PENYEDIAAN AIR MINUM DI DAERAH PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI RAINWATER HARVESTING

https://doi.org/10.5614/jtl.2015.21.2.2

Authors

  • Ade Esti Rahmayanti Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung
  • Prayatni Soewondo Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

Abstract

Abstrak: Atap rumah merupakan komponen utama dalam sistem pemanenan air hujan, sehingga selain dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi kualitas air hujan, atap rumah juga memberikan pengaruh terhadap kualitas air hujan yang dipanen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari waktu Panen Air Hujan, lokasi pemanenan air hujan, dan beberapa jenis atap (asbes, seng dan genting tanah liat) terhadap kualitas air hujan terpanen. Beberapa parameter uji kualitas air (pH, kekeruhan, suhu, TDS, Fluorida, Nitrit, Nitrat, Besi, Seng, Kadmium, Kromium, Kesadahan, Mangan, Sulfat, Klorida) dianalisa dan hasilnya dibandingkan dengan standard baku mutu untuk air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.Konsentrasi Kadmium (Cd) yang terkandung pada air hujan terpanen saat hujan kedua (0,0204 mg/L) lebih tinggi dibandingkan dengan hujan pertama (0,0123 mg/L). Atap genting merupakan jenis atap yang paling ideal untuk melakukan pemanenan air hujan dan kualitas air hujan yang jatuh di lokasi industri maupun lokasi yang jauh dari industri tidak jauh berbeda. Kuantitas air hujan dalam rangka penyediaan air minum melalui pemanenan air hujan ditunjukkan dengan tingkat keandalan atau reliabilitas (Re) melalui simulasi tampungan air hujan untuk kapasitas tangki 1 m3 menggunakan data hujan selama tiga tahun berturut-turut dan simulasi tersebut menunjukkan bahwa keandalan air hujan sebagai alternatif sumber air minum, sumber air untuk memasak pada saat musim penghujan berlangsung yang jatuh di lokasi studi bisa mencapai 79,84% dan 45,80%. Sedangkan tingkat keandalan air hujan sebagai alternatif sumber air minum sesuai dengan hasil survey bisa mencapai 91,97%. Survey sosial ekonomi menunjukkan bahwa tidak banyak masyarakat menyadari manfaat penggunaan air hujan dan beberapa dari mereka bahkan memiliki kesalahpahaman tentang kualitas air hujan. Persepsi negatif mengenai pemanenan air hujan adalah bahwa pemanenan air hujan bukan merupakan hal yang umum dilakukan terutama di daerah dekat dengan perkotaan.

 

Kata kunci: Pemanenan air hujan, penyediaan air minum, kualitas air, kuantitas air hujan

 

Abstract : Roof of the house is the main component in a rainwater harvesting system that gives direct impact towards the quality of the harvested rainwater regardless the environmental conditions. This study aims to determine the effect of time, location, and roofing material (asbestos, metal sheet and clay tiles)on the quality of rainwater harvested. Some water quality parameters (pH, turbidity, temperature, TDS, Fluoride, Nitrite, Nitrate, Iron, Zinc, Cadmium, Chromium) were analyzed and the results were compared to drinking water standard based on the Regulation of the Minister of Health No. 492 of 2010. Cadmium (Cd) concentration contained in harvested rainwater after several rain events (0.0204 mg/L) is higher than the first rains (0.0123 mg/L). Clay tile roof is the most ideal roofing material for harvesting rainwater and the quality of rainwater that falls on industrial area and the residential area is not very different. The quantity of rainwater as a supporting capacity in drinking water through rainwater harvesting is indicated by the level of reliability (Re) through simulated rainwater tank capacity of 1 m3 using daily rainfall data for three consecutive years and simulations showed that the reliability of rainwater as an alternative source of drinking water attained 91.97% and 45.80% for cooking purpose. While the level of reliability of rainwater as an alternative source of drinking water based on the socio-economic survey is 79.84%.Socio-economic survey shows that not manylocal people are aware of the benefits of utilizing rainwaterandsome of them even have a misunderstanding regardingthe quality of rainwater. Negative perceptions about rainwater harvesting is that rainwater harvesting is not a common thing to do, especially in areas close to urban.

 

Key words: Rainwater Harvesting, Water Supply, Water Quality, Rainwater Quantity

References

Farreny, Ramon., Morales-PinzÏŒn, Tito., Guisasola, Albert., Taya, Carlota., Rieradevall, Joan., Gabarrell, Xavier. (2011): Roof Selection for Rainwater Harvesting: Quantity and Quality Assessment in Spain, Journal of Water Research45, 3245-3254. Elsevier.

Fewkes, A. (1999): The Use of Rainwater for WC flushing: the field Testing of a Collection System, Journal of Building and Environment34(6), 765-772.

Kahinda, J. M., Taigbenu, A. E., dan Boroto, R.J. (2010): Domestic Rainwater Harvesting as an Adaptation Measure to Climate Change in South Africa, Physics and Chemistry of the Earth32 (15-18), 1050-1057.

Khastagir, Anirban., Jayasuriya, Niranjali. (2010): Optimal Sizing of Rain Water Tanks for Domestic Water Conservation, Journal of Hydrology381, 181-188. Elsevier.

Mendez, Carolina B., Klenzendorf, Brandon J., Afshar, Brigit R., Simmons, Mark T., Barrett, Michael E., Kinney, Kerry A., Kirisits, Mary Jo. (2011): The Effect of Roofing Material on the Quality of Harvested Rainwater, Journal of Water Research45, 2049-2059. Elsevier.

Nolde, Erwin. (2007): Possibilities of Rainwater Utilisation in Densely Populated Areas Including Precipitation Runoffs from Traffic Surfaces, Journal of Desalination215, 1-11. Elsevier.

Setiawan, Nugraha. (2007): Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya, Skripsi Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.

Song, Jaemin., Han, Mooyoung., Kim, Tschung-il., Song, Jee-eun. (2009): Rainwater Harvesting as a Sustainable Water Supply Option in Banda Aceh, Desalination248, 233-240.

Published

2015-10-05

How to Cite

Rahmayanti, A. E., & Soewondo, P. (2015). PENYEDIAAN AIR MINUM DI DAERAH PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG MELALUI RAINWATER HARVESTING. Jurnal Teknik Lingkungan, 21(2), 115-126. https://doi.org/10.5614/jtl.2015.21.2.2

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>