ANALISIS FAKTOR PENANGANAN DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI JATINANGOR

https://doi.org/10.5614/j.tl.2018.24.2.7

Authors

  • Muhammad Hafizh Khoeroni Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Institut Teknologi Bandung
  • Benno Rahardyan Program Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi, Institut Teknologi Bandung

Abstract

Abstrak: Kawasan Jatinangor yang termasuk ke dalam kawasan Cekungan Bandung dan tergolong sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) menuntut pemerintah untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai sentral kawasan pendidikan tinggi dan perumahan. Empat instansi pendidikan tinggi yang terdapat di kawasan ini yang menyebabkan berdatangannya para pendatang mahasiswa sekurangnya 30 ribu jiwa yang akan berdomisili beberapa tahun di Kecamatan ini. Jika diasumsikan 70% dari total populasi pendatang tersebut bertempat tinggal di Jatinangor yang mana pendatang tersebut memiliki tingkat konsumsi tinggi, ditambah dengan predikat Jatinangor sebagai kecamatan terpadat di kabuxpaten Sumedang maka akan mengakibatkan tingkat produktivitas sampah yang meningkat pesat dan diikuti dengan perubahan karakteristik sampah yang dihasilkan. Akibatnya sampah menjadi surplus dan tidak terkelola dengan baik akibat keterbatasan SDM dan sistem pengelolaan yang sederhana. Pada riset akan diukur tingkat pernanganan sampah oleh masyarakat di Jatinangor di 3 kawasan yaitu Hegarmanah, Cintamulya, dan Jatiroke yang ditinjau melalui 5 variabel (keadaan masyrakat, sarana prasarana, pembiayaan, peran pemerintah, dan kelembagaan. Pada kawasan Hegarmanah mendapatkan skor akhir 0,2/1 dan Cintamulya 0,25/1 yang memberikan predikat "Kurang Baik" pada kedua kawasan tersebut. Sementara kawasan Jatiroke bernilai -0,12/-1 yang memberikan predikat "Buruk" dan perlu penanganan lebih lanjut. Secara rerata Jatinangor memiliki nilai 0,1/1 dan mengindikasikan perlunya perbaiikan penanganan sampah oleh masyarakatnya. Selain itu juga diukur tingkat preferensi masyarakat di Jatinangor yang memberikan skor akhir 0,64/1 yang memberikan predikat baik pada tingkat preferensi masyarakat. Didalam penelitian ini akan diungkapkan faktor apa saja yang melatarbelakangi tingkat preferensi masyarakat tersebut berdasarkan buruknya tingkat penanganan sampah di masyarakat pada 3 kawasan tersebut menggunakan analisis faktor dengan metode PCA (Principal Component Analysis) dan regresi multilinear yang menghasilkan 7 dari 13 faktor kelompok variabel penanganan sampah yang signifikan berpengaruh terhadap tingkat preferensi masyarakat. Serta melalui analisis klaster preferensi masyarakat yang teridentifikasi 2 klaster (rendah & tingi) dengan dominasi 1 faktor kelemahan dan 2 faktor kekuatan pada kedua klaster.

 

Kata kunci: analisis faktor, Jatinangor, PCA, preferensi masyarakat.

Abstract: Jatinangor area which belongs to Bandung Basin area and classified as National Strategic Area (KSN) demands government to make the area as central of college and housing area. Four college institutions in this area resulted in the arrival of the student migrants at least 30 thousand inhabitants who will be domiciled for several years in this district. In addition, If it is assumed that 70% of the total migrant population live in Jatinangor where the migrants have a lifestyle with a high consumption level, and Jatinangor as the densest subdistrict in Sumedang district will result in a level of waste productivity that increases rapidly and followed by changes in the characteristics of waste generated. The research will measure the level of garbage handling by the people in Jatinangor in 3 regions, namely Hegarmanah, Cintamulya, and Jatiroke which are reviewed through 5 variables (community conditions, infrastructure, funding, government roles, and institutions. In the Hegarmanah region the final score is 0.2 / 1 and Cintamulya 0.25 / 1 which give the title of "Poor" in the two regions. While the Jatiroke area is worth -0.12 / -1 which gives the title "Bad" and needs further handling. On average, Jatinangor has a value of 0 1/1 and indicates the need to improve the handling of waste by the community. This research also measured the level of preference of the people in Jatinangor. In this study, what factors will lie behind the level of community preference based on the poor level of waste management in the 3 regions using factor analysis using the PCA (Principal Component Analysis) method and multilinear regression which produces 7 of the 13 variable group factors that handle waste. significant effect on the level of people's preference. And through community preference cluster analysis that identified 2 clusters (low & high) with a predominance of 1 weakness factor and 2 strength factors in both clusters.

 

Keywords: community's preference, factor analysis, Jatinangor, PCA.

References

Ali Baroroh. 2013. "Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21" . Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Brigita, Gladys. Rahardyan, Benno. 2013 "Analisis Pengelolaan Sampah Makanan Di Kota Bandung" . Jurnal Teknik Lingkungan Volume 19 Nomor 1, Hal 34-45.

Febrino, A., & Rahardyan, B. 2014. Pengaruh Integrasi Sektor Formal dan Sektor Informal terhadap Pengolahan dan Pemanfaatan Sampah di Tempat Penampungan Sementara. Jurnal Teknik Lingkungan, 21(1), 29-38.

Guerrero, et al. 2012. "Solid waste management challenges for cities in developing countries" .

Sci Total Environment.

Hanna, Deva Widyanto. 2010. "Jurnal Property dan Perdagangan sebagai Sektor Dominan pada Data Bursa Saham dengan Menggunakan PCA" . UKSW: Prosiding seminar nasional sains dan pendidikan.

Ikhyael, Madi. 2018. "Development of management systems for sustainable municipal solid waste in developing countries: a systematic life cycle thinking approach. Journal of Cleaner Production. 180. 571-586.

Perda No. 2 Kabupaten Sumedang Tahun 2014 tentang Tata Cara Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

Santoso, Singgih. 2014. "Statistik Multivariat" . Jakarta. Elex Media Komputindo.

Shekdar, A. 2009. Sustainable solid waste management: an integrated approach for Asian countries. Journal of Waste Management 29, 1438-1448.

SNI - T-13-1990-F tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah Kota

Soemarwoto, Otto. 2001. "Ekologi, Lingkungan Hidup dan. Pembangunan" . Jakarta: Penerbit Djambatan.

Soltani, Atousa. Sadiq, Rehan. Hewage, Kasun. 2016. "žThe impacts of decision uncertainty on municipal solid waste management" . Journal of Environmental Management 197. 305- 315.

Sudibyo, Hanifrahmawan. Irfan Majid, Akmal. 2016. "Tecnological Evaluation of Municipal Solid Waste Management System in Indonesia" . Energy Procedia, 105. 263 - 269

Sudibyo, Hanifrahmawan. Surya Pradana, Yano. 2017. "Municipal Solid Waste Management in Indonesia - A Study about Selection of Proper Solid Waste Reduction Method in D.I.Yogyakarta Province" . Energy Procedia, 143. 494-499.

Sukholtaman, Pitchayanin. Shirahada, Kuniao. Sharp, Alice. 2017. "Toward effective multisector partnership: A case of municipal solid waste management service provision in Bangkok, Thailand" . Kasetsart Journal of Social Science 38. 324 - 330.

UU NO. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Whitney, Frederick Lamson. 1960. "The elements of Research, Asian Eds" . Osaka: Overseas. Book Co.

Widyarsana, I. M. W., & Zafira, A. D. 2015. Kajian Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah di Kabupaten Tangerang. Jurnal Teknik Lingkungan, 21(1), 87-97.

Published

2018-10-02

How to Cite

Khoeroni, M. H., & Rahardyan, B. (2018). ANALISIS FAKTOR PENANGANAN DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI JATINANGOR. Jurnal Teknik Lingkungan, 24(2), 89-104. https://doi.org/10.5614/j.tl.2018.24.2.7

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>