Perancangan Sistem Communication-Based Train Control (CBTC) Berbasis Sensor Fusion
Kata Kunci:
Communication-Based Train Control, sensor fusion, Unscented Kalman Filter, sistem persinyalan blok bergerakAbstrak
Meningkatnya jumlah penduduk, terutama di kota-kota besar dunia menyebabkan kebutuhan akan transportasi juga meningkat. Salah satu moda transportasi yang banyak dikembangkan untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah kereta api. Communication-Based Train Control (CBTC) adalah salah satu pengembangan dari sistem pengoperasian kereta api yang menggunakan sistem blok bergerak. Pada sistem blok bergerak, jarak aman antar kereta api tidak lagi ditentukan oleh blok-blok rel dengan panjang yang tetap, melainkan berdasarkan kecepatan serta posisi dari kereta api yang beroperasi pada suatu rel. Dengan demikian jarak aman antar kereta api dapat diminimalkan. Pada penelitian ini, digunakan miniatur kereta api untuk merancang sistem CBTC. Sensor yang digunakan adalah enkoder, Indoor Positioning System (IPS), Radio Frequency Identification (RFID). Data posisi dan kecepatan dari ketiga sensor tersebut diolah menggunakan algoritma sensor fusion berbasis Unscented Kalman Filter (UKF) untuk mendapatkan data posisi kereta api yang lebih akurat. Estimasi posisi kemudian digunakan untuk merancang algoritma kontrol sinkronisasi pada blok bergerak. Dari penelitian ini diketahui bahwa algoritma UKF dapat menghasilkan estimasi posisi kereta api dengan baik sehingga algoritma kontrol sinkronisasi pada blok bergerak juga dapat diterapkan dengan baik.
Referensi
S. Aminah, Transportasi Publik dan Aksesibilitas, Surabaya, 2006.
M. Brenna, F. Foiadelli, M. Longo, D. Zaninelli, P. Bellini, and M.
Sicurello, Increasing of subway lines capability through moving block signaling systems: Modeling and simulation, in 2016 AEIT International Annual Conference (AEIT), 2016.
Robert D. Pascoe, Thomas N. Eichorn, What is communication-based train control?, IEEE Vehicular Technology Magazine, vol. 4, no. 4, pp. 16-21, 2009.
M. Larsson, Sensor Fusion Application to Railway Odometry, Stockholm.
Mirabadi, N. Mort, and F. Schmid, Application of Sensor Fusion to Railway Systems, in IEEE/SICE/RSJ International Conference on Multisensor Fusion and Integration for Intelligent Systems, Washington, DC, 1996.
R. Takagi, Synchronisation control of trains on the railway track controlled by the moving block signalling system, IET Electrical Systems in Transportation, vol. 2, no. 3, pp. 130-138, September 2012.
H. Takeuchi, C. J. Goodman and S. Sone, Moving block signalling dynamics: performance measures and re-starting queued electric trains, IEE Proceedings - Electric Power Applications, vol. 150, no. 4, pp. 483-492, 8 July 2003.
IEEE Standard for Communications-Based Train Control (CBTC) Performance and Functional Requirements, IEEE std 1474.1-2004 (Revisions of IEEE Std 1474.1-1999), pp. 1-45, 2004.
R. E. Kalman, A New Approach to Linear Filtering and Prediction Problems, Transaction ASME J. Basic Eng., vol. 82, pp. 34-45, 1960.
S. J. Julier and J. K. Uhlmann, A New Extension of The Kalman Filter to Nonlinear System, in The 11th Symposium on
Aerospace/Defense Sensing, Simulation, and Controls, 1997.
L. Pearson, Moving Block Signalling, England, 1973.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Penulis yang menerbitkan di Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dari karya secara bersamaan berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 yang memungkinkan pihak lain untuk berbagi karya dengan menyatakan pengakuan atas kepengarangan karya dan publikasi yang berasal dari jurnal ini
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi karya jurnal yang diterbitkan (misalnya, menyimpan ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku) dengan menyatakan pengakuan terhadap publikasi yang berasal dari jurnal ini.