Waste Management in Asia and the Pacific Island,
Dipublikasikan untuk Solid Waste Management Expert in Asia and the
Pacific Islands (SWAPI), Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Departemen" Permukiman" dan" Prasarana" Wilayah, (2003): Pedoman Pengelolaan Persampahan" Perkotaan"bagi"Pelaksana. Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP Sektor Persampahan modul 4 (2014).
Gittinger, J. P. (1986): Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian, Penerjemah Slamet.
Gordon, T. G. (2012): A Contingency Approach to Marketing Entrepreneurship,
University of Central Oklahoma 100 North University, USA.
Guerero, L.A. (2012): Solid Waste Management Challenges for Cities in Developing Countries
Laporan Kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak Tahun 2015
Lohri, C., Camendzind, E., dan Zurbrugg, C. (2013):Finansial Sustainability in Municipal Solid Waste Management - Cost and Revenue in Bahir Dar, Ethiopia.
Miezah, Kodwo. (2015): Municipal Solid Waste Characterization and Quantification as a Measure Toward Effective Waste Management in Ghana.
Nagayama,S. (2010):High energy efficiency thermal waste to energy plant for MSW recycling. Engineer, Plant Engineering Division, Environmental Solutions Sector JFE Engineering Corporation. Japan.
Satyanarayana dan Chandra, R. (2014):Internasional Journal of Engineering Sciences & Research Technology Municipal Solid Waste Management.